Partai Koalisi Pemerintah Kritisi Manuver PAN
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa menyampaikan orasi politiknya ketika rapat konsilidasi wilayah Indonesia Timur di Manado, Sulawesi Utara, Minggu (8/2). (ANTARA FOTO)
MerahPutih.com - Sikap politik Partai Amanat Nasional (PAN) yang kerap berseberangan dengan pemerintah menuai berbagai kritik dari partai koalisi pendukung pemerintah.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar Ace Hasan Syadzily, misalnya. Meski tidak secara tegas menyebut PAN, namun dirinya mengingatkan agar anggota koalisi berkomitmen mendukung kebijakan Istana.
"Partai Golkar berharap bahwa semua partai politik pendukung pemerintah memiliki platform yang sama," kata Ace saat dihubungi di Jakarta, Jumat (14/7).
Terlebih, menurut Ace, masuknya kader partai koalisi pada suatu kabinet, berdasarkan pendekatan politik.
"Oleh karena itu, memang fatsunnya setiap parpol yang mendukung dan menjadi bagian dari pemerintah itu, memiliki kesatuan langkah dan sikap dalam hal kebijakan-kebijakan politik itu tersebut," tandasnya.
Meski demikian, sambung Ace, Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi, apakah ingin mencopot kader partai koalisi yang berbeda haluan dari kabinet atau tidak.
"Apa pun yang diambil kebijakan oleh presiden terkait konfigurasi politik saat ini, kita serahkan kepada presiden sendiri. Golkar pasti akan mendukung," ucapnya.
Hal senada disampaikan, Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago. Meski enggan menyebut identitas partai koalisi 'pembangkang' secara vulgar.
"Partai koalisi yang tidak punya komitmen kebersamaan dan selalu mengambil jalan berbeda dengan kebijakan pemerintah, sebaiknya keluar saja dari kabinet," katanya.
"Tidak perlu menunggu reshuffle, mundur saja dengan gentle, agar tidak selalu ada dusta di antara kami," tandas Anggota Komisi IX DPR tersebut. (Pon)
Baca berita terkait isu reshuffle lainnya di: TB Hasanuddin: 'Reshuffle' Sekarang Atau Tidak Sama Sekali
Bagikan
Berita Terkait
Golkar Usul Pilkada Dipilih DPRD, PKB: Ide Lama Cak Imin
Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya Terjaring OTT KPK, Golkar Hormati Proses Hukum
Subsidi Pangan Dipangkas Rp 300 Miliar, Lukmanul Hakim Kritik Pemprov DKI
Golkar Solo Bakal Gelar Tasyakuran Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
NasDem Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Surya Paloh Minta Rakyat Terima Konsekuensi Pro dan Kontra dengan Lapang Dada
Bahlil Lahadalia Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ungkit Peran Transmigrasi dalam 'Menjodohkan' Suku Jawa dan Papua
Waketum PAN Soroti Lonjakan Popularitas Purbaya, Tantang Buktikan Kinerja
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial