MUI Imbau Masyarakat Jaga Ketertiban Takbir Keliling

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Jumat, 23 Juni 2017
MUI Imbau Masyarakat Jaga Ketertiban Takbir Keliling
Ilustrasi malam takbiran. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau agar masyarakat selalu mengutamakan ketertiban pada saat hari terakhir bulan Ramadan, Sabtu (24/6) besok.

Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam mengatakan, khusus untuk pelaksanaan takbir keliling, ia berharap agar masyarakat melakukan koordinasi dengan aparat yang berwenang agar tercipta suasana yang tertib dan kondusif.

"Takbir keliling sebagai sarana syiar yang merupakan wujud kearifan lokal yang khas Indonesia. Bagi umat Islam yang melaksanakan takbir keliling, perlu menjaga ketertiban umum. Koordinasi dengan pengurus masjid, pengurus lingkungan, dinas lalu lintas, dan aparat keamanan," kata Asrorun dalam siaran pers yang diterima merahputih.com, Jumát (23/6).

Menurutnya, pihak aparat tidak boleh melarang pelaksanaan takbir keliling di seluruh wilayah Indonesia. Pasalnya, melafalkan takbir pada saat malam Idul Fitri merupakan suatu hal istimewa untuk umat Islam.

Mengenai takbir keliling, Asrorun menyatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan suatu ciri khas lokal masyarakat Indonesia dalam merayakan malam Idul Fitri. Oleh karenanya, sangat tidak relevan jika aparat keamanan justru berperan dalam pelarangan pelaksanaan kearifan lokal di Indonesia.

"Aparat keamanan perlu menjamin ketertiban dan keamanan pelaksanaan ibadah, termasuk kegiatan umat Islam yang menghidupkan malam Idul Fitri dengan takbir keliling. Tidak boleh ada yang menghalangi kegiatan syiar Idul Fitri, dengan dalih apa pun," tegasnya.

Dosen Pascasarjana UIN Jakarta ini pun mengimbau masyarakat tetap menyemarakkan malam Idul Fitri dengan syiar takbir. Menurutnya, momentum Idul Fitri harus diramaikan serta menjadi momentum untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Syiar takbir yang menggema di seluruh negeri diharapkan dapat menjadi penyebab diturunkannya rahmat Allah, sehingga negeri ini dikaruniai kedamaian, keamanan, dan kesejahteraan", tandasnya.

"Idul Fitri perlu dijadikan sarana untuk meneguhkan kohesi nasional dan semangat rekonsiliasi untuk mewujudkan persatuan Indonesia. Idul Fitri mewujudkan persatuan Indonesia dalam bingkai Ketuhanan yang Maha Esa", pungkasnya. (Pon)

#Takbir Keliling #MUI
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan