Pemerintah Diminta Perkuat Faskes Hingga Tenaga Medis Melawan Omicron

Ilustrasi - Varian Covid Omicron. ANTARA/Pixabay/pri.
Merahputih.com - Penyebaran COVID-19 varian Omicron kian mengkhawatirkan. Di Indonesia sendiri per Minggu (9/1) sudah 414 pasien yang terinfeksi varian Omicron.
Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris meminta pemerintah fokus pada sistem layanan kesehatan, bukan angka penularan.
Hal itu melihat dari penambahan kasus yang ada dan varian Omicron di Indonesia terus meningkat setiap harinya.
''Fasilitas kesehatan hingga tenaga medis untuk bertempur melawan varian Omicron harus memadai,” kata Charles, Selasa (11/1).
Baca Juga
Politisi PDI-Perjuangan itu menjelaskan, dalam penanggulangan varian Omicron, pemerintah harus fokus pada sistem layanan kesehatan, bukan angka penularan.
“Pemerintah hendaknya tidak lagi terlalu fokus pada angka penularan, tetapi pada sistem layanan kesehatan," jelas Charles.
Pemerintah harus memastikan tempat tidur, alat kesehatan dan obat-obatan selalu tersedia, jumlah tenaga medis memadai.
"Seingga kalau ada sebagian pasien (komorbid) yang mengalami perburukan bisa tertangani dengan baik. Dan tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat," tutur Charles.
Selain itu, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap menegakkan protokol kesehatan demi memperlambat laju penularan Omicron. Sehingga, aktivitas sosial ekonomi di wilayah masing-masing warga juga tetap bisa berjalan.
Baca Juga
Disdik DKI Belum Hentikan PTM 100 Persen Sikapi Lonjakan Omicron
“Tidak sedikit pakar kesehatan yang memprediksi bahwa varian Omicron ini adalah pintu memasuki fase endemi, dan merupakan awal dari akhir pandemi COVID-19,” harap Charles.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan strategi pemerintah mengantisipasi lonjakan kasus Omicron.
Pemerintah menyiapkan ratusan ribu tempat tidur rumah sakit dan oksigen. Selain itu, pemerintah menyediakan oksigen untuk menghadapi lonjakan kasus omicron. Diketahui, kebutuhan akan oksigen saat kondisi normal 700 ton per hari, kemudian naik menjadi 2.200 ton per hari.
Baca Juga
Dari 414 Kasus Omicron, Dua Pasien Harus Pakai Tabung Oksigen
Pemerintah telah menyiapkan mendatangkan puluhan ribu konsentrator oksigen untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan oksigen.
Kemudian pemerintah juga mendatangkan Molnuvirapir impor untuk mencegah pasien corona mengalami perburukan. Namun obat tersebut akan dikeluarkan jika terjadi lonjakan kasus. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
