Mutasi COVID-19 Mulai Masuk Asia Tenggara, Diduga 10 Kali Lebih Menular

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Selasa, 18 Agustus 2020
Mutasi COVID-19 Mulai Masuk Asia Tenggara, Diduga 10 Kali Lebih Menular

Ilustrasi Virus Korona. FOTO/iStockphoto

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Setelah ditemukan mutasi virus Corona di Malaysia, kasus serupa muncul di negara Asia Tenggara lainnya Filipina. Jenis virus corona yang disebut dengan kode D614G itu ditengarai memiliki kemampuan infeksi penyebaran yang lebih cepat.

Mutasi ini mengubah asam amino pada posisi 614, dari D (asam aspartat) menjadi G (glisin), sehingga disebut D614G. Menurut Pusat Genom Filipina (PGF), strain G614, dengan genotipe asli D614, dideteksi dalam sebuah sampel kasus positif dalam jumlah kecil dari Quezon City.

“Melalui pengamatan G614, peneliti mengklaim bahwa mutasi tersebut dapat meningkatkan penularan virus,” demikian pernyataan PGC melalui buletin SARS-CoV-2, dikutip dari GMA News, Selasa (18/8).

Baca Juga:

COVID-19 Bermutasi di Malaysia, Ahli Patogen Tiongkok Redam Ketakutan Massal

Pemerintah lokal juga membenarkan temuan itu lewat pernyataan Maria Rosario Vergeire dari Kementerian Kesehatan Filipina melalui taklimat virtual. Dikutip dari Bloomberg, Vergeire menjelaskan sampel mutasi COVID-19 yang mengandung kode D614G juga ditemukan di wilayah Ibu Kota Manila.

covid-19
Ilustrasi virus COVID-19 mulai bermutasi. (Foto: pixabay/tumisu)

Sebelumnya, Malaysia mengumumkan kasus mutasi ini ditemukan pada kluster di Malaysia dari 45 kasus yang dimulai dari seseorang yang baru kembali dari India dan melanggar karantina mandiri selama 14 hari. Strain D614G telah ditemukan di banyak negara lain dan menjadi varian yang dominan di Eropa dan Amerika Serikat. Bahkan, mutasi serupa juga ditemukan ada di Tiongkok.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan bulan Juli lalu pada jurnal Cell, para ahli menemukan pasien yang terinfeksi varian G614 memiliki muatan virus lebih tinggi dibandingkan mereka yang terinfeksi D614. Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Datuk Dr Noor Hisham Abdullah juga menyebutkan keterangan yang sama.

"Ditemukan bahwa jenis ini 10 kali lebih menular dan mudah disebarkan oleh individu 'super spreader'," kata dr Noor. Namun, dia menambahkan virus tidak menunjukkan dampak yang lebih mematikan ataupun meningkatkan keseriusan gejala.

Baca juga:

Peretas Rusia Diduga Curi Data Vaksin Virus Corona

Sebaliknya, Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan belum terdapat bukti COVID-19 dengan varian D614G memperparah penderita berdasarkan temuan kasus mutasi yang terdeteksi di Tiongkok. Pandangan ini merujuk pernyataan Kepala Studi Epidemiologi dan Biostatistik Universitas Hong Kong Benjamin Cowling.

"Tidak ada bukti dari sisi epidemiologi bahwa mutasi tersebut membuat penularan COVID-19 lebih cepat dibandingkan yang lainnya," ungkap Cowling. Namun, dia mengakui mutasi baru ini memiliki keunggulan kompetitif dibanding virus awal karena mulai banyak diindentifikasi di beberapa negara.

Universitas Oxford mendapatkan hasil yang cukup mengejutkan dalam pengembangan vaksin corona (Foto: pixabay/geralt)

Sementara itu, Pakar Kesehatan Tiongkok Yang Zhanqiu menganggap mutasi baru virus corona itu masih batas kewajaran. "Karena virus itu beradaptasi dengan DNA warga dan lingkungan setempat," kata Wakil Kepala Jurusan Biologi Patogen Wuhan University itu, dikutip Antara dari media resmi Tiongkok, Selasa (18/8).

Para ahli Tiongkok juga berupaya menenangkan masyarakat dengan menjelaskan pertama, mutasi tidak serta-merta memengaruhi lokasi target vaksin dan kedua, vaksin eksperimental saat ini biasanya mencakup lebih dari satu lokasi target untuk memastikan kemanjurannya.

"Mutasi tersebut tidak akan mengubah kemanjuran sebuah obat," tutup Yang, yang juga Profesor di bidang Biologi Patogen itu. (*)

Baca Juga:

Twitter Berantas Penyebar Teori Konspirasi 5G Virus Corona

#COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan