Paha Besar yang Mengganggu Penampilan


Paha ideal dambaan semua orang terutama perempuan. (Foto: Pexels/rawpixel.com)
MESKIPUN bukan masalah berarti, namun buat perempuan paha besar dan berlemak sangat mengganggu penampilan. Apalagi bila memakai rok mini atau celana pendek, langsung ukurannya dapat mudah dilihat orang.
Berbagai cara dilakukan untuk menghilangkan ukuran besar ini. Terutama adalah dengan menyingkirkan lemak dan mencapai ukuran ideal dan kencang. Pilihan umumnya dapat dilakukan secara alami atau tindakan estetika dan medis.
Harus disadari bahwa paha besar karena timbunan lemak terjadi karena ulah orangnya sendiri. Ini terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi protein tanpa ada proses pembakaran. Penimbunan lemak di tubuh itu selain di paha, juga di perut dan pinggul. Tak mengherankan bila anggota tubuh itu terlihat lebih besar akibat timbunan lemak berlebih.
Menurut laman Alodokter, untuk menghilangkan lemak di paha ada dua metode yang dapat dilakukan dengan cara alami yakni berolahraga dan medis. Dalam medis masih dibagi dua yaitu non bedah dan bedah. Melakukan diet sehat juga merupakan jalan terbaik menghilangkan timbunan lemak pada tubuh.
Olahraga yang tepat

Sudah pasti olahraga memberikan manfaat besar pada tubuh menjadi lebih bugar dan sehat. Olahraga yang cocok untuk menghilangkan lemak adalah olahraga kardio seperti lari, jalan kaki, berenang dan bersepeda. Bersepeda yang paling tepat untuk menghilangkan timbunan lemak di paha, selain itu kamu akan mendapatkan bentuk otot yang idel pada paha, betis dan bokong. Latihan angkat beban juga disarankan guna menghilangkan lemak di paha. Latihan kekuatan menggunakan alat khusus, seperti leg curl dan leg press yang ada di gim.
Diet sehat menghilangkan lemak

Pola makan yang sehat sangat dianjurkan sebagai cara menghilangkan lemak di paha dan anggota tubuh lainnya. Diet dimaksudkan untuk mengurangi makanan tinggi kalori, seperti makanan yang manis dan berlemak. Perbanyaklah asupan protein tanpa lemak, buah dan sayuran, air putih, dan hindari minuman beralkohol.
Medis non bedah

Laman Alodokter mengungkapkan tindakan medis non bedah ini ada beberapa metode.
Sculpsure, metode ini menggunakan teknologi laser untuk menghasilkan suhu panas yang menghancurkan lemak atau mencairkan gumpalan lemak yang mengeras di bagian tubuh yang diinginkan. Prosedur ini memakan waktu sekitar 25 menit. Efek sampingnya seperti memar dan kesemutan. Butuh 6-12 sesi untuk mendapatkan hasil maksimal.
CoolSculpting, cara ini dengan teknik penghilangan lemak melalui pembekuan. Kabarnya hasilnya hampir sama dengan operasi sedot lemak. Pengerjaannya membutuhkan waktu sekitar satu jam, hasilnya dapat terlihat setelah 3 minggu hingga 3 bulan. Efek samping adalah memar, bengkak, nyeri, dan kesemutan.
Zerona, metode yang dipakai adalah menggunakan sinar laser dan suhu dingin yang dapat menembus pori-pori kulit untuk menghancurkan lemak. Kemudian lemak dikeluarkan dari tubuh. Tindakannya tidak nyeri, namun membutuhkan beberapa kali perawatan.
UltraShape, cara ini memanfaat gelombang suara untuk membentuk kontur tubuh dan mengurangi jaringan lemak di perut, pinggul, paha, dan lengan atas. Efeknya untuk sebagian orang mengalami sedikit memar dan nyeri pada bagian tubuh yang mendapat perawatan.
Medis Bedah

Laman Alodokter mengungkapkan tindakan medis bedah ini ada beberapa metode.
Operasi sedot lemak (liposuction), merupakan prosedur operasi untuk memperbaiki bentuk tubuh dengan cara menghancurkan dan menyedot jaringan lemak berlebih. Metode favorit di publik untuk mengurangi jaringan lemak berlebih di perut, paha, lengan atas, pinggul, dan wajah.
Operasi pengencangan paha (thigh lift), adalah prosedur operasi plastik yang dilakukan untuk membentuk ulang bentuk paha dengan mengurangi kelebihan kulit dan lemak. Prosedur ini biasanya disarankan untuk pasien dengan kondisi kulit paha yang kendur, baik karena usia, kehamilan, atau penurunan berat badan yang signifikan.
Kombinasi dari sedot lemak dan pengencangan paha dapat memberikan hasil yang lebih baik, di mana paha akan terlihat lebih ramping dan kencang.
Dua metode ini menurut laman Alodkter memang efektif, namun memiliki risiko pula. Seperti nyeri, bengkak, perdarahan berlebihan, infeksi, dan kesemutan. Hasil yang didapat pun bisa jadi tidak merata.
Sangat disarankan dalam menggunakan metode medis bedah berkonsultasi ke dokter kulit atau dokter bedah plastik untuk mempertimbangkan manfaat dan risikonya. (*)
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
