Pareidolia, Melihat Bentuk atau Sosok pada Benda Mati
Fenomena ini sangat normal terjadi dan dianggap sebagai gangguan persepsi. (Unsplash/JC Gellidon)
KAMU pasti pernah melihat struktur mirip wajah manusia pada objek atau benda mati, seperti pada awan atau buih kopi. Fenomena ini pun dikenal dengan sebutan pareidoli. Meski terkesan mengerikan, tetapi tidak berkaitan dengan hal mistis, lo.
Mengutip laman Alodokter, pareidolia adalah fenomena psikologis yang terjadi ketika seseorang melihat sosok atau struktur mirip wajah pada benda mati. Fenomena ini sangat normal terjadi dan dianggap sebagai gangguan persepsi. Nah, pareidolia termasuk ilusi visual atau kekeliruan dalam memaknai sebuah gambar pada objek.
Baca Juga:
Para ahli mengungkap bahwa pareidolia bisa terjadi akibat stimulus visual yang ambigu, tetapi diproses oleh otak sebagai visual yang nyata. Kamu mungkin pernah mengalaminya, seperti awan tampak menyerupai wajah manusia, bahan masakan di teflon tampak membentuk wajah manusia, bui kopi dalam secangkir kopi seperti wajah manusia, dan sebagaian area batang pohon besar tampak membentuk wajah manusia.
Pada contoh ini, sebenarnya benda atau objek yang kamu lilhat memiliki bentuk yang mirip dengan struktur wajah. Jadinya, indra penglihatan secara spontan menganggap hal tersebut adalah bentuk wajah manusia. Menurut sebuah studi, fenomena ini lebih banyak dialami oleh perempuan dibandingkan pria. Pareidolia biasanya muncul pada pagi hari dan tengah malam. Tak herna, jika muncul di tengah malam, pareidolia menjadi hal menakutkan.
Meski masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, fenomena ini juga diduga kerap terjadi pada pasien dengan penyakit saraf, seperti penyakit Parkinson, demensia, atau multiple system atrophy (MSA). Pada pengidap penyakit Parkinson, gangguan persepsi visual memang menjadi salah satu gejala non-motorik, sehingga kemunculan pareidolia mungkin saja terjadi.
Baca Juga:
Kiat Mempertahankan Cinta dalam LDR
Suasana hati dan kesepian juga diketahui dapat meningkatkan potensi seseorang mengalami pareidolia. Namun untuk hal ini, belum ada penelitian yang menyatakan hubungan pastinya. Selain itu, ilmuwan masih terus meneliti kaitan antara pareidolia dengan autisme, skizofrenia, atau migrain.
Langkah yang bisa kamu lakukan untuk menangani pareidolia adalah dengan tidak panik. Panik atau khawatir hanya akan membuatmu semakin takut dan objek yang dilihat akan tampak semakin mengerikan. Saat panik, ilusi visual ini kemungkinan besar akan semakin terlihat nyata sebagai bentuk respons dari stimulasi ancaman. (and)
Baca juga:
Hal-hal yang Harus Ditanyakan Kepada Pasangan Sebelum Menikah
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem