Menag Nasaruddin Puji Indonesia Peringkat 1 Negara yang Kuat Sedekah

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 07 Oktober 2025
Menag Nasaruddin Puji Indonesia Peringkat 1 Negara yang Kuat Sedekah

Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar. (Foto: Merahputih.com/Asropih)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - INDONESIA menjadi negara peringkat nomor satu yang paling kuat dalam bersedekah di dunia. Hal tersebut berdasarkan hasil laporan lembaga World Giving Index.

"Jadi sebetulnya ini ditemukan badan internasional yaitu World Giving Index bahwa negara yang paling kuat sedekahnya ialah Indonesia. Pada 2023–2024, Indonesia nomor 1," kata Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar dalam pidatonya pada acara Madada Fest 2025: Festival Masjid Berdaya Berdampak di Kementerian Agama, Selasa (7/10).

Ia menjelaskan, meski pendapatan masyarakatnya relatif lebih rendah ketimbang negara lain, Indonesia tetap menjadi yang terdepan dalam bersedekah. Salah satu penyebabnya ialah budaya berbagi di acara pernikahan.

"Kenapa? Ya, memang miskin, tetapi undangannya setiap hari ada, tetangganya kawinan, walimah, dan seterusnya, selalu ada acara makan-makan. Nah, ini yang dihitung juga indeksnya, bahwa Indonesia negara yang paling banyak, negara yang paling dermawan," tuturnya.

Baca juga:

Respons Arahan Presiden, Cak Imin dan Menag Siapkan Pembenahan Pesantren



Ia juga menyoroti praktik sedekah di kalangan umat beragama lain seperti Katolik, yang kontribusinya bahkan bisa mencapai 20 persen dari penghasilan. "Apalagi teman-teman kita dari Katolik misalnya, Katolik itu bukan 2,5 persen. Itu bisa sampai 20 persen, kalau kita all in kan semua pengeluaran-pengeluaran ke gereja," ucap Nasarrudin.

Nasarrudin kemudian membandingkan dana umat antara rumah ibadah gereja dan masjid. "Coba kita lihat, ada yang pernah menghitung uang celengan Katolik dengan masjid. Kalau kita bongkar isi celengan itu, setengah mati kita menghitung, karena uang 100 perak gitu kan. Tapi kalau di Katolik itu, ini ada Pak Dirjen itu, wah ini uangnya merah nih. Sama Protestan juga, gerejanya kecil-kecil, tapi saldo-nya miliaran," ujarnya.

"Kita masjidnya gede-gede, bangga 500 ribu, 500 juta gitu ya. Jadi masjidnya gede, wah banyak sekali tabungannya. Coba dengarkan, pertama jawabannya gereja itu, gerejanya kecil, tapi dana umatnya besar," tambahnya.

Ia mengakui ada perbedaan teologis dalam konsep sedekah. Dalam Islam, sedekah tidak secara langsung dikaitkan dengan penghapusan dosa, meskipun diyakini dapat membawa manfaat, seperti menolak bala. Lebih lanjut, Nasaruddin mengajak seluruh umat beragama untuk mengelola dana umat secara lebih efektif.

"Jadi bapak-bapak sekalian, ini saya mohon kepada kita semuanya, mari umat beribadah, umat agama, agama apa pun yang hadir pada kesempatan ini, kembali kita mengefektifkan pendanaan umat ini, dana-dana umat ini. Di Hindu, Buddha, Katolik, Protestan itu luar biasa ya. Sebetulnya kalau kita efektifkan dana-dana seperti ini, tanpa ada dipa dari Bappenas itu pun juga bisa hidup, cuma kita enggak efektifkan," tutupnya.(Asp)

Baca juga:

Menteri Agama Berharap Tiap Untaian Doa Umat Katolik di Bulan Rosario Jadi Berkah untuk Indonesia





