Patah hati? Lakukan Ini Untuk Bangkit Kembali

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 03 Agustus 2022
Patah hati? Lakukan Ini Untuk Bangkit Kembali

Patah hati dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk depresi. (Freepik/Freepik)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PATAH hati dan putus cinta adalah hal kaprah yang dialami tiap orang. Rasa sedih, kecewa, bimbang dan bahkan kesepian tentu akan melingkupi perasaan saat kamu ditinggal atau dikecewakan pasangan. Namun, jika dibiarkan berlarut-larut, patah hati dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk depresi.

Ingat indahnya masa-masa saat berpacaran dan tersadar kini kamu tidak lagi bersamanya adalah hal yang berat untuk dilewati. Psychology Today menyatakan bahwa rasa kesepian, penolakan, kekecewaan, atau bahkan rasa lega, merupakan hal yang wajar dialami oleh orang putus cinta.

Membangkitkan diri dari patah hati, melanjutkan hidup, lalu membangun hubungan baru merupakan proses yang membutuhkan waktu. Lamanya berbeda-beda bagi setiap orang. Tak semua orang seperti Wolverine, tokoh dalam X-Men, yang bisa cempat sembuh dari luka.

Akan tetapi, ada beberapa cara yang kamu perlu lakukan untuk kembali bangkit dari keterpurukan akibat patah hati. Dengan begitu, emosi yang kamu rasakan bisa segera pulih dan tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Bila kamu mengalami patah hati, lalu mencari cara bagaimana menenangkan emosi dan pikiran, itu merupakan suatu hal yang baik. Artinya, kamu memang peduli dengan dirimu dan mau berusaha menjadi lebih baik lagi.

Agar kamu bisa segera pulih kembali, Merahputih.com berikan beberapa cara berikut yang bisa kamu lakukan untuk kembali bangkit dari patah hati.

Baca juga:

Lagu Baru Shawn Mendes 'When You're Gone' Masih Seputar Patah Hati

patah hati
Menangislah bila kamu ingin menangis, berikan batas waktu pada dirimu_freepik/jcomp

1. Akui Perasaan Sedih Yang Dialami

Perasaan sedih yang mendalam memang tidak dapat dipungkiri lagi setelah mengalami patah hati. Daripada menyangkal atas rasa sedih atau sakit hati, lebih baik terima emosi yang kamu rasakan.

Menangislah bila kamu ingin menangis. Apabila kamu membutuhkan waktu untuk menyendiri, lakukanlah. Namun, kamu juga perlu memberikan batas waktu pada dirimu. Jangan sampai hal ini justru berkepanjangan dan mengganggu aktivitas atau pekerjaanmu.

2. Jangan Salahkan Siapa-Siapa

Putusnya hubunganmu dengan mantan bukanlah salah siapa pun. Kebanyakan orang akan tenggelam dengan menyalahkan diri sendiri atau menyalahkan mantan, lalu terus mengulang emosi negatif ini.

Daripada berlarut-larut mencari kesalahan, lebih baik fokus untuk move on. Terima kenyataan bahwa kamu dan mantan bukanlah pasangan yang ideal. Selain itu, carilah hal apa dalam dirimu yang bisa diperbaiki dan fokuskan pada bagaimana cara memperbaikinya agar di hubungan berikutnya kamu bisa menjadi lebih baik.

3. Bahagiakan Diri Sendiri

Banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk menghibur diri sendiri. Mendengarkan musik, menulis jurnal, melakukan meditasi, dan mengonsumsi makanan enak adalah beberapa kegiatan yang bisa membahagiakan diri sendiri. Cobalah lebih sabar dan pahami diri sendiri yang sedang terluka.

Menghindari lagu-lagu kenangan bersama mantan dan tidak bepergian ke tempat-tempat yang pernah didatangi bersama mantan juga bisa menjadi pilihan bijak untuk kondisimu saat ini.

4. Lakukan Social Media Detox

Salah satu godaan terbesar setelah putus adalah mengetahui keadaan mantan lewat media sosial. Biasanya, hal ini akan membuatmu mengingat perasaan negatif dan memperlambat proses move on. Oleh karena itu, kamu bisa mencoba social media detox untuk menghindari apa pun yang mengingatkanmu kepada mantan.

Baca juga:

Jangan Sampai Mengalami Breadcrumbing Agar Tidak Patah Hati

patah hati
Move on, mulailah menekuni hobi atau mencari kemampuan baru. (Freepik/Freepik)

5. Perawatan Diri

Walaupun kamu sedang patah hati, kamu tetap perlu merawat kesehatan dirimu, ya. Sesekali mengonsumsi makanan enak atau favoritmu boleh-boleh saja, tetapi pastikan tidak berlebihan. Jangan lupa pula untuk rutin berolahraga dan tidur yang cukup. Selain itu, mulai rutin menggunakan skincare juga bisa kamu lakukan.

6. Bersama Orang Terdekat

Curhat dengan keluarga atau teman dapat menghilangkan rasa kesepian setelah patah hati. Jika kamu ingin mencurahkan keluh kesah, kamu bisa mencoba untuk curhat kepada anggota keluarga atau sahabat yang dipercaya, atau berkonsultasi dengan psikolog jika kamu merasa tidak nyaman berbagi cerita dengan orang sekitar.

7. Cari Kesibukan

Putus cinta berarti tidak perlu lagi membagi pikiran memperhatikan orang lain. Tidak perlu lagi selalu berkabar kepada pasangan tentang segala hal yang kamu lakukan.

Dengan begitu, kamu bisa mulai fokus pada kebutuhanmu. Mulailah dengan cara menekuni kembali hobi atau mencari kemampuan baru. Misalnya ambil kursus bahasa asing, belajar gitar atau merajut, dan kunjungi tempat-tempat baru.

Itulah berbagai cara untuk membangkitkan suasana hatimu kembali setelah patah hati. Ingat, setiap orang punya waktu dan cara pemulihan yang berbeda-beda. Jadi, kamu tidak perlu berkecil hati bila tidak bisa langsung move on. (dgs)

Baca juga:

Niki Curhat Patah Hati Pertama di Single 'Oceans & Engines'

#Patah Hati #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan