Pak Harto Lebih Dahulu Blusukan Ketimbang Jokowi


MerahPutih Nasional- Fenomena blusukan bukan hanya terjadi di era Presiden Joko Widodo semata. Presiden Ketujuh Republik Indonesia yang akrab disapa Jokowi memang identik dengan aksi blusukan. Aksi yang dilakukan Jokowi itu dimulai saat ia menjadi Wali Kota Surakarta, Gubernur DKI Jakarta hingga Presiden RI Ketujuh.
Saat blusukan Jokowi menyerap aspirasi warga dan mendengar keluh kesah warga. Tapi apakah Jokowi sebagai satu-satunya pemimpin yang melakukan aksi blusukan. Fakta historis menjelaskan, sebelum Jokowi, Presiden Republik Indonesia Kedua HM. Soeharto sudah lama melakukan blusukan dan menyapa rakyatnya.
Di tahun 1970-an, Pak Harto 'blusukan' di Pulau Jawa hingga Bali untuk menemui petani, perajin tembakau, dan berkomunikasi dengan warga.
Kisah blusukan penguasa tunggal Orde Baru diceritakan oleh mantan Wakil Presiden RI yang juga bekas ajudan Presiden Soeharto, Jenderal Try Sutrisno. Dalam sebuah bukunya bertajuk 'Pak Harto The Untold Stories' Try menjelaskan Pak Harto kerap blusukan dan menyamar menyapa masyarakat.
Saat menyamar pak Harto menyambangi berbagai kawasan di pelosok Nusantara. Pak Harto sambung Try juga enggan ditemani oleh jajaran Muspida setempat saat sedang menyamar dan menyapa masyarakat. Salah satu tujuan utama dari blusukan Pak Harto adalah untuk melihat hasil pembangunan.
Blusukan hingga ke pelosok tentu membuat perut lapar. Yang unik, Pak Harto selalu membawa bekal sendiri yaitu sambal teri, arem-arem dan kering tempe buatan Ibu Tien. Ketika waktu makan tiba, Soeharto pun tak segan-segan makan bersama anak buahnya.
Apa saja yang dilakukan Presiden RI ke-2 ini saat menyamar? Try menuturkan bahwa Pak Harto berbincang dengan masyarakat. Kepada para petani, misalnya, Soeharto mendalami tentang keseharian mereka dalam bercocok tanam sehari-hari.
"Dia baru makan siang dan duduk-duduk. Karena sering melakukan incognito, Pak Harto tahu kegiatan rakyatnya, seperti petani mulai bertani jam berapa," cerita Try. (BHD/Berbagai Sumber)
Bagikan
Berita Terkait
Langkah Prabowo Beri Abolisi dan Amnesti Ternyata 'Bangun Jembatan Retak' Order Baru, Lama dan Reformasi

Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto

Jelaskan Izin PT GAG Tidak Dicabut, Menteri Bahlil Singgung-Singgung Orba

Peringati 27 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pamerkan Tengkorak Korban Kekejaman Orba

Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis

Pro-Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Wamensos: Masih Dikaji TP2GP

Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto

Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!

Polemik Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba

Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
