Wisata

Pandemi, Floating Breakfast makin Hype

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 12 Juli 2021
Pandemi, Floating Breakfast makin Hype

Floating breakfast makin hype di masa pandemi.(123RF/marchsirawit)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KALAU kamu folllow resor mewah atau travel Influencer di Instagram, amat mungkin kamu pernah melihat setidaknya satu foto floating breakfast. Kalau belum pernah melihat, inilah yang perlu diketahui: itu merupakan sarapan layanan kamar hotel khas kelas atas, seperti roti panggang, buah, kopi, dan sejenisnya yang disajikan di kolam renang atau kolam air panas. Bukan di tempat tidur. Biasanya, menu tersebut ditempatkan di piring besar atau keranjang warna-warni, kemudian dilengkapi dengan bunga tropis cerah untuk membuatnya lebih fotogenik.

Sarapan itu sangat populer di Asia dan Pasifik, terutama di resor vila pribadi dalam cuaca tropis di tempat-tempat seperti Thailand, Fiji, dan Maladewa. Hampir semua orang setuju bahwa tren ini dimulai di Bali, meskipun tidak ada resor khusus yang tampaknya mendapat pujian karena memunculkan ide tersebut terlebih dahulu.

BACA JUGA:

Machhapuchhare, Puncak Terlarang di Pegunungan Himalaya

Sementara itu, jenis menu sarapan ini menjadi lebih umum di berbagai resor selama lima tahun terakhir. Uniknya, pandemi COVID-19 telah membuatnya lebih populer daripada sebelumnya. Alasannya, tamu hotel menghindari prasmanan dan ruang makan bersama.

"Sepanjang tahun lalu, makan di dalam suite telah menjadi sangat populer, terutama bagi mereka yang mencari hiburan dalam keamanan dan kenyamanan suite mereka. Floating breakfast adalah pilihan yang populer," kata Manajer Umum Amanjiwo Bali Jann Hess kepada CNN Travel (8/7).

Lagi pula, floating breakfast membutuhkan kolam untuk mengapung, dan kolam renang pribadi merupakan pilihan yang jauh lebih baik daripada kolam bersama yang kadang ada anak yang bermain sehingga bisa membuat semua makanan basah atau tenggelam.

Bukan cuma Instagramable

floating breakfast
Floating breakfast dengan cepat berkembang menjadi fasilitas seperti floating tea time. (123RF/jopanuwatd)

Meskipun warna-warna indah dan latar dramatis dari floating breakfast membuatnya sempurna untuk media sosial, meminta orang untuk berdiri di kolam sebelum mereka benar-benar bangun atau minum kafein tampaknya merupakan resep potensial untuk bencana.

Apakah sarapan ini hanya dibuat untuk dibagikan di media sosial dan dibuang, atau apakah orang benar-benar menikmati memakannya? James Booth, reporter DMarge.com yang berbasis di Sydney, mengaku mempertanyakan hal yang sama sebelum mencobanya di sebuah resor kelas atas di Bali pada tahun 2019.

Dia mengatakan kepada CNN Travel, baginya, menu makanan semacam itu lebih baik dalam konsep daripada dalam eksekusi. Meskipun Booth telah menjadwalkan waktu tertentu untuk sarapan tiba, dia akhirnya ketiduran sekitar 20 menit, yang berarti dia melewatkan waktu optimal untuk memakannya. "Saya menyadari bahwa karena di sana cuacanya lembab, meninggalkan sarapan mungkin tidak ideal," katanya.

Meskipun makanannya sudah mulai dingin, dia bertekad untuk mengambil foto Instagram dengan latar mewah sebelum makan. Staf hotel dengan bijak menempatkan nampan di bagian terpisah dari kolam, tapi dia memindahkannya ke area yang lebih besar untuk mengatur adegan itu.

Usaha pemotretan tersebut berakhir dengan nampan yang mengambang ke arah yang berbeda dan dia, masih dengan mata sepat, mencoba untuk menahan semuanya.
"Saya terlalu malu untuk meminta bantuan, jadi saya menumpahkan semuanya ke mana-mana. Kopinya mengandung sedikit air kolam, dan rotinya basah," akunya.

Namun, Booth berhati-hati untuk menyalahkan dirinya sendiri dan bukan pada karyawan resor yang mengatur makan. "Saya agak malas untuk melompat ke air pertama kali ketika baru bangun," katanya.

Jika dia akan mengulangi pengalaman itu lagi, dia akan membuat beberapa perubahan, yaitu meminum kopinya terlebih dahulu sehingga dia cukup waspada untuk tidak menjatuhkan apa pun dan menemukan tempat di kolam di mana dia bisa duduk dan makan daripada harus berdiri dengan canggung.

Fasilitas makin Berkembang

floating breakfast
Sarapan ini sangat populer di Asia dan Pasifik, terutama di resor vila pribadi. (123RF/olegbreslavtsev)


Floating breakfast dengan cepat menjadi fasilitas hotel mewah lainnya, seperti floating tea time atau untuk camilan. Di tengah pandemi, pelancong domestik yang memanfaatkan masa inap yang terjangkau juga telah menikmati floating breakfast.


Timo Kuenzli, manajer umum Cape Fahn Hotel dengan semua kolam renang di Koh Samui, Thailand, mengatakan bahwa hampir 100 persen tamu mereka selama setahun terakhir telah memesannya.

"Kami dapat melihat bahwa pasar Asia jauh lebih memiliki momen-momen Instagrammable untuk diabadikan daripada pasar lain," katanya. Selain foto-fotonya yang cantik, mereka juga berfungsi sebagai alat pemasaran gratis. Orang-orang melihat menu sarapan itu secara daring, memeriksa tag lokasi, dan kemudian ingin merasakan sendiri pengalaman itu ketika mereka menginap di Cape Fahn nantinya.

Dan karena persaingan makin tajam, resor harus terus menaikkan kualitas untuk membuat penawaran mereka menonjol. The Six Senses Uluwatu di Bali menyajikan floating breakfast dalam keranjang merah berbentuk hati. Anantara di Koh Phangan, Thailand, memiliki ekstravaganza "sunset sushi" yang terapung. Cape Fahn sedang mengerjakan pengalaman floating tea time.

Terlepas dari pendapat pribadimu tentang manfaat dari penawaran hotel yang berpusat pada Instagram, sepertinya makanan terapung ini telah berubah dari mode menjadi andalan.(aru)

#Wisata
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Rangkaian berwarna cerah ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi naik kereta api di tengah kota hingga ke wilayah pedesaan Wonogiri.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati  Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Indonesia
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Pengelola TMR wajib memantau satwa secara rutin
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Indonesia
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Harus dicari alternatif lain kendaraan yang lebih murah dan dapat memuat lebih banyak orang sekali jalan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Travel
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Ala Khotah (Jejak Nabi) menghadirkan sebuah perjalanan imersif selama enam bulan yang akan dimulai pada November ini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Indonesia
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Partisipasi publik menjadi kunci agar Kota Tua benar-benar menjadi ruang bersama yang aman dan nyaman
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Indonesia
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Wisata malam Ragunan akan dibuka hari ini, Sabtu (11/10). Taman Ragunan buka pukul 18.00-22.00 WIB. Berikut harga tiketnya.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Indonesia
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Angka itu naik ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 517.528 WNA.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Travel
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Temuan ini berdampak langsung pada strategi destinasi dunia, mulai dari Tokyo hingga Dubai, yang kini semakin memperhatikan fasilitas halal demi menarik wisatawan muslim.
Dwi Astarini - Senin, 29 September 2025
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Bagikan