Pacuan Kuda Tradisional Gayo, Tradisi yang Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial
Kabupaten Aceh Tengah memiliki tradisi pacuan kuda tradisional. (Foto: Dok/Indonesia Kaya)
MerahPutih.com – Setiap setahun sekali, Kabupaten Aceh Tengah menggelar lomba Pacuan Kuda Tradsional Gayo yang diikuti oleh masyarakat sekitarnya. Pacuan kuda di Takengon ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, tetapi penyelenggaraannya dilakukan setelah masa panen hasil pertanian.
Uniknya, jokinya yang disebut joki cilik masih duduk di bangku SMP. Saat menunggang kuda tersebut, mereka tidak mengenakan pelana.
Sementara itu, kuda-kuda yang mereka gunakan adalah hasil persilangan kuda Australia dan kuda Gayo yang kecil-kecil, yang merupakan bantuan dari pemerintah setempat. Sekarang, kuda-kuda Gayo tersebut sudah mulai tumbuh tinggi.
“Tanpa perlu promosi dan tanpa perlu komando, secara serentak masyarakat yang mendiami dataran tinggi tanoh gayo pada waktu tersebut turun membanjiri perayaan tersebut,” bunyi keterangan resmi yang dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi Aceh.
Baca juga:
Adapun, tempat yang dipilih waktu itu sebagai lokasi pacuan kuda adalah Gelenggang Musara Alun, persis terletak dijantung kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. Kondisi lintasan juga tampak sangat bersahaya.
Sepanjang lintasannya pun dibuat melingkar dan dibatasi oleh rotan. Pacuan kuda tradisional gayo merupakan sebuah event yang berlangsung setiap tahun. Peristiwa ini merupakan bagian dari peringatan hari ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Perhatian masyarakat bertumpu seluruhnya ke arena pacuan ini,” pungkasnya. (far)
Baca juga:
Dogdog Lojor, Instrumen Musik Tradisional Semeter khas Banten
Bagikan
Berita Terkait
Ledakan Tabung Oksigen di Meulaboh Aceh, 15 Rumah Rusak 2 Warga Tewas
DPR Diminta Akomodasi Hukum Syariat Aceh dalam RKUHAP
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Tingkat Kecuraman Ekstrem, DPR Dorong Pembangunan Terowongan Geurutee Aceh Masuk PSN
Aksi Bobby Nasution Bisa Jadi Benih Perpecahan, DPR Bakal Laporkan ke Mendagri
DPR Semprit Bobby Nasution, Aksinya Setop Truk Pelat Aceh Bisa Picu Ketegangan
Kritik Tindakan Bobby Nasution, MTI Aceh: Penertiban ODOL Jangan Jadi Alasan Intervensi Pelat Nomor
Aksi Bobby Nasution Berpotensi Picu Perpecahan, Anggota DPR dari Aceh Minta Polisi Turun Tangan
Bobby Nasution Setop Sopir Truk Aceh Melintas Suruh Ganti Pelat Sumut: Biar Bosmu Tahu!
Legislator Tegaskan Jumlah Siswa Sedikit tak Boleh Jadi Alasan Tutup Sekolah