Pasien Diabetes Perhatikan Hal Ini Saat Puasa untuk Cegah Komplikasi


Pasien diabetes perlu berhati-hati saat puasa. (Unsplash/Towfiqu barbhuiya)
PAKAR penyakit dalam subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes dr M. Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp. P. D., Subsp. E. M. D, FINASIM mengingatkan sejumlah hal yang harus diperhatikan penyandang diabetes saat berpuasa.
"Jangan melewatkan sahur, agar cadangan energi selama berpuasa cukup dan tidak terjadi hipoglikemia," kata dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah itu, seperti diungkapkan ANTARA, Rabu (29/3).
Ikhsan melanjutkan, kebutuhan kalori tidak berubah saat berpuasa selama Ramadan. Yakni komposisi 40-50 persen saat berbuka puasa dan 30-40 persen saat sahur. Ditambah satu hingga dua camilan sehat sejumlah 10-20 persen dari total kalori.
Menurutnya makan sahur sangat dianjurkan mendekati waktu imsak atau waktu subuh. Sementara berbuka, sebaiknya dilakukan sesegera mungkin agar kadar gula darah tidak turun terlalu lama.
Baca Juga:
Rasa Lapar Pada Penderita Diabetes Dapat Sebabkan Kematian

Pasien diabetes harus menghindari makan berlebihan saat sahur dan waktu berbuka. Karena mengatur porsi makan sangat penting untuk mengontrol kadar gula darah dan berat badan. Pengidap diabetes perlu memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung serat untuk memberi rasa kenyang yang lebih lama.
"Misalnya seperti nasi merah, gandum, sayur, dan buah, dianjurkan untuk dikonsumsi lebih banyak khususnya saat makan sahur," terang Ikhsan.
Pengidap perlu menghindari mengonsumsi makanan yang digoreng dan terlalu manis. Makanan yang digoreng dapat menyebabkan penimbunan lemak dalam tubuh dan secara tak langsung akan meningkatkan kadar gula darah.
Khusus saat berbuka puasa, pasien juga tidak disarankan menyantap jus kalengan atau jus segar dengan tambahan gula dan sirup. Ini dapat meningkatkan risiko hiperglikemia atau peningkatan kadar gula darah.
Baca Juga:
5 Kiat Mengedukasi Anak Tentang Diabetes pada Orangtua

Konsumsi air putih lebih dianjurkan dibandingkan minuman manis atau minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan teh. Minuman berkafein bersifat diuretik, mampu mendorong lebih sering berkemih, sehingga berisiko memicu dehidrasi.
"Jika kadar gula darah Anda kurang dari 70 mg/dl, lebih dari 300 mg/dl, dianjurkan untuk membatalkan puasa, atau saat merasa tubuh tidak sehat atau fit," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ikhsan menyarankan penyandang diabetes tetap berolahraga rutin selama bulan puasa. Karena ini baik untuk menjaga kebugaran. Sebaiknya tidak dilakukan berlebihan agar tidak menyebabkan hipoglikemia.
Ikhsan mengatakan, ibadah puasa memang diwajibkan untuk seluruh umat Islam. Meski demikian, bagi mereka yang hidup dengan diabetes, ada baiknya mempertimbangkan kembali kondisi sebelum menjalankannya. (waf)
Baca Juga:
Sempatkan Olahraga Setelah Berbuka Puasa
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
