Nasdem Gandeng Partai Oposisi, Poros PDIP Diprediksi Bakal Keok di Pilpres 2024


Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
MerahPutih.com - Pengamat Politik Jerry Massie menilai, manuver politik Ketua Umum Nasdem Surya Paloh tak lepas dari ambisi pribadinya membuat poros politik baru di luar PDIP dan Gerindra. Ambisi Surya ini tak lepas dari usahnya menuju Pilpres 2024.
"Bisa saja jika NasDem mencari teman politiknya untuk memuluskannya di 2024. Nah ini strategi mulai dibangun NasDem," ucap Jerry kepada wartawan di Jakarta, Jumat (8/11).
Baca Juga
Jerry menambahkan, hal itu dilakukan karena NasDem merasa cukup kuat dengan raihan suara di parlemen. Sehingga dengan menggandeng sejumlah partai oposisi maka mereka bisa memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.
Diketahui, dalam Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum menyebutkan bahwa partai politik atau gabungan partai politik harus mengantongi 20% kursi DPR atau 25% suara sah nasional untuk bisa mengusung pasangan capres-cawapres di pemilu.

Adapun pada Pemilu 2019 lalu, NasDem menduduki peringkat lima secara nasional dengan meraih suara sebesar 9,05%. Sementara PKS di posisi kedelapan dengan memperoleh 8,21% suara.
Baca Juga
Mardani: Sindiran Jokowi Soal Kemesraan Surya Paloh-PKS Hanya Gurauan
Apabila dikonversi menjadi kursi DPR, maka Partai NasDem berhasil meraih 59 kursi atau 10,53% kursi DPR. Sedangkan, PKS meraih 50 kursi atau sekitar 8,7%. Jika digabungkan, keduanya sudah mendapatkan 19,23% kursi DPR dan nyaris memenuhi ambang batas untuk mencalonkan capres-cawapres.
"Di parlemen contohnya, PKS sama NasDem gabung sekitar 19%. Untuk mencalonkan presiden 20%, tinggal 1%, satu partai gabung aja, contohnya Demokrat atau PAN, sudah gol (bisa mengusung capres-cawapres)," jelasnya.
Pria asal Manado ini mengungkapkan, Surya Paloh melihat peluang besar itu sehingga ia mulai melakukan penjajakan sejak dini.
"Surya Paloh membaca ke depan ini Jokowi sudah tak bisa lagi nyalon karena sudah dua periode kan, jadi dia tinggal nyari koalisi dan memunculkan nama-nama," kata dia.
Baca Juga
Nasdem Sebut Hubungan Jokowi-Surya Paloh Seperti Abang dan Adik
Ia lantas melihat, ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi manuver Partai NasDem melakukan pertemuan dengan PKS dan berencana melanjutkan safari politik ke PAN.
Ada kemungkinan NasDem kecewa dengan masuknya Partai Gerindra dalam kabinet dan mendapat jatah dua kursi menteri dari Jokowi.
Padahal sebelumnya Gerindra merupakan oposisi bahkan Ketumnya Prabowo Subianto adalah rival Jokowi di Pilpres 2019 lalu.
"Kekecewaan sebetulnya NasDem itu karena Gerindra dapat 2 jatah, maunya sih NasDem kan karena berjuang (memenangkan Jokowi) kan, jadi saya nilai wajar kalau Surya Paloh kecewa," kata Jerry.
Baca Juga
Kursi Jaksa Agung Jadi Pemicu Perang Dingin Megawati-Surya Paloh?
Karenanya, Jerry menyebut NasDem bermanuver untuk mencari perhatian dari Jokowi agar NasDem mendapat posisi lebih di kabinet jika nanti ada resuffle.
"Mungkin dengan jalan ini nggak tahu ke depan ada di resuffle kabinet, ada lagi orang NasDem yang masuk," ujar Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies itu ini. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Profil Rusdi Masse, Mantan Sopir Truk dan Bupati yang Geser Ahmad Sahroni dari Jabatan Pimpinan Komisi III DPR

Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan, NasDem Beri Sinyal PAW di DPR

Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Bikin Blunder Fatal, NasDem Janji Bakal Berbenah

Pimpinan DPR Pastikan Ahmad Sahroni Belum Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota Legislatif

NasDem Minta Gaji hingga Tunjangan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dihentikan

Akun X ‘Sahroni Berdikari’ Palsu, Partai NasDem Siap Ambil Langkah Hukum

NasDem Geser Ahmad Sahroni, Pindah dari Wakil Ketua Komisi III ke Anggota Komisi I DPR

Tutup Rakernas, Surya Paloh Targetkan NasDem Masuk 3 Besar Pemilu 2029

NasDem Siap Tantang Partai Besar, Punya Strategi Khusus Rebut Tiga Besar Pemilu 2029

Murka Surya Paloh! Sentil KPK Soal OTT Bupati Kolaka Timur, Minta DPR Turun Tangan
