Pasukan Ukraina Kehilangan Wilayah, Popularitas Presiden Zelenskyy Menurun


Prajurit Ukraina di dekat perbatasan dengan Belarusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Volyn, Ukraina (12/1/2023). ANTARA FOTO/REUTERS/Gleb Garanich/aww.
MerahPutih.com - Pasukan Ukraina terus kehilangan wilayah di tenggara Donbas, bahkan setelah mencoba menyerang Rusia.
Hal tersebut membuat masyarakat Ukraina sudah muak dengan perang, karena itu merupakan tindakan kejam untuk memobilisasi manusia. Bahkan, popularitas Presiden Volodymyr Zelenskyy menurun.
Menurut survei bulan Agustus oleh lembaga survei National Democratic Institute, peringkatnya turun menjadi 45 persen dari 69 persen pada bulan Januari.
Awal bulan ini, seorang wakil perdana menteri dan enam menteri kabinet mengirimkan pengunduran diri mereka ke Verkhovna Rada, parlemen unikameral Ukraina.
Baca juga:
PM Inggris Sebut Rusia Bisa Segera Mengakhiri Perang di Ukraina
Didominasi oleh partai Pelayan Rakyat pimpinan Zelensky, Rada dengan mudah memilih untuk “membebaskan mereka dari tugas”.
"Kita membutuhkan energi baru dan langkah-langkah baru ini terkait dengan penguatan negara kita dalam berbagai arah," kata Zelenskyy dalam konferensi pers pada Rabu pekan ini, dikutip dari Aljazeera, Jumat (13/9).
Bagi sebagian warga Ukraina, perombakan itu terlihat tidak perlu dan tidak tepat waktu.
"Sejujurnya saya tidak mengerti mengapa Zelenskyy melakukannya. Kita perlu berkonsentrasi pada perang," kata Nadiya Gorbatenko, seorang kasir di sebuah restoran cepat saji di Kyiv, kepada Al Jazeera.
"Butuh waktu bagi para menteri baru untuk beradaptasi, dan itu akan memengaruhi kinerja pemerintah." (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Stok Amunisi AS Menyusut Imbas Perang 12 Hari Iran-Israel, Pentagon Setop Pasok Rudal Ukraina

Paus Leo XIV Hubungi Putin, Minta Segera Berdamai Dengan Ukraina

Mantan Marinir Indonesia Viral Ikut Perang Rusia-Ukraina, Ini Kata TNI AL

Presiden Ukraina Tuduh Tokoh Eropa Melacur Demi Posisi Podium Lapangan Merah

Proposal Gencatan Senjata Ukraina-Rusia Dead Lock, AS Ancam Mundur Sebagai Mediator

Amerika Usulkan Krimea Yang dianeksasi Jadi Bagian Dari Rusia

Gencatan Senjata Masih Wacana, Rusia dan Ukraina Justru Gencarkan Serangan Drone

Zelenskyy Telepon Trump 1 Jam, Langsung Setuju Hentikan Serangan ke Infrastruktur Energi Rusia

Pasukan Ukraina Kalah Telak di Kursk, Tentara Sebut Situasi Seperti Film Horor
