Kesehatan Mental

Patah Hati Bukan Akhir dari Segalanya

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Minggu, 06 November 2022
Patah Hati Bukan Akhir dari Segalanya

Move on dari masa lalumu. (Foto: Unsplash/Jackson Simmer)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PATAH hati memang menyakitkan, apalagi ketika berpisah dengan kekasih yang sudah diyakini akan bersama selamanya. Meski begitu, kamu pasti bisa pulih dari luka serta sakit akibat patah hati. Dan perlu dicatat, patah hati bukanlah akhir dari segalanya.

Kadang yang membuat kita kangen bukanlah orangnya, melainkan kenangan yang pernah diukir bersama. Belum lagi foto-foto dan video-videonya yang masih tersimpan manis di galeri gawai. Sebagian orang bisa melewati hal ini dengan tegar, tetapi tak sedikit orang yang sulit beranjak dari keterpurukan akibat patah hati.

Baca juga:

Raisa-Hamish Menikah, Indonesia Heboh Hari Patah Hati Nasional

Patah Hati Bukan Akhir dari Segalanya
Belajar berdamai dengan masa lalu. (Foto: Unsplash/Logan Weaver LGNWVR)

Mengutip laman Alodokter, ada beberapa cara untuk memulihkan diri dari patah hati:

1. Akui Kamu Sedang Sedih dan Siap untuk Bangkit

Ketika kamu sedih, cobalah untuk menyadarinya dan jangan denial dengan perasaanmu sendiri. Dengan begitu, nantinya kamu akan bisa menjadi lebih dewasa dan siap bangkit untuk menjalani hari baru yang lebih baik.

Berikan waktu buat dirimu sendiri untuk berduka, merenung, dan berpikir. Meski begitu, jaga dirimu agar tidak berlarut-larut dalam keterpurukan. Cobalah isi kesendirianmu dengan melakukan introspeksi diri dan mempersiapkan berbagai hal yang bersifat positif.

2. Lakukan Hal Baru

Cobalah lakukan hal-hal baru yang bisa membuatmu lebih sibuk dan tidak punya celah waktu untuk mengingat atau merenungi kondisi patah hati. Misalnya, berolahraga, belajar alat musik, bermain game, atau memasak.

Jika memungkinkan, kamu juga bisa mengambil cuti untuk healing bersama teman-teman. Kalau tidak ingin sendirian, kamu bisa meminta keluarga atau teman-teman terdekat untuk menemanimu.

3. Berdamai Dengan Masa Lalu

Terdengar mudah, tetapi belum tentu semua orang bisa melakukannya. Banyak orang yang sulit move on setelah patah hati karena mereka cenderung berpikir bahwa kebahagiaan hanya bisa didapat dari doi saja. Padahal, ada banyak hal dalam kehidupanmu yang bisa membuatmu bahagia, bahkan mungkin bisa lebih membahagiakanmu dibandingkan saat kamu bersamanya dulu.

Baca juga:

Patah hati? Lakukan Ini Untuk Bangkit Kembali

Patah Hati Bukan Akhir dari Segalanya
Memulai hubungan baru ketika kamu sudah siap. (Foto: Unsplash/Alvin Mahmudov)

4. Merawat Diri

Setelah patah hati, jangan malas untuk merawat diri, ya. Selain membuat kulit menjadi terlihat lebih kusam dan berjerawat, tidak merawat diri juga dapat membuatmu mengalami kenaikan berat badan atau justru jadi sangat kurus.

Meskipun kamu lagi patah hati, jangan mengabaikan kesehatanmu. Sedih adalah emosi yang wajar, tetapi ingat untuk tetap merawat diri dan menjaga kesehatanmu. Jangan lupa untuk mengonsumsi makanan bergizi, minum cukup air putih, istirahat yang cukup, dan berolahraga.

5. Memulai Hubungan Ketika Kamu Sudah Siap

Sebagian orang sering mencari pelarian ke orang yang baru agar cepat melupakan masa lalu mereka. Padahal sebenarnya, mereka belum benar-benar siap untuk memulai hubungan baru. Jadikan pengalaman sebelumnya sebagai sebuah perjalanan hidup agar kamu lebih siap untuk menjalani hubungan yang lebih baik. (and)

Baca juga:

Jangan Sampai Mengalami Breadcrumbing Agar Tidak Patah Hati

#Patah Hati #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan