Para Orang Tua di Ukraina Sembunyikan Anak, Tolak Evakuasi Walau Pasukan Rusia Mendekat


Prajurit Ukraina di dekat perbatasan dengan Belarusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Volyn, Ukraina (12/1/2023). ANTARA FOTO/REUTERS/Gleb Garanich/aww.
MerahPutih.com - Para orang tua menyembunyikan anak-anak mereka dari pihak berwenang setempat untuk menghindari evakuasi wajib di kota Pokrovsk, Ukraina Timur ketika pasukan Rusia maju dengan cepat.
Masyarakat di dalam dan sekitar Pokrovsk didesak untuk mengungsi dalam dua minggu ke depan karena pasukan Rusia semakin mendekati kota tersebut.
Pada hari Kamis, Rusia bersikeras telah menggagalkan upaya Ukraina lainnya untuk masuk ke wilayah perbatasan Bryansk, sementara Ukraina terus maju ke wilayah Kursk.
“Jangan menunggu. Keadaan tidak akan membaik, malah akan bertambah buruk. Pergilah,” demikian peringatan keras dari pejabat setempat Yurii Tretiak, kepala administrasi militer di kota Myrnohrad, dikutip dari CNN, Jumat (23/8).
Baca juga:
Rusia Larang Warga Perbatasannya Pakai Aplikasi Kencan, Antisipasi Serangan Ukraina
Anak-anak bersama orang tua atau perwakilan hukum lainnya akan dievakuasi secara paksa dari distrik-distrik tertentu di wilayah Donetsk Ukraina, termasuk distrik Pokrovsk.
Namun Tretiak mengatakan banyak orang masih enggan untuk pergi, bahkan sampai menyembunyikan anak-anak mereka dari pihak berwenang setempat.
"Kami menangani kasus-kasus di mana orangtua menyembunyikan anak-anak mereka. Argumen yang paling umum adalah 'saya tidak punya tempat tujuan' atau 'tidak ada yang membutuhkan saya," ujarnya.
Menurut administrasi militer Kota Pokrovsk, terdapat hampir 59.000 penduduk di seluruh komunitas, yang meliputi Kota Pokrovsk, kota Myrnohrad, dan 39 desa di sekitarnya. Sekitar 600 hingga 700 orang telah dievakuasi setiap hari.
"Musuh bergerak maju lebih cepat dari yang diperkirakan. Jadi kami berusaha melakukan sebanyak mungkin upaya untuk mengevakuasi orang-orang pada akhir minggu ini," tutupnya. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Stok Amunisi AS Menyusut Imbas Perang 12 Hari Iran-Israel, Pentagon Setop Pasok Rudal Ukraina

Paus Leo XIV Hubungi Putin, Minta Segera Berdamai Dengan Ukraina

Mantan Marinir Indonesia Viral Ikut Perang Rusia-Ukraina, Ini Kata TNI AL

Presiden Ukraina Tuduh Tokoh Eropa Melacur Demi Posisi Podium Lapangan Merah

Proposal Gencatan Senjata Ukraina-Rusia Dead Lock, AS Ancam Mundur Sebagai Mediator

Amerika Usulkan Krimea Yang dianeksasi Jadi Bagian Dari Rusia

Gencatan Senjata Masih Wacana, Rusia dan Ukraina Justru Gencarkan Serangan Drone

Zelenskyy Telepon Trump 1 Jam, Langsung Setuju Hentikan Serangan ke Infrastruktur Energi Rusia

Pasukan Ukraina Kalah Telak di Kursk, Tentara Sebut Situasi Seperti Film Horor
