TikTok dan Facebook Kewalahan Tangani Info Ivermectin

annehsannehs - Minggu, 29 Agustus 2021
TikTok dan Facebook Kewalahan Tangani Info Ivermectin

Ivermectin merupakan obat yang ditujukan untuk hewan. (Sumber: Reuters)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

INFORMASI berkait COVID-19 di media sosial harus dicerna dengan baik. Enggak semua konten terkait COVID-19 bisa dipercaya. Penguatan literasi di media sosial sangat penting agar hoaks tidak cepat menyebar lantas diterima sebagai kebenaran tunggal. Bahkan, pengalaman seseorang saat isoman atau berjuang sekuat tenaga mengahadapi COVID-19 pun tidak sepenuhnya bisa jadi acuan.

Harus ada berkali-kali cek kepada sumber resmi agar informasi bisa lebih jernih. Maka, kemunculan kontak resmi berkait informasi COVID-19 di media sosial membantu para pengguna untuk tak semata mencerna konten-konten bersifat personal nan belum teruji klinis, maupun hoaks, dan cukup sering ditemukan 'obat' bisa menyembuhkan corona.

Tentu saja, informasi berkait 'obat' bisa menyembuhkan corona menjadi oase bagi masyarakat nan lebih-kurang dua tahun menghadapi pandemi, dengan keadaan ekonomi babak belur, tekanan di rumah kian dahsyat, dan kekhawatiran terhadap kesehatan.

ivermectin. (Foto The COnversation)
ivermectin. (Foto The COnversation)

Salah satu 'obat' ternama sering dianggap sebagai "obat COVID-19", Ivermectin. Namun, banyak beredar informasi menyesatkan mengenai obat tersebut. Dilansir dari The Verge, segelintir platform media sosial seperti TikTok, Reddit, dan Facebook pun mengalami kesulitan dalam menahan informasi menyesatkan seputar Ivermectin. Obat anti-parasit ini belakangan menarik para anti-vaxxer (orang tidak mau divaksin) dan menganggapnya sebagai obat ampuh COVID-19.

Baca juga:

Kontroversi Ivermectin, Obat Keras yang Disebut Bisa Sembuhkan COVID-19

Bagi sebagian negara, obat Ivermectin ini ditujukan untuk hewan. Banyak orang mengonsumsi obat tersebut di tengah pandemi COVID-19 membuat Food and Drug Administration (FDA) mengumumkan pelarangan penggunaan Ivermectin untuk menangani atau mencegah COVID-19 pada manusia.

Bahkan, cicitan Twitter resmi FDA, @US_FDA, memperkuat alasan tersebut, "Kamu bukanlah kuda. Kamu bukanlah sapi. Sungguh, semuanya, hentikan itu (penggunaan Ivermectin)."

Dikutip dari Rollingstone, beberapa video mempromosikan Ivermectin sebagai obat COVID-19 telah dilihat lebih dari satu juta pengguna. Bahkan, ada juga tagar-tagar cukup populer seperti #ivermectin4covid dan #ivermectinworks.

Pihak TikTok telah menghapus video-video tersebut karena melanggar pedoman komunitas serta memblokir tagar tersebut. Sampai saat ini, tagar #ivermectin masih ada, tetapi video-video populer pada tagar tersebut adalah konten dari para petugas kesehatan profesional membantah informasi-informasi salah seputar COVID-19.

Kontroversi Ivermectin (Sumber: Reuters)
Kontroversi Ivermectin (Sumber: Reuters)

Tidak hanya di TikTok, banyak juga grup Facebook membagikan informasi keliru mengenai Ivermectin, bahkan membuat sponsored posts mempromosikan dan memperjualbelikannya dengan iming-iming sebagai penyembuh dan pencegah COVID-19.

Dikutip dari The Verge, Facebook bahkan telah mendapat kritik atas banyaknya informasi-informasi keliru seputar COVID-19.

Menanggapi hal tersebut, Facebook menghapus konten mencoba membeli, menjual, menyumbangkan, atau meminta Ivermectin.

Baca juga;

Saat Bahas Pandemi dan Vaksinasi, Megawati Minta Jokowi Tegar Hadapi COVID-19

Facebook juga memerangi akun dan grup mengklaim Ivermectin sebagai jaminan penyembuhan atau pencegahan COVID-19 serta tidak mengizinkan iklan mempromosikan Ivermectin sebagai pengobatan COVID-19.

Meski begitu, masih banyak orang mencoba menghindari moderasi Faccebook, lalu menggunakan sebutan lain untuk Ivermectin seperti "ivm" atau "moo juice".

Platform media sosial telah melalui kesulitan di tengah pandemi mengenai pesatnya penyebaran informasi medis menyesatkan pada situs mereka. Beberapa upaya mereka dalam menanggapi masalah ini termasuk memperbaharui ketentuan, menambahkan tautan resmi pada sumber terpercaya, dan membuang jutaan postingan menyesatkan. (SHN)

Baca juga:

Timbun Obat COVID-19, 3 Pemilik Apotek di Bogor Diciduk Polisi ...

#COVID-19 #Vaksin Covid-19 #Obat Covid #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Bagikan