Pelanggaran di Trotoar Dibiarkan, Jangan Sampai Pejalan Kaki Bertarung dengan 'Predator'

Gerobak sampah dan tiang rambu menghalangi lintasan kaum disabilitas tunanetra di trotoar Jalan Raya Otista, Jakarta Timur, Selasa (29/10/2019). (ANTARA/Andi Firdaus)
Merahputih.com - Koalisi Pejalan Kaki menyebutkan upaya penegakan hukum terhadap perampas hak bagi pejalan kaki di trotoar Jakarta masih lemah.
"Pelanggaran di trotoar seakan dibiarkan. Itu kegagalan penataan kota yang bertujuan mewujudkan kota yang beradab," ujar Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, di Jakarta, Selasa (29/10).
Baca Juga
Anies Izinkan PKL Berjualan di Trotoar, Koalisi Pejalan Kaki: Landasan Hukumnya Apa?
Pernyataan tersebut merujuk pada hasil audit sosial yang dilakukan pihaknya terhadap proses revitalisasi trotoar yang tengah bergulir masif di sejumlah kota di Jakarta.
Dari laporan yang dihimpun melalui kanal pengaduan masyarakat serta hasil inspeksi lapangan, kata dia, masih banyak trotoar yang belum 'ramah' bagi penggunanya.
Kriteria trotoar ramah menurut Alfred di antaranya bebas dari hambatan seperti pedagang kaki lima, parkiran liar, pangkalan ojek bayangan, hingga aman bagi penyandang disabilitas.

Salah satu temuan adalah pijakan trotoar di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan, yang ambles akibat sering dijadikan area parkir bus.
Selain itu ada pula trotoar jalan yang ditutup warga menggunakan batang kayu sebagai proteksi terhadap pengendara motor yang sering melintas.
"Saya melihat masyarakat ada yang melakukan proteksi trotoar jalan kaki, tapi salah kaprah melakukan perannya. Ini bukti masih lemahnya penegakan hukum di Jakarta," jelas dia dikutip Antara.
Baca Juga
Beri Ruang PKL Berjualan di Trotoar, Fraksi Golkar Nilai Anies Sudah Melenceng
Sejumlah trotoar khusus bagi lintasan penyandang disabilitas juga belum steril dari hambatan yang berpotensi mengancam keselamatan, seperti terhalang tiang listrik, kabel, hingga parkiran kendaraan.
"Ini bagaimana penegakan hukumnya. Jangan sampai pejalan kaki dibiarkan bertarung dengan 'predator' yang merampas hak pejalan kaki," katanya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Jarang Jalan Kaki Bikin Sirkulasi Pembuluh Darah ke Jantung Bisa Terganggu

Polisi Tegaskan Sanksi bagi Pejalan Kaki Langgar Aturan bukan melalui ETLE

Warga Diajak Gaya Hidup Sehat Melalui Kampanye Jakarta Berjaga

Pemprov DKI Ajak Masyarakat Jalani Gaya Hidup Sehat

5 Cara Usir Bau Kaki

Sekda DKI Imbau Warga Jalan Kaki untuk Tekan Polusi Udara

Memulai Hari dengan Berjalan Kaki
