Paus Berharap KTT Perubahan Iklim Dengarkan Tangiskan Orang Miskin dan Jeritan Bumi


Paus Fransisku. (Foto: ANTARA/ Reuters)
MerahPutih.com - Paus Fransiskus mendesak para pemimpin dunia yang menghadiri KTT perubahan iklim COP26 Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mendengar tangisan miskin dan jeritan bumi. Perlindungan lingkungan harus menjai fokus misi suci.
Pada khotbah pemberkatannya di Lapangan Santo Petrus bahwa dia berharap pertemuan di Glasgow akan menawarkan harapan nyata bagi generasi mendatang.
Baca Juga:
Mentan Ingatkan Petani Tanam Varietas Tahan Perubahan Iklim
Kepada radio, Paus menegaskan, pertemuan itu berlangsung pada saat yang genting karena pandemi COVID-19, krisis lingkungan, dan masalah pasokan makanan bersama-sama menimbulkan badai sempurna yang berisiko menyengsarakan masyarakat.
Mengungkapkan keprihatinan tersebut, pada Minggu dengan mendesak orang banyak untuk mengunjungi sebuah pameran di Lapangan Santo Petrus ihwal ensiklik (surat edaran kepausan) 2015 "Laudato Si" (Terpujilah) yang bertemakan lingkungan.
Pameran itu memajang karya seorang fotografer dari Bangladesh, negara yang disebut para ilmuwan akan menjadi salah satu yang paling terpengaruh oleh kenaikan permukaan laut. Vatikan mengumumkan pada 8 Oktober bahwa delegasinya akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Kardinal Pietro Parolin.
Sementara itu, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan upaya negara-negara anggota G20 dapat menjadi contoh kerja sama penanganan perubahan iklim.
"Indonesia ingin G20 memberikan contoh, Indonesia ingin G20 memimpin dunia dalam bekerja sama mengatasi perubahan iklim dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan dengan tindakan nyata," kata Presiden Joko Widodo, di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu, ketika berbicara dalam KTT G20 sesi II dengan topik perubahan iklim, energi dan lingkungan hidup.

Presiden Jokowi menyampaikan, G20 harus menjadi katalisator pemulihan hijau dan memastikan tidak ada satu pihak pun yang tertinggal.
"Penanganan perubahan iklim harus diletakkan dalam kerangka besar pembangunan berkelanjutan," kata Presiden.
Penanganan perubahan iklim, menurut Presiden Jokowi, harus bergerak maju seiring dengan penanganan berbagai tantangan global lainnya seperti pengentasan kemiskinan dan pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs).
"Saya paham, sebagai salah satu pemilik hutan tropis terbesar di dunia, Indonesia memiliki arti strategis dalam menangani perubahan iklim. Posisi strategis tersebut kami gunakan untuk berkontribusi," kata Presiden. (*)
Baca Juga:
Anies Terbitkan Pergub Mitigasi Perubahan Iklim di Jakarta
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Survei C3S: Juni 2025 Bulan Terpanas Ketiga dalam Sejarah

Tak Ada Musik di Planet Mati: 15 Musisi Satukan Suara untuk Iklim

Prochlorococcus: Bakteri Mikro Penyelamat Bumi yang Terhubung Melalui Nanotube

Perubahan Iklim Bikin Cuaca Dingin Ekstrem tak Terlalu Parah

Libatkan 15 Musisi dalam Negeri Album Kompilasi 'sonic/panic Vol. 2' Resmi Mengudara
IKLIM Kembali Hadirkan Album 'sonic/panic', Libatkan 15 Musisi Tanah Air dari Berbagai Genre

Gili Tramena di NTB Terancam Lenyap karena Perubahan Iklim

Nigeria dan Inggris Bahas Pendanaan Penanganan Perubahan Iklim

118 Juta Warga Afrika Terancam Krisis Iklim di 2023
