Normalkah Aktivitas 'Swalayan' dalam Kehidupan Pernikahan?

P Suryo RP Suryo R - Senin, 28 Agustus 2023
Normalkah Aktivitas 'Swalayan' dalam Kehidupan Pernikahan?

Komunikasikan dengan pasangan jika membutuhkan untuk mempraktikan kesenangan swalayan. (Pexels/Trung Nguyen)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

APAKAH kegiatan swalayan normal dalam kehidupan pernikahan? Ini yang kerap bermain dalam kepala suami istri. Aktivitas ini memicu perasaan bersalah dan waswas. Apalagi jika pasangan mengetahuinya. Bisa jadi malah memicu timbulnya rendah diri karena merasa tidak mampu memberi kepuasan pada pasangannya atau mencari kepuasan dengan cara lain. Bagaimana pandangan medis tentang fenomena ini?

Alodokter melansir, aktivitas ini merupakan salah satu variasi dalam merangsang hasrat seksual dengan melihat atau melakukan tindakan. Misalnya dengan menyentuh, meraba, atau memijat alat kelamin.

Baca Juga:

Bagaimana Cara Tepat Menghadapi NPD?

pasutri
Ada pasangan yang masih melakukannya setelah menikah. (Pexels/Josh Willink)

Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk memenuhi kepuasan seksual agar mencapai orgasme. Banyak yang mengatakan, orang yang sudah menikah akan terbebas dari kebiasaan ini. Padahal nyatanya tidak demikian, ada pasangan yang masih melakukannya setelah menikah.

Ada sisi baik dan buruk melakukannya dalam kehidupan pernikahan. Melakukan ini setelah menikah sebenarnya tergolong normal saja. Penelitian membuktikan melakukan kegiatan ini pada perempuan yang sudah menikah dapat membuat hasrat seksualnya terus meningkat.

Dalam penelitian itu dijelaskan bahwa aktivitas seperti ini menjadi salah satu cara untuk lebih mengenal diri sendiri. Termasuk dapat meningkatkan harga diri dan mencapai kepuasan seksual yang baik ketika berhubungan intim dengan pasangannya.

Selain itu melakukannya setelah menikah bermanfaat membantu seseorang untuk mencapai kepuasan seksual. Namun dilakukan ketika pasangan dalam suasana hati yang bagus. Bisa jadi dalam ketidak mampuan melakukan aktivitas seksual, misalnya sakit atau halangan lainnya.

Baca Juga:

Dampak Negatif Pacaran, Pernah Mengalami?

pasutri
Melakukan aktivitas ini dapat menimbulkan dampak negatif dalam pernikahan jika melakukannya secara berlebihan. (Unsplash/Matt Nelson)

Namun, perlu diketahui, melakukan aktivitas ini dapat menimbulkan dampak negatif dalam pernikahan jika melakukannya secara berlebihan. Karena terlalu sering melakukannya dapat membuat seseorang kesulitan mencapai orgasme saat berhubungan intim.

Tentu keintiman hubungan dalam pernikahan dapat berkurang mungkin dapat memicu konflik dalam rumah tangga. Perlu dicatat para pasutri, bahwa aktivitas ini setelah menikah tidak jadi masalah jika dilakukan secara wajar.

Sebaiknya, komunikasikan dengan pasangan jika membutuhkan untuk mempraktikan kesenangan swalayan. Komunikasikan dengan baik melalui penjelasan yang jernih dan jelas agar terhindar dari masalah yang mungkin muncul dilain hari.

Cara lain menghindari aktivitas ini adalah dengan berdiskusi seperti fantasi dan variasi seksual yang nyaman bagi berdua. Hal ini penting supaya saling merasa lebih bergairah saat berhubungan intim dan mencapai puncak kenikmatan seksual. (zvw)

Baca Juga:

Kurangi Depresi dengan Sengenggam Kacang

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Bagikan