Operasional KA Bandara Solo Dihentikan


Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Operasional kereta api KA Bandara Internasional Adi Soemarmo (KA BIAS) Solo, Jawa Tengah, dihentikan sementara sampai batas waktu belum ditentukan.
Penghentian operasional tersebut dilakukan akibat sepinya penumpang terkait pandemi virus corona atau COVID-19 dan diberlakukannya Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) di Jakarta, Jumat (10/4).
Baca Juga:
Yurianto Sebut Masa Inkubasi Virus Corona di Indonesia 5- 6 Hari
"Kami kurang tahu sampai kapan KA Bandara Adi Soemarmo bisa kembali beroperasi normal. Saat ini kondisi wabah COVID-19 juga belum ada tanda-tanda membaik," ujar Humas Bandara Adi Soemarmo Solo, Danar Dewi di Solo, Jumat (10/4).
Ia mengatakan, sejak Kota Solo mengeluarkan status kejadian luar biasa (KLB) COVID-19, jumlah penumpang pesawat melalui Bandara Adi Soemarmo terus merosot. Selain itu, pemberlakuan PSBB di Jakarta juga berimbas pada sepinya penerbangan rute Solo-Jakarta.
"PT Angkasa Pura I mencatat penurunan penumpang sampai 80 persen dibandingkan kondisi normal. Awalnya turun 60 persen," papar dia.

Jumlah penumpang di Bandara Adi Soemarmo Solo sebelum ada wabah COVID-19, lanjut dia, dalam waktu sehari mencapai sekitar 2.000 orang. Sekarang, hanya tersisa dikisaran 800 orang.
"Ya kondisinya penumpang terus merosot. Kami berharap wabah COVID-19 segera berakhir supaya dunia penerbangan kembali bergairah," kata dia.
Baca Juga:
Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan, biaya operasional KA Bandara sangat tinggi, sedangkan penumpangnya sepi. Hal itu yang menjadikan pertimbangan PT KAI menghentikan operasional KA Bandara sementara waktu.
"Penghentian operasional KA Bandara juga sudah disosialisasikan pada masyarakat agar tidak merasa dirugikan," kata Eko.
Eko menambahkan, untuk mendukung pencegahan virus Corona, PT KAI mulai tanggal 10-23 April 2020 menambah lagi jumlah KA yang dibatalkan. Dengan demikian haya tersisa delapan KA di wilayah Daop 6 Yogyakarta.
"Kedelapan kereta tersebut, yakni KA Batara Kresna, KA Prameks, KA Joglosemarkerto, KA Kahuripan, KA Sritanjung, KA Ranggajati, KA Sancaka, dan KA Wijaya Kusuma," pungkasnya. (Ism)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pemkot Solo Terapkan WFA ASN akibat TKD Dipangkas, Wamendagri Bima Minta Kaji Ulang

Purbaya Soroti Realisasi Belanja Daerah, Wamendagri Bima Arya Perintahkan Pemda Jadi Penggerak Roda Ekonomi

Walkot Solo Ngamuk, SPPG Solo Pekerjakan Karyawan Luar Daerah sehingga tak Kurangi Pengangguran

Bea dan Cukai Solo Musnahkan 12 Juta Rokok dan Alkohol Ilegal, Rugikan Negara Rp 12 Miliar

1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Mahasiswa Demo Tagih Janji 19 Juta Lapangan Kerja

Limbah MBG Diduga Cemari Kampung, Warga Solo Minta Dapur SPPG Ditutup

Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya

Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri

Persis Solo Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris, Kaesang Disebut Sangat Sibuk

Pusat Pangkas Dana Transfer Daerah Rp 218 Miliar, ASN Solo Berlakukan WFH
