Obesitas Menghantui Anak-Anak Akibat Penutupan Sekolah
Satu dari lima anak sekolah mengalami obesitas (Foto: Unsplash/Larm Rmah)
GENERASI anak-anak berisiko mengalami obesitas karena penutupan sekolah imbas COVID-19. Pakar kesehatan anak mengklaim satu dari lima murid sekolah saat ini kelebihan berat badan karena kurangnya olahraga.
Laman Mail Online menuliskan jutaan siswa dari usia pertama kali masuk sekolah sampai siswa tahun 10 berada di rumah sejak lockdown. Aturan ini berlaku dari bulan Maret sampai September.
Baca juga:
Profesor Russell Viner, yang memimpin Royal College of Pediatri dan Kesehatan Anak mengatakan anak-anak perlu kembali ke sekolah sesegera mungkin.
Dia melihat anak-anak menjadi kurang gerak dan berolahraga. Anak-anak tidak lagi berjalan kaki ke sekolah, beraktivitas di sekolah, atau berolahraga. Ini adalah cara anak-anak membakar energi mereka.
Viner mengatakan saat ini umumnya orang berbicara tentang risiko penularan virus Corona, dan itu sangat penting. Namun itu bukan satu-satunya masalah yang harus dihadapi saat ini.
Di sisi lain harus memperhatikan anak-anak yang memiliki risiko lainnya. Seperti kesehatan mental, kurang tidur dan berpotensi kurang olahraga dan obesitas.
Baca juga:
Dia menambahkan bahwa kebiasaan olahraga apapun yang dimiliki keluarga pada awal lockdown dapat membantu menurunkan risiko pada si kecil. Namun juga harus diimbangi dengan pemberian makanan yang sehat selama di rumah. Membeli makanan yang tidak sehat karena harganya yang lebih murah tidak baik.
Menurut angka NHS, lebih dari seperlima anak-anak Kelas enam yang berusia 10 dan 11 tahun sudah mengalami obesitas secara klinis. Sayangnya angka pastinya belum didapatkan, lembaga yang mensurvei ini masih belum beraktivitas karena pandemi.
Profesor Jonathan Valabhji, kepala NHS untuk diabetes dan obesitas, mengatakan lockdown akan menimbulkan potensi obesitas kepada setiap warga dunia.
Caroline Cerny dari Obesity Health Alliance, mengatakan jika terdapat bukti bahwa obesitas anak meningkat selama liburan musim panas selama enam minggu, bisa jadi memberikan efek yang sama seperti dalam masa lockdown. (lgi)
Baca juga:
70 Kasus Terbaru COVID-19 Pasca Pembukaan Sekolah di Prancis
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
22 Korban Terluka, Sopir Pengantar MBG Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polisi
Pascainsiden Mobil SPPG, SDN 01 Kalibaru Terapkan PJJ untuk Sementara
Imbas Kecelakaan di SDN 01 Kalibaru, BGN Bakal Benahi Sistem Keselamatan Sopir Mobil MBG
Tabrak Belasan Siswa, Sopir Mobil MBG Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara
Mobil SPPG Tabrak Belasan Siswa SDN 01 Kalibaru, BGN Tegaskan Program MBG Tetap Berjalan
Pemprov DKI Luncurkan Kanal Aduan Lengkap untuk Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Sekolah Bisa Ajukan Perbaikan Gedung Via Online, DPR: Harus Disosialisasikan secara Masif
Detik-Detik Tembok Sekolah Ambruk Timpa 4 Motor, Warga Kehilangan Mata Pencaharian dan Tempat Istirahat
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah