Pastikan Kamu Punya Hal ini sebelum OTW Sukses
Membangun bisnis harus memiliki kesiapan mental. (Foto: Pexels/WinSon 5293)
PANDEMI belum juga surut. Hal tersebut membuat banyak orang terjebak dalam kondisi sulit. Mulai dari diberhentikan dari pekerjaan, lesunya iklim bisnis, jadwal kerja yang tidak menentu (diberlakukannya WFH WFO) dan lain sebagainya.
Perlahan ambisi untuk sukses memudar. Jangankan berkeinginan untuk sukses, tetap bisa waras disituasi seperti ini saja sudah bersyukur.
Baca Juga:
Kreatif di Masa Sulit, Bisnis APD Tanpa Modal Beromset Puluhan Juta Rupiah
Di saat beberapa orang pasrah dengan keadaannya, sejumlah orang memilih untuk bangkit dan melawan dunia. Mereka tidak ingin hanyut dalam keadaan tak menentu. Mereka tetap optimis dalam merintis usaha. Berbagai jenis usaha pun coba ditempuh. Mulai dari kuliner rumahan hingga online shop dilakukan.
Namun bukan bisnis namanya jika tidak ada dinamika yang naik turun. Ketika seseorang sedang merintis usaha seringkali mereka beroleh cobaan. Mulai dari dagangan sepi pembeli, dibohongi klien, ditipu rekan bisnis dan lain-lain. Kendati ada cobaan bertubi-tubi ada orang kemudian bisa bangkit dan meraih sukses tapi sebaliknya banyak pula jadi terpuruk atau bangkrut.
Ternyata, sisi psikologis menentukan apakah seseorang bisa sukses atau tidak. Psikiater, dr. I Gusti Rai Wiguna, SpKJ mengatakan bahwa psikologis seseorang penting dalam hal kestabilan mood. "Mood yang stabil menjadikan seseorang konsisten menjalankan usahanya," ujarnya
Menurutnya, mood yang tidak stabil membuat seseorang hanya semangat menjalankan bisnisnya di awal saja. Mereka hanya menggebu-gebu ketika sedang ramai saja. Selanjutnya, mereka mulai malas-malasan.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa orang yang lebih menggunakan logika (judging) lebih berpeluang besar untuk sukses daripada yang menggunakan perasaan (feeling). Orang-orang yang menggunakan logika akan memikirkan segala strategi bisnisnya secara matang. Seandainya menemukan kegagalan, mereka tidak akan mudah drop dan bisa bangkit lagi.
Baca Juga:
Perspektif Kreatif di Masa Pandemi Ala Fotografer Miniatur Tatsuya Tanaka
Selain itu, dokter Gusti menilai orang-orang yang fleksibel akan lebih mudah mendaki kesuksesan. "Fleksibilitas dalam artian luwes membaca perubahan situasi," ujarnya.
Mood stabil dan berpikir logis adalah kunci kesuksesan seseorang. Lalu bagaimanakah cara mendapatkan kedua hal itu?
Pertama-tama kita perlu membuat jadwal aktivitas yang seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Selanjutnya yakni dengan mempunyai teman sharing. "Teman sharing yang ideal yakni mereka yang bisa mendengar. Bukannya cepat memberi tanggapan atau saran," tuturnya.
Disaat terbawa emosi ataupun panik, kita bisa mempraktekkan cara2 relaksasi. Misalnya dengan deep breathing exercise dan progressive muscle relaxant. Selain itu, miliki pola tidur yang teratur serta jauhkan diri dari alkohol atau zat adiktif lainnya.
"Berlatih berpikir positif dan mencari makna dari kejadian buruk sekalipun," sarannya.
Dan apabila mengalami kesulitan dalam usaha cobalah untuk membuka diri dengan konsultasi ke psikiater ataupun psikolog klinis. "Tentu pertama sharing ke keluarga dan teman baik. Namun bila sudah sampai mengganggu tidur, nafsu makan, hilang motivasi apalagi ada ide bunuh diri tentu harus segera mencari pertolongan ke psikiater," sarannya. (avia)
Baca Juga:
Berani Dukung Produk Kompetitor di Masa Pandemi, Kenapa Tidak?
Bagikan
Berita Terkait
'Summarecon Discovery', Pengalaman Visual Perjalanan 50 Tahun Bisnis Properti
Sosok Hans Patuwo yang Jebolan Universitas dan Perusahaan Ternama di AS, Calon ‘Orang Nomor Satu’ di GoTo
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID