Pemeriksaan STRP di Setiap Stasiun, Jumlah Penumpang KRL Alami Penurunan


Calon penumpang tampak mengantre saat pemeriksaan STRP di Stasiun Depok. (Foto: MP/Kanugrahan)
MerahPutih.com - Suasana hari kerja dengan sistem pemeriksaan Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) di stasiun berlangsung ramai.
Di stasiun KRL Depok misalnya, warga terlihat antre menaiki kereta. Namun, terpantau lancar dan tertib.
Seluruh pengguna KRL yang sudah memiliki dokumen perjalanan seperti STRP atau surat keterangan lainnya mengantre dengan tetap menjaga jarak.
Baca Juga:
Dari pantauan di lokasi, pemeriksaan dokumen perjalanan dilakukan oleh petugas sebelum calon pengguna memasuki area stasiun atau di dalam area stasiun sebelum menuju ke loker dan gate.
Petugas tampak dengan teliti memeriksa kelengkapan tersebut.
Apabila tidak sesuai dengan aturan SE Menteri Perhubungan No 50 Tahun 2021, calon pengguna KRL tidak dapat naik KRL.
Setelah lolos pemeriksaan dokumen perjalanan, calon pengguna kemudian mengikuti antrean menuju peron, untuk selanjutnya naik KRL sesuai kuota yang telah ditetapkan yaitu 52 orang per kereta.

Sandi (35), salah satu penumpang kereta mengakui dirinya membawa STRP yang diterbitkan kantor karena bekerja di sektor esensial.
"Saya kerja di bidang penyiapan bahan kebutuhan pokok. Harus masuk kerja. Untung kantor beri STRP ini," kata Sandi yang juga warga Depok ini, Senin (12/7).
Petugas di setiap stasiun terus berkoordinasi guna memenuhi kuota sesuai aturan yang berlaku.
Selain jaga jarak, seluruh protokol kesehatan juga diberlakukan secara ketat. Yaitu wajib memakai masker ganda, mengikuti pengukuran suhu tubuh, serta mencuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan, hingga pukul 08.00 WIB, KAI Commuter mencatat pengguna KRL di seluruh stasiun ada 41.069 orang.
"Atau berkurang 45 persen dibanding Senin (5/7) lalu di waktu yang sama yang mencapai 73.808 orang," jelas Anne.
Baca Juga:
Jangan Lupa! Naik MRT dan TransJakarta Wajib Bawa STRP Mulai Besok
Anne meminta para calon pengguna untuk mengikuti aturan yang berlaku.
KRL dapat digunakan bagi masyarakat yang khusus bekerja di sektor esensial dan kritikal dengan membawa dokumen perjalanan yang sah.
"Bagi masyarakat yang bekerja di sektor non-esensial dan non-kritikal mari beraktivitas dari rumah. Dukung upaya pemerintah untuk menekan penyebaran COVID-19," tutup Anne. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Layanan KRL Jabodetabek Dipastikan Normal dan Aman Pasca Terganggu Unjuk Rasa Rusuh di Jakarta

Demo ‘Revolusi Rakyat’ di Gedung DPR, KRL dari Arah Serpong Hanya Bisa sampai Stasiun Kebayoran, Penumpang Menumpuk di Stasiun

Pagar Stasiun Cikini Ditinggikan, Penumpang KRL Justru Bikin Pramono Anung Pusing

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

KRL Anjlok di Stasiun Jakarta Kota Pagi ini, Penumpang Dipastikan Tak Ada yang Jadi Korban

Ada Gangguan, KRL Bogor-Jakarta Kota Cuma Sampai di Stasiun Manggarai

Terlibat Pelecehan Seksual, Puluhan Orang Masuk 'Blackist' dan Dilarang Naik KRL

Tembus 166 Juta Penumpang dalam 6 Bulan, Berikut 5 Stasiun KRL Terpadat di Jabodetabek

Viral KRL Jakarta-Bogor Jadi Sasaran Pelemparan, Pelaku Langsung Diciduk Polisi!

KAI Commuter Resmi Operasikan Peron Jalur 2 Stasiun Tanah Abang Baru
