Pembunuhan George Floyd oleh Polisi di AS Picu Kerusuhan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Sabtu, 30 Mei 2020
Pembunuhan George Floyd oleh Polisi di AS Picu Kerusuhan

Para pengunjuk rasa berkumpul di sekitar kantor polisi Minneapolis . ANTARA FOTO/REUTERS / Carlos Barria/aww.

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Demonstrasi damai disusul aksi pembakaran, penjarahan, dan vandalisme terjadi di Minneapolis, Amerika Serikat, pada Kamis (28/5), Aksi itu berlangsung di malam ketiga sebagai protes publik pada dugaan pembunuhan George Floyd, 46, seorang pria kulit hitam oleh polisi.

Para pemrotes melampiaskan amarah mereka atas kematian Floyd yang terlihat dalam video saksi mata kehabisan nafas, saat seorang petugas polisi kulit putih menekan lehernya dengan lutut pada Senin malam.

Baca Juga:

Mekkah Jajaki Normalisasi Mulai 31 Mei

Dikutip Antara, aksi kerusuhan terbaru di kota terbesar di Minnesota itu sebagian besar tidak terkendali, meskipun Gubernur Tim Walz memerintahkan Garda Nasional diaktifkan untuk membantu memulihkan ketertiban setelah dua hari pertama gangguan keamanan.

Berbeda dengan Rabu malam, ketika para demonstran yang melempar batu bentrok berulang kali dengan polisi anti huru hara, penegak hukum kali ini tampak tidak menonjolkan diri di sekitar pusat kerusuhan, di luar kantor polisi Third Precinct.

Para pengunjuk rasa yang berkumpul di luar gedung untuk sesaat mundur di bawah tembakan gas air mata polisi dan peluru karet dari atap. Tetapi kemudian kembali berkumpul dan akhirnya membakar bangunan itu ketika polisi tampaknya menarik diri.

Sebuah mobil dan setidaknya dua bangunan lain di sekitarnya juga dibakar, dan penjarah kembali beraksi pada malam kedua di toko Target terdekat, yang telah dijarah pada malam sebelumnya, untuk kabur dengan apa pun yang tersisa di dalam.

Petugas pemadam kebakaran mengatakan 16 bangunan dibakar pada Rabu malam.

Seorang polisi mengacungkan senjata sebelum menembak ke arah pengunjuk rasa yang berkumpul di dekat kantor polisi Minneapolis setelah seorang polisi kulit putih tertangkap kamera video sedang menekankan lututnya ke leher seorang pria Afrika-Amerika George Floyd, yang kemudian meninggal dunia di rumah sakit, di Minnepolis, Minnesota, Amerika Serikat, Rabu (27/5/2020). (ANTARAREUTERS/ERIC MILLER/TM)
Seorang polisi mengacungkan senjata sebelum menembak ke arah pengunjuk rasa yang berkumpul di dekat kantor polisi Minneapolis setelah seorang polisi kulit putih tertangkap kamera video sedang menekankan lututnya ke leher seorang pria Afrika-Amerika George Floyd, yang kemudian meninggal dunia di rumah sakit, di Minnepolis, Minnesota, Amerika Serikat, Rabu (27/5/2020). (ANTARAREUTERS/ERIC MILLER/TM)

Tidak ada tanda-tanda langsung kehadiran pasukan Garda Nasional di kantor polisi atau pada demonstrasi siang hari yang damai dan pawai di sekitar Pusat Pemerintahan Kabupaten Hennepin di pusat Kota Minneapolis.

Pejabat penegak hukum lokal, negara bagian dan federal berusaha untuk meredakan ketegangan rasial yang dipicu oleh kematian Floyd dengan bersumpah untuk mewujudkan keadilan.

Empat petugas polisi kota yang terlibat dalam insiden itu, termasuk yang ditunjukkan menekankan lututnya ke leher Floyd ketika dia berbaring di tanah mengerang, "tolong, saya tidak bisa bernapas," dipecat dari pekerjaan mereka hari berikutnya.

Kasus Floyd mengingatkan pada pembunuhan Eric Garner pada 2014, seorang pria kulit hitam tak bersenjata di New York City yang meninggal setelah dicekik oleh polisi saat dia juga terdengar mengatakan, "Saya tidak bisa bernapas."

