Obat Tetes Mata Sebabkan Kebutaan Hingga Kematian di AS

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Maret 2023
Obat Tetes Mata Sebabkan Kebutaan Hingga Kematian di AS

Puluhan pasien dilarikan ke rumah sakit di 16 Negara Bagian Amerika Serikat akibat infeksi usai gunakan obat tetes mata. (Pexels/Karolina Grabowska)

Ukuran:
14
Audio:

OBAT tetes mata menjadi obat yang lumrah digunakan khususnya ketika ada rasa gatal di mata. Namun bagaimana bila obat tetes mata itu mengalami kontaminasi yang mungkin bisa saja terjadi saat proses produksi?

Berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan organ untuk melihat itu bisa saja terjadi, seperti yang belum lama terjadi di Amerika Serikat (AS). Ada puluhan pasien yang mengalami gangguan mata, tak sedikit yang menjadi buta bahkan hingga meninggal dunia, dan itu dipicu oleh kontaminasi di obat tetes mata.

Baca juga:

Jangan Kucek Mata Saat Kelilipan, Lalu Harus Gimana?

Obat Tetes Mata Sebabkan Kebutaan Hingga Kematian di AS
Dari puluhan pasien obat tetes mata terkontaminasi disebut ada satu yang meninggal dunia. (Pexels/Karolina Grabowska)

Berdasarkan laporan dari The Centers For Disease Control and Prevention (CDC), kasus pasien yang mengalami gangguan kesehatan mata akibat obat tetes mata terhitung ada sekitar 68 pasien yang tersebar di 16 negara bagian AS.

CDC mengungkapkan ini dipicu oleh kontaminasi di obat tetes mata tersebut yang mengandung Pseudomonas aueruginosa. Sekadar informasi, Pseudomonas merupakan bekteri yang biasanya ditemukan hidup di tanah dan air.

Pseudomonas aueruginosa disebut sebagai bakteri di genus tersebut yang memang paling sering memicu infeksi terhadap manusia.

Berdasarkan data di CDC, kasus kontaminasi Pseudomonas aueruginosa di obat tetes mata ini merupakan yang pertama kali terjadi di AS. Tak kira-kira dari puluhan pasien yang terinfeksi, sebagaimana dilansir dari BBC (17/3), ada satu yang meninggal dunia.

Kemudian ada delapan pasien lainnya yang kehilangan penglihatan alias buta dan empat pasien lainnya terpaksa matanya diangkat melalui proses operasi untuk menghentikan infeksi yang terjadi.

Baca juga:

Cara Merawat Lensa Kontak Agar Kesehatan Mata Tetap Terjaga

Obat Tetes Mata Sebabkan Kebutaan Hingga Kematian di AS
Pihak CDC saat ini terus melakukan pengujian untuk memastikan di mana terjadinya kontaminasi terhadap 10 merek obat tetes mata yang sempat digunakan para pasien. (Pexels/Tima Miroshnichenko)

Mayoritas pasien mengaku sebelum mereka mengeluhkan gangguan di matanya, memang pernah menggunakan obat tetes mata atau produk air mata buatan.

Berdasarkan laporan CDC, dari pengakuan para pasien, setidaknya ada 10 merek obat tetes mata yang berhubungan dengan kasus kontaminasi Pseudomonas aueruginosa tersebut. Disinyalir, ada beberapa obat tetes mata yang masuk dalam 10 merek itu diproduksi di India dan diimpor ke AS.

Pihak CDC disebut sudah menarik merek obat mata tersebut dari peredaran sejak Januari-Februari 2023. CDC melanjutkan, berdasarkan sampel obat tetes mata yang telah dibuka dan diambil dari rumah para pasien, memang ditemukan bakteri Pseudomonas aueruginosa.

Sedangkan untuk obat tetes mata yang masih disegel, pihak CDC masih terus melakukan proses pengujian di lab guna memastikan apakah kontaminasi itu terjadi saat di tangan pasien atau malah ketika di proses produksi. (aru)

Baca juga:

Jangan Sampai Rusak, Terapkan Cara Jaga Mata saat Pakai Gawai

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan