Operasi Plastik untuk Bokong Kini Lebih Aman


Sebelumnya, menurut data National Health Service (NHS) Inggris, operasi plastik itu memiliki tingkat kematian tertinggi dari semua prosedur perbaikan kecantikan. (Foto: Unsplash/Philippe Spitalier Bo)
OPERASI plastik untuk bokong selama bertahun-tahun menduduki risiko kematian tertinggi daripada banyak prosedur kecantikan lainnya. Beberapa perempuan telah meninggal karena operasi yang mensyaratkan mengisap lemak dari tempat lain seperti perut dan menyuntikkannya ke bokong.
Karena itulah, ahli bedah plastik Inggris telah merilis pedoman baru untuk mencoba membuat prosedur operasi plastik untuk bokong. Lazimnya operasi itu disebut Brazilian Butt Lift (BBL). Kini BBL dianggap lebih aman bagi orang yang menginginkan bokong yang lebih besar.
Sebelumnya, menurut data National Health Service (NHS) Inggris, operasi plastik itu memiliki tingkat kematian tertinggi dari semua prosedur perbaikan kecantikan. "Risiko kematian akibat operasi BBL setidaknya 10 kali lebih tinggi daripada banyak prosedur lainnya," terang laman bbc.com.
British Association of Plastic Surgeons (BAAPS) mengatakan, pedoman baru mengatur bahwa suntikan tidak boleh terlalu dalam. "Menurut mereka, pedoman baru itu akan membantu menghindari komplikasi seperti gumpalan berbahaya," tulis laman bbc.com.
Kekhawatiran utama adalah bahwa lemak yang disuntikkan dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di paru-paru yang disebut emboli paru. Ini bisa berakibat fatal.
Baca juga:

Hal ini terjadi pada Leah Cambridge, seorang ahli kecantikan dan ibu tiga anak dari Leeds. Seorang ahli koroner menemukan, dia menderita emboli paru besar selama operasi di sebuah rumah sakit swasta di Turki pada 2018.
BAAPS mengatakan masalah terbesar dengan pencangkokan lemak adalah ketika suntikan masuk jauh ke dalam otot. Ahli bedah harus memasukkan jarum lebih dalam sehingga injeksi tepat di lapisan lemak yang berada tepat di bawah kulit atau disebut subkutan.
Mereka harus menggunakan pemindaian ultrasound untuk memandu mereka saat melakukannya. Ini memastikan bidikan tetap berada di zona yang benar. Namun, ini bukan jaminan bahwa prosedur akan sepenuhnya bebas risiko.
Baca juga:
Tidak Usah Panik Saat Sadar Punya Lesung Bokong!

"Sayangnya kami tidak tahu berapa banyak orang yang telah menjalani prosedur BBL yang berisiko ini. Kami telah merekomendasikan untuk tidak melakukannya selama beberapa tahun setelah melihat tingkat kematian yang cukup menakutkan terkait dengannya. Namun, orang-orang pergi ke luar negeri untuk mendapatkannya," Presiden BAAPS Marc Pacifico mengatakan kepada BBC (8/10).
Marc mengatakan pihak NHS terkadang harus turun tangan mengatasi operasi yang gagal dari luar negeri. Menurut Marc, siapa pun yang mencari operasi kosmetik harus benar-benar meneliti prosedur, klinik, dan ahli bedah.
"Pastikan kamu bertanya apakah ahli bedah akan menggunakan ultrasound untuk pencangkokan lemak gluteal. Kami menyarankan agar ahli bedah hanya melakukan ini dengan panduan ultrasound secara langsung sebagai satu-satunya cara untuk memastikan suntikan dilakukan secara dangkal dan aman," tandas Marc Pacifico. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
