Pemda DIY Gelontorkan 250 Ton Minyak Goreng Subsidi ke Pasar Tradisional


Minyak goreng subsidi langkah di toko modern. (Foto: MP/Patricia Vicka)
MerahPutih.com - Harga minyak goreng masih belum bisa terkendali di banyak daerah, salah satunya di Yogyakarta. Padahal, pemerintah telah banyak mengintervensi menetapkan satu harga dan mengadakan pasar murah.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal menggelontorkan minyak goreng subsidi ke pedagang pasar tradisional di lima kabupaten/kota. Total ada 250 ton minyak goreng yang akan disalurkan di tahap pertama.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY Yanto Apriyanto mengatakan, langkah ini dilakukan guna menekan harga komoditas itu di pasaran.
Baca Juga:
Akademisi IPB Nilai Airlangga Salah Jurus Redam Gejolak Harga Minyak Goreng
"Pekan ini ada 250 ton minyak goreng masuk ke Yogyakarta untuk nantinya disalurkan pasar tradisional. Kami akan mengawasi saja," kata Yanto di Yogyakarta, Rabu (16/2).
Pemerintah sudah menunjuk 24 distributor khusus yang bakal memasok minyak goreng ke pedagang dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET).
HET untuk minyak goreng curah ditetapkan pemerintah dengan harga Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13. 500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.
Selain ke pasar tradisional, minyak goreng subsidi ini bakal disalurkan ke pedagang pertokoan di luar Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
Baca Juga:
Aprindo Klarifikasi Dugaan Penimbunan Minyak Goreng
Ia berharap, setelah mendapat pasokan dari pemerintah, harga minyak goreng baik di pasar tradisional maupun di toko ritel di DIY bisa stabil dengan penjualan sesuai HET.
"Kita tunggu dua minggu ke depan ketersediaan dan harga sudah bisa stabil atau belum," kata dia.
Yanto mengatakan, berdasarkan pantauan Disperindag DIY, pedagang di pasar tradisional serta pertokoan di luar Aprindo masih menjual minyak goreng dengan harga di atas HET.
"Di toko-toko di luar Aprindo dan di pasar-pasar rakyat harga masih fluktuatif, barangnya juga susah karena langka disebabkan distribusi terhambat," kata Yanto. (Patricia Vicka/Yogyakarta)
Baca Juga:
Ombudsman Temukan Panic Buying Minyak Goreng
Bagikan
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

Gerakan Pangan Murah di Seluruh Indonesia, Polri-Bulog Jual Beras hingga Minyak di Bawah Harga Normal

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Harga Minyakita Selalu Melebihi Ketentuan HET, Ini Permintaan Para Pengusaha

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Minyakita Capai Rp 50 Ribu Per Liter di Papua, Pemerintah Bakal Ubah Pola Distribusi
