PDIP Punya Dendam Lama dengan Nasdem


Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (tengah) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) menghadiri pembukaan Kongres II Partai NasDem di JIExpo, Jakarta, Jumat (8/11/2019). ANTARA FOTO/
MerahPutih.com - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai sindiran Ketua Umum Nasdem Surya Paloh soal partai tertentu saat Kongres Nasdem ditunjukan kepada PDIP. Menurut Ujang, persaingan antara kedua partai tersebut sangat kuat.
"Karena dua partai itu kan saling bersaing di 5 tahun kemarin kan. Pada 5 tahun yang pertama PDIP merasa terlangkahi oleh NasDem," kata Ujang kepada wartawan, Sabtu (9/11).
Baca Juga
Ia juga mencontohkan soal adanya persaingan antara Nadem dan PDIP soal perebutan kursi menteri.
"Ingat bagaimana dulu komposisi Kejaksaan Agung dipegang kader NasDem, lalu ingat sebelum resuffleMenkopolhukam dipegang oleh Nasdem Tedjo Edhy dulu kan, lalu Kementerian ATR juga waktu itu sebelum di resuffle dari NasDem kan Ferry Mursyidan Baldan," jelas dja.

Ujang melihat, jadi begitu banyak kursi yang didapat oleh Nasdem ketika 5 tahun lalu di periode pertama dan itu membuat iri PDIP.
Baca Juga
Nasdem Ungkap Alasan Surya Paloh Cibir Partai yang Ngaku Pancasilais
"NasDem suaranya naik dari belasan kursi menjadi 59 kursi saat ini kan. Sejak dari situlah PDIP sudah mulai mengunci karena PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2014 lalu menang juga di pemilu 2019, nah dia tidak mau sebagai partai pemenang Pemilu kok dilangkahi oleh NasDem," ungkapnya

Lalu, persoalan dengan masuknya Gerindra di koalisi Jokowi itu bagaimanapun merubah peta koalisi. Inilah yang membuat kekecewaan- kekecewaan itu.
Baca Juga
NasDem Bocorkan Kriteria Capres yang Bakal Diusung di Pilpres 2024
"Dan kekecewaan itu dilakukan dengan manuver-manuver dengan bertemu PKS, lalu terakhir adalah tadi malam bagaimana berpidato mengutarakan sindiran-sindiran itu kepada partai tertentu," papar Ujang. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
NasDem Minta DPR Setop Gaji Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach

NasDem Nonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR, Berlaku Mulai 1 September 2025

Ahmad Sahroni Trending Usai Sebut 'Orang Tolol' di IG, Netizen Banjiri Kolom Komentar

Tutup Rakernas, Surya Paloh Targetkan NasDem Masuk 3 Besar Pemilu 2029

NasDem Siap Tantang Partai Besar, Punya Strategi Khusus Rebut Tiga Besar Pemilu 2029

Murka Surya Paloh! Sentil KPK Soal OTT Bupati Kolaka Timur, Minta DPR Turun Tangan

Resmi! NasDem Beri Dukungan Penuh ke Prabowo-Gibran, Tapi Paloh Ancam Akan Lakukan Ini jika Ada Kebijakan Salah

Bupati Koltim Abdul Azis Ungkap Psikologis Keluarganya Terganggu Gara-Gara Kabar Diciduk OTT KPK

Apresiasi Usulan NasDem, Komisi II Kaji Wacana Penundaan Sementara Pembangunan IKN

NasDem Nilai Putusan MK Pisahkan Pemilu Inkonstitusional