Kata-kata Garner itu menjadi seruan untuk gerakan "Black Lives Matter" yang terbentuk di tengah gelombang pembunuhan orang Afrika-Amerika oleh polisi.

Sepanjang hari, para pemrotes mendesakkan tuntutan mereka agar keempat polisi itu ditangkap dan dituntut.

"Ada alasan saat ini" untuk melakukan penangkapan itu, kata aktivis hak sipil Pendeta Al Sharpton saat ia berbicara kepada kerumunan. "Kami tidak meminta bantuan. Kami meminta apa yang benar."

Ibu Garner, Gwen Carr, mengatakan kasus Floyd seperti "membuka luka lama, dan menuangkan garam ke atasnya."

Baca Juga:

COVID-19 di AS Capai 1.678.843 Kasus, Angka Kematian Hampir 100 Ribu

Floyd, seorang penduduk asli Houston yang bekerja sebagai penjaga keamanan dan dikenal oleh teman-temannya sebagai "Big Floyd", dicurigai mencoba menggunakan uang palsu di sebuah toko ketika polisi menangkapnya. Seorang karyawan yang meminta bantuan menggambarkan tersangka tampak mabuk, menurut transkrip panggilan polisi itu.

Protes simpati meletus pada Rabu di Los Angeles dan Kamis di Denver, dengan ratusan demonstran memblokir lalu lintas jalan bebas hambatan di kedua kota itu.

Kerusuhan pada Kamis malam di Minneapolis dilaporkan menyebar ke kota yang berdekatan, St. Paul, ibu kota negara bagian itu. (*)

Baca Juga:

Kasus Corona AS Terus Naik, Total 1.551.095 dengan Angka Kematian 93.061

#Amerika Serikat
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Hakim menyebut langkah Trump sebagai kedok untuk serangan ideologis terhadap universitas top AS.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
  Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Dunia
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Sejak Jumat lalu, ada sekitar 104.000 unggahan dengan tagar #Trumpdead di platform X milik Elon Musk, dengan total 35,3 juta tayangan.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Indonesia
Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia
Dubes RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono harus memastikan Indonesia mendapat untung dari kerja sama militer dengan Amerika.
Frengky Aruan - Selasa, 26 Agustus 2025
Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia
Dunia
Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska
Sejumlah laporan media menyebut Rusia mungkin akan menukar wilayah tersebut untuk mendapatkan kendali penuh atas empat wilayah yang diklaim.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 14 Agustus 2025
Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska
Dunia
Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump
Kesepakatan ini terjadi saat otoritas AS meningkatkan tekanan terhadap jaringan kriminal yang menyelundupkan narkoba melintasi perbatasan.
Dwi Astarini - Kamis, 14 Agustus 2025
Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump
Dunia
UFC akan Gelar Pertarungan Perdana di Gedung Putih, Rayakan 250 Tahun AS
Pertarungan UFC biasanya menarik puluhan ribu penonton dan digelar di arena besar, dengan kandang segi delapan khas UFC di tengah.
Dwi Astarini - Rabu, 13 Agustus 2025
UFC akan Gelar Pertarungan Perdana di Gedung Putih, Rayakan 250 Tahun AS
Indonesia
Gedung Putih Umumkan Rencana Pembangunan Ballroom Baru Senilai Rp 3,2 Miliar, Dana Disumbang Trump dan Donor Anonim
Mewujudkan keinginan yang telah lama diungkapkan Presiden AS Donald Trump.
Dwi Astarini - Jumat, 01 Agustus 2025
Gedung Putih Umumkan Rencana Pembangunan Ballroom Baru Senilai Rp 3,2 Miliar, Dana Disumbang Trump dan Donor Anonim
Dunia
Sarang Tawon Radioaktif Ditemukan di Situs Bekas Pembuatan Bom Nuklir, Pengelola Malah Nyatakan itu tak Berbahaya
Sarang tersebut dikatakan memiliki tingkat radiasi 10 kali lebih tinggi daripada batas yang diizinkan peraturan federal.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
Sarang Tawon Radioaktif Ditemukan di Situs Bekas Pembuatan Bom Nuklir, Pengelola Malah Nyatakan itu tak Berbahaya
Bagikan