Pandemi Berdampak Pada Penurunan Kualitas Kehidupan Pekerja

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 19 Oktober 2021
Pandemi Berdampak Pada Penurunan Kualitas Kehidupan Pekerja

kualitas kehidupan sejumlah pekerja menuru drastis saat pandemi (Foto: pixabay/mohamed_hassan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENURUT survei dari JobStreet di Oktober 2020, sebanyak 86 persen pekerja di seluruh penjuru Indonesia, terkena dampak dari pandemi COVID-19 sejak awal 2020. Hasil survei itu pun menunjukan bahwa kualitas kehidupan sejumlah pekerja menurun drastis saat pandemi. Hal tersebut ditandai dengan terdapatnya 33 persen pekerja yang merasa tidak bahagia dengan situasi pekerjaannya, kendati masih memiliki pekerjaan di masa pandemi.

Pada siaran pers dari Johnson & johnson Indonesia yang dikutip dari laman Antara, salah satu faktor yang memengaruhi ketidakpuasaan para pekerja, yakni kebijakan WFH alias bekerja dari rumah. Sejumlah perusahaan memang mencoba beradaptasi dengan segala upaya penyesuaian baru di tengah pandemi. Seperti halnya pembatasan aktivitas sosial, fluktuasi ekonomi, hingga kinerja industri dalam lingkup yang lebih besar.

Baca Juga:

Menjadi Produktif tak Sama dengan Bekerja Berlebihan

survei menunjukan, bahwa kualitas kehidupan sejumlah pekerja menuru drastis saat pandemi (Foto: pixabay/startupstockphotos)

Beberapa perusahaan melakukan penyesuaian lebih cepat dan lebih awal, agar bisa segera bertindak dalam menanggapi kondisi karyawan yang mengalami stres. Adapun upaya adaptasi yang dilakukan yakni pengaturan ulang jam kerja karyawan yang lebih fleksibel, baik untuk mereka yang harus bekerja dari rumah atau dari kantor.

Kemudian, pemberian apresiasi kepada karyawan agar mereka menyadari bahwa pekerjaannya dihargai. Lalu, menghadirkan program kesehatan mental, seperti halnya konseling dengan tenaga profesional, atau self-help content.

Berangkat dari hal itu, PT Johnson & Johnson Indonesia berkomitmen untuk mendukung keseimbangan kehidupan-bekerja (work-life balance) pada era kenormalan baru di tengah pandemi yang sudah memasuki tahun kedua ini.

Hal tersebut dimulai dengan memberlakukan Work From Home sejak pertama kali Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi global. Selain itu, membantu para karyawan selama masa transisi bekerja dari rumah.

Baca Juga:

Jenuh Bekerja di Rumah? Work From Hotel Solusinya

Adapun bentuk dukungan dari Johnson & Johnson Indonesia terhadap karyawannya, yakni dengan menyediakan perlengkapan untuk bekerja dari rumah. Seperti halnya peralatan home office, agar memaksimalkan kinerja para karyawan.

Sejumlah perusahaan melakukan berbagai upaya agar kualitas hidup pekerjanya meningkat. (Foto: pixabay/free-photos)

Selain itu, disediakan pula perlengkapan agar karyawan bisa berolahraga dari rumah, dan hotline untuk konsultasi dengan psikolog. "Sangat penting bagi kami di Johnson & Johnson Indonesia untuk menomorsatukan kesehatan fisik dan mental karyawan pada masa pandemi, karena Sumber daya manusia adalah aset utama perusahaan yang harus dijaga," ujar Devy Theanne, Country Leader of Communications & Public Affairs Johnson & Johnson Indonesia.

Kemudian, Johnson & Johnson Indonesia pun turut aktif membantu dalam meningkatkan standar peran bisnis di masyarakat, serta menguraikan tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat di seluruh dunia, selama lebih dari 75 tahun. (ryn)

Baca Juga:

Studi: 70% Karyawan Cemas Soal Privasi Data Saat WFH

#Kesehatan #Stres Kerja #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Bagikan