Paus Berharap KTT Perubahan Iklim Dengarkan Tangiskan Orang Miskin dan Jeritan Bumi

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 01 November 2021
Paus Berharap KTT Perubahan Iklim Dengarkan Tangiskan Orang Miskin dan Jeritan Bumi

Paus Fransisku. (Foto: ANTARA/ Reuters)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Paus Fransiskus mendesak para pemimpin dunia yang menghadiri KTT perubahan iklim COP26 Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mendengar tangisan miskin dan jeritan bumi. Perlindungan lingkungan harus menjai fokus misi suci.

Pada khotbah pemberkatannya di Lapangan Santo Petrus bahwa dia berharap pertemuan di Glasgow akan menawarkan harapan nyata bagi generasi mendatang.

Baca Juga:

Mentan Ingatkan Petani Tanam Varietas Tahan Perubahan Iklim

Kepada radio, Paus menegaskan, pertemuan itu berlangsung pada saat yang genting karena pandemi COVID-19, krisis lingkungan, dan masalah pasokan makanan bersama-sama menimbulkan badai sempurna yang berisiko menyengsarakan masyarakat.

Mengungkapkan keprihatinan tersebut, pada Minggu dengan mendesak orang banyak untuk mengunjungi sebuah pameran di Lapangan Santo Petrus ihwal ensiklik (surat edaran kepausan) 2015 "Laudato Si" (Terpujilah) yang bertemakan lingkungan.

Pameran itu memajang karya seorang fotografer dari Bangladesh, negara yang disebut para ilmuwan akan menjadi salah satu yang paling terpengaruh oleh kenaikan permukaan laut. Vatikan mengumumkan pada 8 Oktober bahwa delegasinya akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Kardinal Pietro Parolin.

Sementara itu, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan upaya negara-negara anggota G20 dapat menjadi contoh kerja sama penanganan perubahan iklim.

"Indonesia ingin G20 memberikan contoh, Indonesia ingin G20 memimpin dunia dalam bekerja sama mengatasi perubahan iklim dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan dengan tindakan nyata," kata Presiden Joko Widodo, di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu, ketika berbicara dalam KTT G20 sesi II dengan topik perubahan iklim, energi dan lingkungan hidup.

Presiden Joko Widodo. (Foto: Antara)
Presiden Joko Widodo. (Foto: Antara)

Presiden Jokowi menyampaikan, G20 harus menjadi katalisator pemulihan hijau dan memastikan tidak ada satu pihak pun yang tertinggal.

"Penanganan perubahan iklim harus diletakkan dalam kerangka besar pembangunan berkelanjutan," kata Presiden.

Penanganan perubahan iklim, menurut Presiden Jokowi, harus bergerak maju seiring dengan penanganan berbagai tantangan global lainnya seperti pengentasan kemiskinan dan pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs).

"Saya paham, sebagai salah satu pemilik hutan tropis terbesar di dunia, Indonesia memiliki arti strategis dalam menangani perubahan iklim. Posisi strategis tersebut kami gunakan untuk berkontribusi," kata Presiden. (*)

Baca Juga:

Anies Terbitkan Pergub Mitigasi Perubahan Iklim di Jakarta

#Perubahan Iklim
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Survei C3S: Juni 2025 Bulan Terpanas Ketiga dalam Sejarah
"Tren jangka panjang terkait meningkatnya suhu samudra terlihat jelas secara global."
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Juli 2025
Survei C3S: Juni 2025 Bulan Terpanas Ketiga dalam Sejarah
Fun
Tak Ada Musik di Planet Mati: 15 Musisi Satukan Suara untuk Iklim
Nama-nama seperti Kunto Aji, Reality Club, Teddy Adhitya, Sukatani, hingga Ave The Artist, ikut serta dalam program ini
Wisnu Cipto - Kamis, 03 Juli 2025
Tak Ada Musik di Planet Mati: 15 Musisi Satukan Suara untuk Iklim
Lifestyle
Prochlorococcus: Bakteri Mikro Penyelamat Bumi yang Terhubung Melalui Nanotube
Temukan bagaimana Prochlorococcus, bakteri terkecil di Bumi, menggunakan nanotube untuk bertukar nutrisi dan menjaga ekosistem laut. Penemuan revolusioner ini mengubah cara kita memahami kehidupan mikroba!
ImanK - Rabu, 19 Februari 2025
Prochlorococcus: Bakteri Mikro Penyelamat Bumi yang Terhubung Melalui Nanotube
Dunia
Perubahan Iklim Bikin Cuaca Dingin Ekstrem tak Terlalu Parah
efek pemanasan dari perubahan iklim mengurangi tingkat keparahannya hingga 22 persen.??
Dwi Astarini - Selasa, 11 Februari 2025
Perubahan Iklim Bikin Cuaca Dingin Ekstrem tak Terlalu Parah
ShowBiz
Libatkan 15 Musisi dalam Negeri Album Kompilasi 'sonic/panic Vol. 2' Resmi Mengudara
IKLIM Kembali Hadirkan Album 'sonic/panic', Libatkan 15 Musisi Tanah Air dari Berbagai Genre
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 15 November 2024
Libatkan 15 Musisi dalam Negeri Album Kompilasi 'sonic/panic Vol. 2' Resmi Mengudara
ShowBiz
IKLIM Kembali Hadirkan Album 'sonic/panic', Libatkan 15 Musisi Tanah Air dari Berbagai Genre
Album kompilasi sonic/panic Vol. 2.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 30 Oktober 2024
IKLIM Kembali Hadirkan Album 'sonic/panic', Libatkan 15 Musisi Tanah Air dari Berbagai Genre
Indonesia
Gili Tramena di NTB Terancam Lenyap karena Perubahan Iklim
Kawasan Gili Tremena tak dikelilingi sabuk pelindung abrasi berupa pepohonan mangrove.
Dwi Astarini - Minggu, 06 Oktober 2024
Gili Tramena di NTB Terancam Lenyap karena Perubahan Iklim
Dunia
Nigeria dan Inggris Bahas Pendanaan Penanganan Perubahan Iklim
Fokus pembicaraan itu ialah pada tantangan mendesak dan kompleks terkait dengan perubahan iklim.
Dwi Astarini - Jumat, 13 September 2024
 Nigeria dan Inggris Bahas Pendanaan Penanganan Perubahan Iklim
Dunia
118 Juta Warga Afrika Terancam Krisis Iklim di 2023
Negara-negara Afrika telah kehilangan rata-rata 2-5 persen dari produk domestik bruto (PDB) mereka setiap tahun.
Dwi Astarini - Selasa, 03 September 2024
118 Juta Warga Afrika Terancam Krisis Iklim di 2023
Bagikan