Normalkah Aktivitas 'Swalayan' dalam Kehidupan Pernikahan?


Komunikasikan dengan pasangan jika membutuhkan untuk mempraktikan kesenangan swalayan. (Pexels/Trung Nguyen)
APAKAH kegiatan swalayan normal dalam kehidupan pernikahan? Ini yang kerap bermain dalam kepala suami istri. Aktivitas ini memicu perasaan bersalah dan waswas. Apalagi jika pasangan mengetahuinya. Bisa jadi malah memicu timbulnya rendah diri karena merasa tidak mampu memberi kepuasan pada pasangannya atau mencari kepuasan dengan cara lain. Bagaimana pandangan medis tentang fenomena ini?
Alodokter melansir, aktivitas ini merupakan salah satu variasi dalam merangsang hasrat seksual dengan melihat atau melakukan tindakan. Misalnya dengan menyentuh, meraba, atau memijat alat kelamin.
Baca Juga:

Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk memenuhi kepuasan seksual agar mencapai orgasme. Banyak yang mengatakan, orang yang sudah menikah akan terbebas dari kebiasaan ini. Padahal nyatanya tidak demikian, ada pasangan yang masih melakukannya setelah menikah.
Ada sisi baik dan buruk melakukannya dalam kehidupan pernikahan. Melakukan ini setelah menikah sebenarnya tergolong normal saja. Penelitian membuktikan melakukan kegiatan ini pada perempuan yang sudah menikah dapat membuat hasrat seksualnya terus meningkat.
Dalam penelitian itu dijelaskan bahwa aktivitas seperti ini menjadi salah satu cara untuk lebih mengenal diri sendiri. Termasuk dapat meningkatkan harga diri dan mencapai kepuasan seksual yang baik ketika berhubungan intim dengan pasangannya.
Selain itu melakukannya setelah menikah bermanfaat membantu seseorang untuk mencapai kepuasan seksual. Namun dilakukan ketika pasangan dalam suasana hati yang bagus. Bisa jadi dalam ketidak mampuan melakukan aktivitas seksual, misalnya sakit atau halangan lainnya.
Baca Juga:

Namun, perlu diketahui, melakukan aktivitas ini dapat menimbulkan dampak negatif dalam pernikahan jika melakukannya secara berlebihan. Karena terlalu sering melakukannya dapat membuat seseorang kesulitan mencapai orgasme saat berhubungan intim.
Tentu keintiman hubungan dalam pernikahan dapat berkurang mungkin dapat memicu konflik dalam rumah tangga. Perlu dicatat para pasutri, bahwa aktivitas ini setelah menikah tidak jadi masalah jika dilakukan secara wajar.
Sebaiknya, komunikasikan dengan pasangan jika membutuhkan untuk mempraktikan kesenangan swalayan. Komunikasikan dengan baik melalui penjelasan yang jernih dan jelas agar terhindar dari masalah yang mungkin muncul dilain hari.
Cara lain menghindari aktivitas ini adalah dengan berdiskusi seperti fantasi dan variasi seksual yang nyaman bagi berdua. Hal ini penting supaya saling merasa lebih bergairah saat berhubungan intim dan mencapai puncak kenikmatan seksual. (zvw)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
