Pakar Hukum Pesimistis KPK Pimpinan Firli Cs Bisa Lebih Baik dari Periode Sekarang


Pakar hukum tata negara Margarito Kamis (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis mengatakan, di negara demokrasi manapun, termasuk di Indonesia, hukum selalu kalah dengan politik.
Hal ini disebutnya, juga berlaku bagi KPK dalam proses hukum kasus korupsi. Ia menilai, komisi antirasuah itu tidak akan berbuat banyak saat berhadapan dengan kekuatan politik.
Baca Juga:
Dengan Pimpinan Baru, Tidak Ada Alasan Bagi KPK Untuk Takut Ungkap Kasus Besar
Margarito mengaku tidak terlalu berharap banyak kepada pimpinan KPK yang baru, Komjen Firli Bahuri cs dalam penegakkan hukum kasus korupsi, terutama kasus-kasus besar seperti kasus BLBI, dan Bank Century, dan kasus e-KTP.

"Karena setiap penegakkan hukum, setiap kasus besar itu pasti punya dimensi politik, itu pasti, dan hukum selalu kalah dengan politik. Dia akan lumpuh ketika berhadapan dengan orang kuat secara politik," kata Margarito dalam diskusi publik bertajuk 'KPK di Persimpangan Jalan, Antara Politik dan Hukum' yang digelar oleh Lembaga Advokasi Untuk Demokrasi dan Pembangunan (LANDEP) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/12).
Ia berujar, hampir di seluruh negara demokrasi hukum itu diatur, dituntun oleh politik sehingga hukum tidak pernah mampu melawan.
"Jangankan kasus di Indonesia, kasus yang di raja demokrasi sekalipun hukum itu diatur oleh politik.
Karena itu tidak mungkin KPK bisa menerobos itu (kasus besar)," sambungnya.
Margarito menilai, dimensi politik dalam kasus besar seperti BLBI, dan Bank Century dan kasus e-KTP sangat tinggi. Sehingga, lanjutnya, kasus-kasus tersebut hanya akan timbul tenggelam tapi tidak benar-benar mampu dituntaskan oleh KPK karena berbenturan dengan kekuatan politik yang begitu kuat.
Baca Juga:
Pimpinan KPK Berharap Firli Cs Dorong Penuntasan Kasus Novel Baswedan
"Kasus Century, e-KTP dan macam- macam itu dimensi politiknya tinggi sekali. Tidak mungkin itu tuntas karena soal politik begitu kuat, dan saya tidak melihat ada potensi KPK berani menerobos batas itu, tidak mungkin," jelas Margarito.
"Ya (kasus-kasus besar) begitu-begitu aja, sekedar ada, timbul tenggelam timbul tenggelam, bikin rame doang, tidak kurang dan tidak lebih. Karena tidak mungkin menembus batas kekuatan politik itu," pungkasnya.(Knu)
Baca Juga:
Saut Situmorang Berharap Jumlah Pegawai KPK yang Mundur Tak Bertambah
Bagikan
Berita Terkait
KPK Dalami Peran Gubernur Kalbar Ria Norsan di Kasus Proyek Jalan Mempawah

Kapolri Mutasi Ketua KPK Setyo Budiyanto Jadi Pati Itwasum

Ketua KPK dan Kepala BNPT Kena Mutasi di Internal Polri

Eks Penyidik KPK Tuding Firli Bahuri Dalang Utama Kasus Perintangan Penyidikan Harun Masiku

IM57+ Institute Dorong KPK Periksa Firli Bahuri

Kolaborasi Bareng KPK Kampanyekan Antikorupsi, Rhoma Irama Doakan Pejabat tak Pakai Rompi Oranye

KPK Usut Dugaan Korupsi di Kalbar, Penyidik Mulai Lakukan Penggeledahan

Eks Ketua KPK Firli Bahuri Kembali Cabut Gugatan Praperadilan

Firli Bahuri Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan

Ketua KPK Akui Instruksi Prabowo soal Efisiensi Anggaran Mempengaruhi Lembaga