#Menteri Agama #Kerukunan Umat Beragama #Donasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Berita
Gaungkan Hidup Sehat, Coway Indonesia Donasikan Purifier ke Yayasan dan Masjid di Jakarta
Coway Indonesia mendonasikan air purifier dan water purifier ke sejumlah yayasan serta masjid di Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 19 November 2025
Gaungkan Hidup Sehat, Coway Indonesia Donasikan Purifier ke Yayasan dan Masjid di Jakarta
Indonesia
Menteri Agama Geram Ada Pendakwah Lecehkan Anak-Anak, tak Bisa Menoleransi Tindakan yang Mencederai Nilai Kemanusiaan
Lembaga pendidikan harus menjadi ruang aman dan bermartabat bagi seluruh peserta didik.
Dwi Astarini - Rabu, 12 November 2025
Menteri Agama Geram Ada Pendakwah Lecehkan Anak-Anak, tak Bisa Menoleransi Tindakan yang Mencederai Nilai Kemanusiaan
Indonesia
Menag Ungkap Pagu Efektif Pendidikan Islam 2025 Disesuaikan Jadi Rp 26,11 Triliun
Menag Nasaruddin Umar ungkap penyesuaian anggaran Ditjen Pendidikan Islam 2025 menjadi Rp 26,11 triliun dengan fokus pada efisiensi dan mutu pendidikan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 November 2025
Menag Ungkap Pagu Efektif Pendidikan Islam 2025 Disesuaikan Jadi Rp 26,11 Triliun
Indonesia
Menag Nasaruddin Umar: Jangan Ada yang Beri ‘Stempel Negatif’ pada Pesantren
Menag tegaskan pesantren merupakan benteng moral bangsa yang telah melahirkan banyak ulama, pemimpin, serta tokoh nasional.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 16 Oktober 2025
Menag Nasaruddin Umar: Jangan Ada yang Beri ‘Stempel Negatif’ pada Pesantren
Indonesia
Menag Nasaruddin Puji Indonesia Peringkat 1 Negara yang Kuat Sedekah
Salah satu penyebabnya ialah budaya berbagi di acara pernikahan.
Dwi Astarini - Selasa, 07 Oktober 2025
Menag Nasaruddin Puji Indonesia Peringkat 1 Negara yang Kuat Sedekah
Indonesia
Pakar Sebut Kewenangan Atribusi Menag tidak Melawan Hukum
Kewenangan Menteri Agama dalam menetapkan kuota tambahan bersifat atribusi, diberikan langsung oleh undang-undang.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Pakar Sebut Kewenangan Atribusi Menag tidak Melawan Hukum
Indonesia
Rampung Diperiksa KPK, Eks Menag Gus Yaqut Bungkam soal Aliran Fee Kuota Haji ke Kemenag
Yaqut enggan menjelaskan mengenai materi pemeriksaan hari ini, termasuk soal dugaan penerimaan fee dalam pembagian kuota haji khusus ke Kementerian Agama (Kemenag).
Frengky Aruan - Senin, 01 September 2025
Rampung Diperiksa KPK, Eks Menag Gus Yaqut Bungkam soal Aliran Fee Kuota Haji ke Kemenag
Berita Foto
Menag dan Ketua DMI Hadiri Peresmian Masjid Raya Baitul Mukhtar BSD City
Menteri Agama yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kanan) bersama Wapres ke-10 dan ke-12 yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (kiri) menabuh bedug saat peresmian Masjid Raya Baitul Mukhtar BSD, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (29/8/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 29 Agustus 2025
Menag dan Ketua DMI Hadiri Peresmian Masjid Raya Baitul Mukhtar BSD City
Indonesia
Ojol yang Tewas Dilindas Mobil Rantis Brimob Didoakan Wafat Sebagai Syuhada
Menag berharap tragedi ini bisa diselesaikan dan pihak yang bertanggung jawab diproses sesuai hukum
Angga Yudha Pratama - Jumat, 29 Agustus 2025
Ojol yang Tewas Dilindas Mobil Rantis Brimob Didoakan Wafat Sebagai Syuhada
Indonesia
Menag Janji Laporan Kasus Intoleransi Segera Ditangani Kurang dari 24 Jam
Target Kemenag bukan hanya mengeliminasi, tetapi juga meniadakan potensi terjadinya konflik intoleransi
Wisnu Cipto - Rabu, 13 Agustus 2025
Menag Janji Laporan Kasus Intoleransi Segera Ditangani Kurang dari 24 Jam
Bagikan