Pasien COVID-19 Varian Delta Bisa Menyebarkan Virus 2 Hari sebelum Merasakan Gejala
Ilustrasi COVID-19. Foto: Daniel Roberts/Pixabay
SEBUAH studi menyimpulkan bahwa orang yang terkena coronavirus varian Delta menyebarkan virus tersebut dua hari sebelum mereka mengalami gejala. Studi yang dipublikasikan pada Nature ini menyatakan bahwa varian Delta jauh lebih kuat dari coronavirus sebelumnya.
Sebenarnya, penularan presimptomatik ini sudah terjadi pada coronavirus varian sebelumnya, tetapi tenggat waktu penyebarannya hanya satu hari sebelum merasakan gejala. Sedangkan dengan varian Delta, virus bisa disebarkan dua hari sebelum adanya gejala.
Maka dari itu, penelitian ini menganggap bahwa 75% kasus infeksi varian Delta terjadi selama fase presimptomatik.
"Delta lebih menular, karena individu yang terinfeksi membawa dan menyebarkan lebih banyak virus daripada versi yang sebelumnya," ungkap direktur medis Gugus Tugas COVID-19 DispatchHealth Dr Stefen Ammon kepada Healthline.
Baca juga:
Ia juga menambahkan bahwa penularan COVID-19 sebelumnya serupa dengan flu biasa. Tetapi, varian Delta lebih menular lagi ketimbang influenza musiman, cacar, polio, ebola, dan flu burung. Penularan varian Delta dikatakan serupa dengan cacar air.
"Fakta bahwa orang tanpa gejala yang menyebarkan virus bukanlah informasi baru. Kami telah mengetahui bahwa orang bisa menularkan virus sebelum menunjukkan gejala selama lebih dari setahun," ungkap ahli penyakit menular dan spesialis farmasi klinis penyakit menular di Temple University Hospital, Jason Gallagher.
Baca juga:
Menyeramkan! Intip Perbedaan Paru-Paru Pasien COVID-19 yang Belum dan Sudah Vaksin
Meski begitu, Gallagher mengatakan bahwa dua penelitian terbaru menyatakan bahwa mereka yang sudah divaksinasi memiliki kemungkinan lebih kecil untuk menularkan virus kepada orang lain.
Untuk mengatasi masalah yang ada, solusi yang bisa dilakukan sangat sederhana yaitu back to basic. "Semua orang, yang sudah divaksin maupun belum divaksin, harus menggunakan (dua) masker ketika berada di dalam atau luar ruangan" ungkap ahli epidemiologi di Massachusetts Department of Public Health in the Bureau of Community Health and Prevention, Dr Elizabeth Beatriz, dikutip dari Healthline.
Jika kamu belum mendapatkan vaksin coronavirus, segera daftarkan diri demi melindungi diri sendiri dan orang-orang disekitarmu. (SHN)
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas