Pakar: Orang Lebih Takut Informasi COVID-19 daripada Virus Itu Sendiri
Ilustrasi. (Foto: MP/pixabay.com/fernandozhiminaicela)
Merahputih.com - Pakar komunikasi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Alo Liliweri menilai informasi terkait dengan pandemi virus corona jenis baru (COVID-19) yang beredar saat ini lebih menakutkan masyarakat dari pada penyakit itu sendiri.
"Saat ini saya melihat bermunculan orang lebih takut informasi mengenai COVID-19 dari pada virus itu sendiri," katanya dalam keterangan yang diterima, Sabtu (9/5).
Baca Juga:
Menkominfo Luncurkan Aplikasi Pantau Orang Tanpa Gejala COVID-19
Informasi tentang pandemi COVID-19 saat ini terlalu banyak masuk ke setiap kepala orang yang diakses dari media arus utama, media daring, maupun berbagai jejaring media sosial lainnya.
Hal itu, yang membuat orang pada titik kebingungan untuk memastikan mana yang benar dan palsu.
"Secara teori, dalam keadaan kebingungan seperti sekarang, orang mulai mencari media alternatif yang bisa lebih dipercaya karena dari berbagai informasi yang masuk membuat orang sulit membedakan mana yang benar, mana yang salah atau palsu," katanya.
Dalam kondisi seperti ini media arus utama maupun media daring perlu menghadirkan produk pemberitaan yang menyejukkan terkait dengan pandemi COVID-19.
Menurut dia, hal itu penting karena media arus utama maupun daring bisa mengontrol dirinya dibandingkan dengan jejaring media sosial, seperti Facebook, Twitter, Youtube, dan lainnya.
Oleh karena itu, konten pemberitaan perlu diarahkan agar orang bisa merasa senang, bukan senang karena virusnya tetapi bisa membayangkan masa depan karena merasa tidak binasa karena virus.
Baca Juga:
Wakil Ketua dan Komisioner Ombudsman RI Dinyatakan Sembuh dari COVID-19
"Ini penting karena saat ini melalui media sosial, orang-orang sudah tahu berapa orang yang kesulitan makan, yang dipecat dari pekerjaan, yang mengganggur, dan lainnya," katanya dikutip Antara.
Alo Liliweri mengharapkan dalam kondisi seperti ini, media massa mampu hadir memberikan harapan positif tentang seperti apa kehidupan setelah pandemi. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin