Headline

Pasukan Pakistan dan India Baku Tembak, Negara-Negara Besar Didesak Tahan Diri

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 28 Februari 2019
 Pasukan Pakistan dan India Baku Tembak, Negara-Negara Besar Didesak Tahan Diri

Sejumlah jet tempur India dan Pakistan saling tembak menyusul ketegangan di wilayah Kashmir (Foto: NDTV.com)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Konflik Pakistan dan India di perbatasan Kashmir kembali memanas. Pasukan kedua negara baku tembak seusai insiden penembakan jet tempur dan penahanan seorang pilot India.

Situasi memanas di antara dua negara pemilik kekuatan nuktir itu rawan intervensi negara-negara besar yang selama ini dikenal sebagai kekuatan dunia seperti China, Rusia dan Amerika Serikat.

Sebagaimana diketahui serangan jet tempur India dilakukan sebagai balasan terhadap aksi bom bunuh diri yang menewaskan pasukan paramiliter India di wilayah Kashmir tanggal 14 Februari lalu.

Amerika Serikat, China, Rusia dan kekuatan dunia lainnya didesak untuk menahan diri dari peningkatkan ketegangan di antara Pakistan dan India.

Perdana Menteri Pakistan dan India
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan bersama Perdana Menteri India Narendra Modi (Foto: NDTV.com)

Terkait ketegangan yang terus meningkat, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyerukan perundingan dengan pemerintahan Narendra Modi.

"Sejarah mengajarkan pada kita bahwa perang selalu penuh salah perhitungan. Pertanyaan saya adalah dengan memperhitungkan senjata yang kita miliki, apakah kita bisa mencapai salah perhitungan," kata Khan dalam pidato singkat di televisi yang disiarkan secara nasional.

Khan yang juga mantan seorang atlet kriket itu menganjurkan agar kedua negara bisa menyelesaikan kemelut tersebut di meja perundingan.

"Kita harus duduk dan berbicara." Pakistan dan India telah tiga kali berperang sejak merdeka dari pemerintahan kolonial Inggris pada 1047, dua dalam masalah Kashmir dan berada di tepi jurang ke empat pada 2002 setelah kelompok militan Pakistan menyerang parlemen India.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyerukan perundingan (Foto: NDTV.com)

Pakistan menutup wilayah udaranya, sehingga memaksa penerbangan komersial untuk mengubah arah.

Sebagaimana dilansir Antara dari Reuters, Thai Airways International pada Kamis (28/2) mengumumkan telah membatalkan sejumlah penerbangan ke Pakistan dan Eropa, sehingga ratusan menumpang terlantas di Bangkok

Pada Kamis pagi pasukan India dan Pakistan saling menembak untuk sesaat di Poonch, di wilayah Kashmir yang diduduki India, menurut pernyataan pihak militer India.

"Tentara India membalas dengan keras dan efektif, " kata Letnan Kolonel Devender Anand, juru bicara kementerian pertahanan.

Penembakan yang menurut India dimulai oleh Pakistan, berakhir setelah berlangsung sekitar satu jam pada pukul 06.00 waktu setempat, kurang keras dibandingkan tembak menembak antara pasukan arteleri kedua belah pihak pada Rabu.

Pakistan mengatakan tembak-menembak itu dimulai pada tadi malam.

"Tembak-menembak terus berlangsung dengan berselang waktu pada malam. Dalam kondisi sedang, bahkan sekarang masih berlangsung," ujar Shaukat Yusufzai, seorang pegawai pemerintah di Poonch, bagian wilayah di bawah kendali Pakistan.

Pada Rabu malam, kementerian luar negeri India memberikan dokumen kepada Pakistan yang disebut rincian kemah-kemah kelompok militan yang bermarkas di Pakistan.

Perdana Menteri India Narendra Modi
Perdana Menteri India Narendra Modi dalam posisi sulit terkait konflik perbatasan Kashmir (Foto: NDTV.com)

Konflik terjadi pada saat yang kritis bagi Perdana Menteri India Narendra Modi, yang akan menghadapi pemilihan umum dalam beberapa bulan.

Pada Rabu malam, B.S Yeddyurappa, pemimpin partai Bharatiya Janata yang mengusung Modi di negara bagian selatan Karnataka, mengatakan serangan India ke Pakistan akan membantu partai tersebut untuk memenangkan kembali kekuasaan di negara tersebut, suatu komentar pertama dari partai yang berkuasa.

"Ini membawa gelombang pro-Modi di seluruh negeri," katanya kepada wartawan.

keprihatinan internasional Gedung Putih mendesak kedua belah pihak untuk mengambil langkah secepatnya untuk meredakan ketegangan.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dalam pernyataan mengatakan telah berbicara secara terpisah dengan menteri luar negeri Pakistan dan India dan mendesak mereka untuk "mengutamakan komunikasi secara langsung dan menghindari aktivitas militer secara langsung." Duta Besar Pakistan untuk AS, Asad Majeed Khan mengatakan, Islamabad ingin mengetahui apakah pemerintahan Trump akan memainkan peran yang lebih aktif dalam mengatasi krisis.

