Pasien COVID-19 Omicron XBB Terdeteksi di Surabaya


Ada kelas subvarian COVID baru yang sedang meningkat dan mendapat banyak perhatian. (Foto: freepik/freepik)
MerahPutih.com - Pasien COVID-19 subvarian Omicron XBB terdeteksi di Surabaya, Jawa Timur. Kepastian ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Mohammad Syahril.
Syahril mengatakan, pasien tersebut kini diisolasi di RS Surabaya dan merupakan transmisi lokal karena pasien tidak memiliki riwayat berpergian ke luar negeri.
Baca Juga
Update COVID-19 Nasional 22 Oktober: Bertambah 2.087 Kasus, 18 Meninggal
"Hingga saat ini juga belum ada penambahan baru kasus subvarian Omicron XBB tersebut," ucap Syahril dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (22/10).
dr Syahril menegaskan Indonesia masih dalam situasi pandemi COVID-19 dan virus corona akan bermutasi secara alamiah. Untuk itu, Kemenkes akan selalu memberikan kabar terbaru mengenai kasus COVID-19 di Indonesia.
"Hal ini sama seperti subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang merupakan hasil mutasi dari virus Corona sebelumnya. Untuk subvarian XBB terus akan kita pantau terus perkembangannya," tuturnya.
Kasus pertama XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal, terdeteksi pada seorang perempuan, berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September 2022," katanya.
Kemudian pasien menjalani isolasi mandiri, dan pihak dokter menyatakan pasien telah sembuh pada 3 Oktober 2022.
Baca Juga
Syahril mengatakan, meski varian baru XBB cepat menular, tapi fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron pendahulunya.
"Meskipun demikian, negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi COVID-19. Sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi," katanya.
Syahril mengatakan peningkatan kasus gelombang XBB di Singapura berlangsung cepat, mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2.
Syahril meminta masyarakat mengedepankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai masker, dan melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala COVID-19.
Selain itu juga menyegerakan vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan proteksi terhadap COVID-19.
“Segera lakukan booster bagi yang belum, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat COVID-19,” katanya.
Kemenkes juga sudah meningkatkan pengawasan kedatangan WNI dan WNA di pintu-pintu masuk negara. (Knu)
Baca Juga
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19

Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
