MPASI Fortifikasi Bantu Cegah ADB


MPASI fortifikasi bantu cegah ADB. (Foto: Unsplash/Gabrielle Henderson)
MPASI memberikan banyak manfaat untuk bayi. Tak hanya membantu pertumbuhan, MPASI juga membantu cegah Anemia Defisiensi Besi (ADB) pada bayi. ADB merupakan kondisi rendahnya kadar hemoglobin akibat kekurangan zat besi dalam tubuh.
ADB tidak terjadi secara tiba-tiba, namun didahului oleh dua tahapan, yakni deplesi besi (berkurangnya cadangan zat besi, namun kadar hemoglobin masih normal) dan defisiensi besi dimana kadar hemoglobin sudah menurun. Bayi yang mengalami deplesi besi dan tidak ditangani dengan baik akan mengalami defisiensi besi.
Baca Juga:
"Zat besi juga merupakan salah satu zat gizi penting untuk perkembangan janin, bayi, dan anak, terutama pada perkembangan otak," ujar Dokter Spesialis Anak dan Ahli Nutrisi DR. Dr. Lanny Christine Gultom, SpA(K), dalam siaran pers yang diterima merahputih.com belum lama ini.
Untuk mengatasi masalah ini, ibu dapat memberikan MPASI rumahan maupun MPASI fortifikasi komersial. Namun, MPASI rumahan memiliki risiko lebih tinggi kontaminasi mikroba selama penyiapan, penyimpanan, dan proses pemberian makan, serta kejadian tersedak jika tekstur makan yang diberikan tidak sesuai usia apabila dibandingkan MPASI fortifikasi kemasan.
Di Indonesia, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) mengawasi dengan ketat produk MPASI komersial termasuk MPASI fortifikasi.

Kandungan nutrisi dalam MPASI fortifikasi tak hanya harus mengikuti peraturan BPOM RI, namun juga harus sesuai dengan Codex Alimentarius yang diinisiasi oleh FAO/WHO (Food and Agriculture Organization of the United Nations/World Health Organization), serta diperkaya dengan zat gizi tertentu (besi, yodium, seng, vitamin D, dsb) untuk memastikan asupan zat gizi yang adekuat, sehingga anak dapat bertumbuh kembang secara optimal.
Baca Juga:
"MPASI rumahan mempunyai kadar hemoglobin dan zat besi yang lebih rendah, serta risiko yang lebih tinggi untuk mengalami stunted (perawakan pendek) dan wasted (gizi kurang) dibandingkan bayi yang mengonsumsi MPASI fortifikasi kemasan," ujar Lanny.
Berbeda dengan MPASI fortifikasi kemasan. Penelitian dilakukan oleh Csölle I, juga menunjukkan bahwa pemberian MPASI fortifikasi pada bayi juga dapat mengurangi risiko anemia sebesar 43 persen.
Oleh karena itu, orang tua dapat menggunakan MPASI rumahan dan MPASI fortifikasi untuk mencegah ADB pada bayi.
"MPASI fortifikasi kemasan dapat menjadi alternatif untuk digunakan secara tunggal atau kombinasi dengan MPASI rumahan agar memastikan asupan zat gizi makro dan mikro yang
adekuat pada bayi," tegasnya. (ikh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
