Paus Fransiskus Teken Deklarasi Istiqlal Bersama para Tokoh Agama, ini 4 Poinnya


Paus meresmikan terowongan Katedral - Istiqlal.(foto: dok YouTube KWI)
MERAHPUTIH.COM - PEMIMPIN tertinggi gereja Katolik dunia Paus Fransiskus menandatangani Deklarasi Istiqlal. Deklarasi ini diteken bersama para tokoh lintas agama dan penghayat kepercayaan dalam kunjungannya ke Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (5/9).
Para tokok agama tersebut yakni Engkus Kuswara mewakili penghayat kepercayaan, Budi Tanuwibowo (Konghucu), Bhante Dhammasubo (Buddha, Walubi), Philip Wijaya (Budha, Permabudhi), Abdul Mu'ti (Islam, Muhammadiyah), Yahya Cholil Staquf (Islam, Nahdlatul Ulama), Wisnu Bawa Tenaya (Hindu), dan Reverendus Jacky Manuputty (Kristen).
Deklarasi Bersama ini dilatari adanya krisis global. Pertama, fenomena dehumanisasi dengan meluasnya kekerasan dan konflik berdarah yang justru kerap memperalat agama. Kedua, eksploitasi yang semakin masif terhadap lingkungan hidup dan mengakibatkan krisis iklim.
Ada empat poin penting dalam deklarasi tersebut. Berikut isi Deklarasi Bersama Istiqlal yang diteken Paus Fransiskus.
Baca juga:
Paus Fransiskus Resmikan Terowongan Silaturahmi, Simbol Persaudaraan Erat Katolik-Islam
1. Nilai-nilai yang dianut tradisi agama-agama kita harus dimajukan secara efektif untuk mengalahkan budaya kekerasan dan ketidakpedulian yang melanda dunia kita. Sejatinya nilai-nilai agama harus diarahkan untuk meningkatkan budaya hormat, martabat bela rasa rekonsiliasi dan solidaritas persaudaraan untuk mengatasi dehumanisasi dan perusakan lingkungan
2. Para pemimpin negara, khususnya, terinspirasi oleh narasi dan tradisi rohani masing-masing harus bekerja sama dalam menanggapi krisis-krisis tersebut, mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil tindakan yang tepat
3. Oleh karena terdapat satu keluarga umat manusia di seluruh dunia, dialog antarumat agama harus diakui sebagai sebuah sarana yang efektif untuk menyelesaikan konflik-konflik lokal, regional, dan internasional terutama konflik-konflik yang dipicupenyalahgunaan agama. Selain itu, keyakinan dan ritual-ritual agama kita juga memiliki kapasitas khusus untuk menyentuh hati manusia. Dengan demikian, akan tumbuh rasa hormat yang lebih dalam kepada martabat manusia.
4. Menyadari bahwa lingkungan hidup yang sehat, damai, dan harmonis sangat penting menjadi hamba Allah dan pemelihara ciptaan yang sejati. Kami dengan tulus mengimbau semua orang yang berkehendak baik untuk mengambil tindakan tegas guna menjaga keutuhan lingkungan hidup dan sumber dayanya karena kita telah mewarisinya dari generasi sebelumnya dan berharap untuk dapat meneruskannya kepada anak cucu.
Paus Fransiskus mengungkapkan kekaguman terhadap keberagaman yang ada di Indonesia. Dia mengatakan keberagaman di Indonesia merupakan sebuah anugerah.
"Ini sebuah anugerah besar. Setiap hari Anda dipanggil untuk merawatnya, sehingga pengalaman keagamaan Anda dapat menjadi titik rujukan masyarakat yang damai dan bersaudara, dan tidak pernah menjadi alasan untuk menutup diri dan berseteru," ucapnya.(knu)
Baca juga:
Momen Haru Paus Fransiskus Hadiri Interreligious Meeting di Masjid Istiqlal
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Tak Pandang Bulu, Pramono Tegaskan Monas Terbuka untuk Semua Acara Keagamaan

Polri Harus Menjadi Sahabat Umat Beragama, Tanda Negara Hadir Melalui Sentuhan Kemanusiaan

Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap

Ketua KWI Sebut Paus Leo XIV Manusia Biasa, Ajak Indonesia Atasi Kemiskinan Spiritual Bersama-sama

Vatikan Bersiap untuk Konklaf, Kapel Sistina Dikunci, 6 Nama Mencuat Jadi Calon Kuat

Kardinal Terpidana Tuntut Hak Ikut Konklaf, Picu Ketegangan Baru di Vatikan

Jelang Konklaf, para Kardinal Masuk Karantina, Bersumpah tidak Kontak dengan Dunia Luar

Trump Unggah Gambar AI Dirinya Jadi Paus di Instagram, Uskup Katolik New York Protes

Pramono Tegaskan Jakarta Inklusif bagi Semua Umat

Dokumenter Terakhir Paus Fransiskus Garapan Martin Scorsese Libatkan Remaja Indonesia, Berkisah tentang Dialog Kebudayaan