Kelompok pimpinan Mansor
Kelompok pimpinan Ashar Masood dituding biang bom bunuh diri pada 14 Februari lalu (NDTV.com)

Pada saat yang sama, dia mengatakan, sikap AS yang kurang mengeca, serangan India ke Pakistan "ditafsirkan dan dipahami sebagai dorongan pada kedudukan India dan membuat mereka lebih memberanikan diri. China, Uni Eropa dan negara-negara lain juga meminta pengendalian. Menteri Luar Negeri Jepang mengatakan ada Kamis negara tersebut prihatin atas "situasi yang mundur ini." Diplomat tertinggi China, Wang Yi berbicara melalui telepn dengan Menlu Pakistan Shah Mahmood Qureshi dan menyampaikan "keprihatinan yang mendalam", kata Kementerian Luar Negeri China, Kamis.

AS, Inggris, Prancis mengusulkan pada PBB untuk mendaftarhitamkan Ashar Masood, pimpinan Jaish-el-Mohammad, kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas serangan 14 Februari. China agaknya akan bertindak menentang langkah tersebut.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Abaikan Kasus Pencemaran Laut Timor, Pemerintah Australia Dituding Munafik

#Pakistan #India #PM Narendra Modi
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Dunia
Perubahan Iklim, Pakistan Dilanda Banjir Mematikan Membuat Lebih dari Dua Juta Orang Dievakuasi
Secara geografis, Pakistan sangat rentan terhadap perubahan iklim karena menghadapi ancaman panas ekstrem sekaligus curah hujan tinggi.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Perubahan Iklim, Pakistan Dilanda Banjir Mematikan Membuat Lebih dari Dua Juta Orang Dievakuasi
Dunia
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal
Sedikitnya 21 kematian juga dilaporkan di seluruh Pakistan dalam 24 jam terakhir dan lebih dari 9.300 rumah hancur diterjang hujan lebat dan banjir.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal
Dunia
Bom Bunuh Diri Meledak di Pakistan Barat Daya, Tewaskan 13 Orang, Lukai 30 Lainnya
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Bom Bunuh Diri Meledak di Pakistan Barat Daya, Tewaskan 13 Orang, Lukai 30 Lainnya
Dunia
Pakistan Berbenah setelah Banjir Tewaskan Lebih daripada 300 Orang, Pulihkan Listrik dan Buka Jalan di Daerah Terdampak
Badan Manajemen Bencana Nasional Pakistan menyatakan hujan monsun telah memicu banjir yang menewaskan lebih dari 700 orang di seluruh Pakistan sejak 26 Juni.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
 Pakistan Berbenah setelah Banjir Tewaskan Lebih daripada 300 Orang, Pulihkan Listrik dan Buka Jalan di Daerah Terdampak
Dunia
Banjir Bandang Tewaskan Sedikitnya 200 Orang di India dan Pakistan
Cloudburst semakin sering terjadi di wilayah Himalaya, India, dan daerah utara Pakistan, yang rawan banjir bandang dan tanah longsor.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
 Banjir Bandang Tewaskan Sedikitnya 200 Orang di India dan Pakistan
Dunia
Banjir Bandang India, Pemerintah Peringatkan Warga Cuaca Buruk masih Berlanjut
Penduduk setempat mengatakan, jika saja daerah tersebut sedang penuh sesak, bencana ini bisa menjadi jauh lebih buruk.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Banjir Bandang India, Pemerintah Peringatkan Warga Cuaca Buruk masih Berlanjut
Dunia
Banjir Bandang India, Lebih dari 100 Orang masih Hilang
Aliran besar air menenggelamkan jalan-jalan dan bangunan yang dilalui.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Banjir Bandang India, Lebih dari 100 Orang masih Hilang
Dunia
Banjir Bandang Menyapu India, 4 Tewas dan Puluhan Orang Terjebak dalam Puing
tim penyelamat, termasuk tentara dan pasukan paramiliter, telah mencapai Desa Dharali di Distrik Uttarkashi, yang diyakini menjadi wilayah paling parah terdampak banjir.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Banjir Bandang Menyapu India, 4 Tewas dan Puluhan Orang Terjebak dalam Puing
Indonesia
India Balik Serang NATO Soal Rusia, Minta Jangan Standar Ganda
India akan terus berpegang pada penawaran pasar dan kondisi global yang berlaku
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Juli 2025
India Balik Serang NATO Soal Rusia, Minta Jangan Standar Ganda
Dunia
Polisi India Kerja Keras Kuak Misteri Perempuan Rusia dan 2 Anaknya yang Tinggal di Gua, Baru Temukan sang Suami
Tidak diketahui secara pasti kapan dan bagaimana Kutina datang ke India.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Polisi India Kerja Keras Kuak Misteri Perempuan Rusia dan 2 Anaknya yang Tinggal di Gua, Baru Temukan sang Suami
Bagikan