PA GMNI Harapkan Presiden Jokowi Tempatkan Figur Elemen Pendiri Bangsa di Kabinetnya


Ketua Umum PA GMNI yang juga politisi PDI Perjuangan, Ahmad Basarah (Foto: Antara Foto)
MerahPutih.Com - Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) melalui Ketua Umum, Ahmad Basarah berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar dapat menempatkan figur dari elemen-elemen pendiri bangsa di kabinet pemerintahannya nanti.
"Saya berharap Pak Jokowi usai dilantik sebagai presiden untuk periode kedua dapat menempatkan menteri dari figur elemen pendiri bangsa, yakni Islam, nasionalis, sosialis, dan TNI/Polri," kata Ahmad Basarah dalam pidatonya pada acara haul wafatnya Bung Karno ke-49 dan diskusi "Melanjutkan Peradaban Bangsa" di Kantor Pusat PA GMNI, Cikini, Jakarta, Sabtu (22/6).
Menurut Basarah, negara Indonesia dibangun oleh para pendiri bangsa dengan konsensus yang dituangkan dalam Pancasila sebagai ideologi dan landasan filosofi negara.
"Elemen pendiri bangsa tersebut saat ini adalah, Islam, nasionalis, sosialis, TNI/Polri," katanya.

Namun saat ini, kata dia, ada sekolompok pendatang baru yang berusaha membelokkan konsensus para pendiri bangsa. "Inilah ancaman yang kita hadapi saat ini, adanya kelompok yang ingin mengubah Pancasila. Ancaman ini bisa diatasi jika seluruh elemen pendiri bangsa bersatu dan melawan," katanya.
Karena itu, kata Basarah, Presiden Jokowi dalam menyusun para menteri kabinet pada periode kedua mendatang, diharapkan dapat mengisinya dengan figur dari elemen pendiri bangsa, yakni ada unsur Islam, unsur nasionalis, unsur sosialis Sukarnois, dan unsur TNI/Polri.
Wakil Ketua MPR RI ini bercerita bagaimana pandangan dan visi ke-Islaman Soekarno, tapi Soekarno juga banyak mendapat tuduhan seperti kedekatannya dengan PKI, yang tidak ada dasar fakta.
"Bung Karno yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dan memproklamirkannya bersama Bung Hatta juga mendapat tuduhan mengkhianati negara. Ini menjadi beban berat. Bung Karno tidak melawan, karena menjaga persatuan Indonesia," katanya.
Namun, Soekarno kemudian ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sekaligus menghapus tuduhan mengkhianati negara.
BACA JUGA: Menteri Tjahjo Sentil DPRD Soal Wagub DKI Jakarta
Mantan Ketua MK Hamdan Zoelva Imbau Agar Tidak Ada Demo Jelang Putusan PHPU
Sementara itu, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) Budiman sebagaimana dilansir Antara menegaskan, jiwa nasionalisme Bung Karno sangat tinggi, tidak perlu diragukan.
"Bung Karno tidak mungkin berkhianat. Bung Karno yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Bung Karno yang mencanangkan Pancasila dan memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia," katanya.
Budiman sangat menyayangkan Bung Karno yang banyak berjuang untuk Kemerdekaan Indonesia tapi dipersepsikan sebagai pengkhinanat oleh pemerintahan Orde Baru.(*)
Bagikan
Berita Terkait
GMNI Layangkan Lima Tuntutan Rakyat, Desak Pemecatan Sahroni hingga Reformasi Polri

Ajukan Banding, DPP GMNI Ajak Penggugat Dialog dan Mediasi

Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Didit Sowan Lebaran ke Teuku Umar, PDIP: Bukti Hubungan Megawati dan Prabowo Baik

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Geruduk KPK, GMNI Desak Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
