Muncul Klaster Sekolah, Gibran Bersikukuh Bolehkan Anak Usia 5-12 Tahun Masuk Mal


Warga masuk Solo Grand Mall (SGM) menggunakan aplikasi PeduliLindungi. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Pemkot Solo menerbitkan surat edaran (SE) Wali Kota Solo Nomor 067/3529 tentang PPKM Level 2. SE tersebut berlaku sampai 5-18 Oktober 2021.
Dalam SE tersebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tetap tidak merubah aturan pelonggaran diperbolehkan anak di atas usia 5-12 tahun masuk mal, dengan syarat harus didampingi orang tua.
Baca Juga
Persis Solo Menang 2-1 Atas Hizbul Wathan, Kaesang: Masih Main Jelek
Padahal sebelumnya, muncul klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di lima sekolah yang menjadi sorotan publik. Dimana dalam kasus itu sebanyak 46 orang terdiri dari siswa dan guru dinyatakan positif COVID-19 dari hasil tes PCR acak dan tracking.
Pelonggaran baru lainnya terkait dibukanya tempat wisata museum dengan kapasitas 25 persen dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Kemudian, usia di bawah usia 12 tahun diperbolehkan masuk ke tempat wisata dengan syarat menggunakan PeduliLindungi. Sementara kuota PTM di Solo tidak berubah 50 persen dari kapasitas.
Gibran Rakabuming mengatakan tak menampik adanya pelonggaran sejumlah lokasi serta fasilitas wisata di tengah PPKM Level 2.
"Pertimbangan ya seperti ini. Uwis (sudah) pokoke (yang penting) manahan diri dulu sebentar. SE menyesuaikan situasi. Uwis pokoke kita prihatin ndisik (dulu)," kata Gibran, Selasa (19/10).

Suami Selvi Ananda ini menegaskan pelonggaran yang ada di SE Wali Kota Solo menyesuaikan Instruksi Dalam Negeri (Inmendagri). Disinggung terkait penanganan lanjutan penanganan COVID-19 klaster PTM, ia menegaskan Pemkot Solo tetap mempertahankan testing di sekolah-sekolah dan surveilans.
"Testing dan surveilans di sekolah-sekolah ya jalan terus seperti sekarang. Tenang aja pokoknya sekolah-sekolah aman," katanya.
Ia menegaskan sekolah yang ditemukan klaster ditutup dan sekolah dilakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sedangkan sekolah hang nihil kasus tetap melaksanakan PTM.
"Semua siswa dan yang positif corona jalani karantina mandiri karena tanpa gejala," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Klaster PTM di Solo Bertambah, 46 Siswa Dinyatakan Positif COVID-19
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Meterisasi 16 Ribu PJU Butuh Rp 60 Miliar, Pemkot Solo Terpaksa Ngutang ke Bank

Monumen Maestro Keroncong Gesang di Solo Tak Terawat, DPRD Desak Perawatan Serius

Indeks Integritas Pemkot Anjlok, Alarm Bagi Status Solo Percontohan Kota Anti Korupsi

Sampah Solo Capai 350 Ton Per Hari, Pemkot Bagikan Motor Sampah Hibah UEA Era Walkot Gibran

Walkot Solo Jadikan 'Roblox' Ekskul, DPRD Ingatkan Jangan Sampai Munculkan Masalah Baru

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Baru 13 SPPG yang Beroperasi, Pemkot Solo Ingatkan Jangan Kurangi Kualitas MBG

Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI

Imbas Demo Ricuh di Solo, Pemkot Batasi Semua Gelaran Event hingga 22.00 WIB

Begini Cara Grab Memilih Perwakilan Ojol untuk Bertemu dengan Wapres Gibran
