Pasar Gondangdia, Kian Tergerus Gedung Pencakar Langit
Pasar Gondangdia, Cikini, Jakarta Pusat (Foto: MerahPutih/Muhammad Fadly)
Merahputih Wisata - Gondangdia, Cikini, Jakarta Pusat ternyata menyimpan banyak peninggalan sejarah dan budaya bagi kota Jakarta. Dulu, Gondangdia terkenal dengan kawasan elit peninggalan kolonial belanda, situs kebudayaan Betawi sangat lekat dengan Gondangdia.
Seiring perkembangan zaman, wilayah perkampungan rakyat pun semakin tersingkir. Gedung pencakar langit dibangun dipusat-pusat kota, perkantoran, mall, bahkan hunian elit. Di tengah hingar-bingar pembangunan itu, pasar tradisional Gondangdia tak luput dari efek modernisasi.
Pasar yang dulu menjadi pusat transaksi warga betawi itu, mengalami perubahan total menjadi pasar semi modern. Berada di kawasan perkantoran dengan sedikit penghuni kampung, membuat pasar Gondangdia semakin tak terlihat.
Menjulangnya bangunan disekitar, membuat gedung pasar Gondangdia semakin terpojok, nyaris hilang terapit. Ditambah maraknya pusat perbelanjaan di Jakarta pusat, semakin membuat pasar semi modern ini tak laku diminati.
Pengelolah Pasar Gondangdia, Ismail, mengatakan semakin tumbuh suburnya pusat perbelanjaan modern bersamaan dengan dibangunnya gedung-gedung tinggi disekitar Jakarta Pusat, membuat pasar tradisional tak lagi diminati. Akibatnya, pedagang banyak yang gulung tikar.
"Sekarang makin sepi, pasar ketutup sama gedung tinggi disekitarnya," katanya, kepada merahputih.com, Senin (28/12).
Pasar yang sebelumnya, menjadi primadona lokasi transaksi warga, berganti menjadi sepi. Meskipun telah bersolek menjadi pasar semi modern, tetap saja Pasar Godangdia tak mampu bersaing dengan sejumlah kompetitornya di bilangan Jakarta Pusat.
"Lihat pasarnya, memang lebih modern, tapi tertutup dengan gedung pencakar langit, sudah jarang yang kesini," keluhnya.
Selain lokasi yang mulai dipadati gedung bertingkat, pemukiman warga kelas menengah kebawah juga terus berkurang.
"Ini mungkin yang mengakibatkan pasar mulai tergerus pembelinya, warganya kebanyakan sudah digusur dan pindah ke pinggiran Jakarta," terangnya. (Fdi)
BACA JUGA:
Bagikan
Rendy Nugroho
Berita Terkait
Resmi! Nasi Megono Kecombrang dan Lopis Krapyak Pekalongan Jadi Warisan Budaya Takbenda Nasional
'Pelican Crossing' Mulai Diuji Coba dengan Pengawasan Dishub-Satpol PP, Anak Buah Pramono Beri Himbauan Begini
Pagar Stasiun Cikini Ditinggikan, Penumpang KRL Justru Bikin Pramono Anung Pusing
Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata
IdeaFest 2025 Usung Tema '(Cult)ivate The Culture', Dorong Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya
Penetapan Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Diklaim Tidak Terkait Dengan Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo
Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Bertepatan dengan Ultah Prabowo, PDIP: Tak Perlu Tendensius
Menbud: Indonesia Pegang Peran Penting Narasi Besar Evolusi Manusia
AWBI Perkenalkan Ragam Kebudayaan Indonesia, Warisan Perlu Dijaga dan Dilestarikan
Inggris Belum Mau Kembalikan Artefak Bersejarah RI, Fadli Zon Gencarkan Lobi