Ngeri…. Asyik Sadap Karet, Saruli dan Istrinya Diterkam Beruang
Beruang Kampar yang diamankan Petugas BKSDA (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
MerahPutih.Com - Saruli (60) tak memiliki firasat apapun saat meninggalkan rumahnya menuju perkebunan karet di Desa Teluk Paman, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Seperti biasa, pria yang sehari-hari bekerja sebagai penyadap karet itu melakoni aktivitasnya.
Sekitar pukul 13.00 WIB, Saruli yang ditemani sang istri Bunui (40) tiba-tiba diserang beruang. Naluri sebagai suami membuat Saruli berusaha melawan beruang untuk melindungi istrinya. Apesnya, saat menghadang beruang, Saruli justru diterkam dan digigit beruang.
Istrinya tBunui diserang beruang akhirnya meninggal dunia. Meski mengalami serangan beruang, Saruli kondisinya masih sadar hingga dilarikan ke rumah sakit oleh kaum kerabatnya.
Peristiwa yang terjadi Selasa (3/10) itu menyebabkan Saruli mengalami luka di wajah dan badannya. Ada sekitar 15 jahitan di kepala, lengan dan dada Saruli.
Dokter Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru, Riau, merawat intensif Saruli (60), korban terkaman beruang di Desa Teluk Paman, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar.
"Luka kecilnya di atas 15 jahitan dan sementara kita menunggu dokter bedah untuk mengobati luka di wajahnya," kata Hendra Juanda, seorang dokter di Intalasi Gawat Darurat (IGD) sebagaimana dilansir Antara, di Pekanbaru, Selasa.
Dokter yang menangani Saluri itu mengatakan, selain luka kecil, Saruli menderita luka robek di wajah kepala kanan dan kiri, dada dan lengan. Untuk saat ini, tenaga medis sudah menjahit luka-luka kecil yang ada pada tubuh korban.
Untuk hasil sementara, Hendra belum dapat memastikan apakah luka yang dialami korban diakibatkan dari serangan binatang buas.
"Kalau serangan binatang belum bisa dipastikan. Yang pasti luka ini akibat benda tajam," tuturnya.
Kepala Sub Bagian Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, Dian Indiarti membenarkan adanya serangan beruang itu. Akibat dari serangan tersebut istri meninggal dunia dan suaminya mengalami kritis.
"Anggota Balai Besar KSDA Riau telah melakukan pendampingan korban di rumah sakit," kata Dian.
Sementara itu, terkait serangan dari beruang, tim dari Balai Besar KSDA Riau telah diturunkan ke lokasi untuk menyiapkan kerangkeng guna penanganan konflik beruang tersebut."Penanganan dilakukan oleh Balai Besar KSDA Riau, Polsek setempat, WWF, aparat desa dan pihak terkait lainnya," ungkapnya.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Kemenhut Beri 'Lampu Hijau' Warga Aceh Hingga Sumbar Manfaatkan Kayu yang Hanyut Terbawa Banjir
Pemerintah Matangkan Penetapan Hutan Adat demi Kesejahteraan Masyarakat Pedalaman
Hutan di Sumbar Kian Menyusut, DPR Desak Rehabilitasi Hutan Bukit Barisan
Prabowo Perintahkan Menhut Cabut Izin Perusahaan Perusak Hutan
Perusahaan Diduga Langgar Tata Kelola, DPR:Konsesi HTI Harus Dievaluasi Total
Ramai Seruan ‘Beli Hutan’, DPR: Bentuk Keputusasaan Rakyat Atas Kerusakan Lingkungan
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Tolak Usul Patungan Beli Hutan Indonesia, Sebut Rimba bukan untuk Dijual
DPR Serukan 'Taubat Ekologi' ke Menhut Raja Juli Sebagai Refleksi Kerusakan Lingkungan
20 Izin Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan di Dearah Bencana Sumatera Akan Dicabut
DPR Blak-Blakan Soal Lemahnya Pencegahan Longsor dan Banjir, Desak Prabowo Segera 'Sikat Habis' Mafia Penebangan Liar