Mobilitas Warga Diklaim Menurun, Luhut Duga Karena Takut Terkena Omicron

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 24 Januari 2022
Mobilitas Warga Diklaim Menurun, Luhut Duga Karena Takut Terkena Omicron

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberi . ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Muchlis Jr/aa

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Mobilitas masyarakat di Jawa-Bali dalam sepekan terakhir mengalami penurunan. Data ini diambil pemerintah dari pantauan Google mobility.

Menko Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkap ada dua kemungkinan penyebab turunnya mobilitas masyarakat itu.

"Apakah itu mungkin karena selesai libur atau masyarakat kita mulai disiplin," kata Luhut dalam jumpa pers yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/1).

Baca Juga

4 Daerah di Jateng Ditemukan Kasus Omicron

Luhut mengatakan penurunan mobilitas di Jawa-Bali ini diprediksi karena masyarakat sudah mulai waspada terhadap varian Omicron. Luhut mengapresiasi warga yang tetap disiplin protokol kesehatan.

"Hal ini diprediksi akibat waspadanya masyarakat terhadap varian ini. Pemerintah dalam hal ini mengapresiasi langkah seluruh masyarakat yang mulai awas terhadap dampak Omicron ini," ujar Luhut yang berharap tren ini berjalan konsisten selama 3 pekan.

Luhut juga menyampaikan mengenai transmisi lokal kasus COVID-19 yang kini sudah lebih mendominasi. Kasus COVID-19 dari pelaku perjalanan luar negeri sudah menurun.

Selain itu, kasus yang disebabkan pelaku perjalanan luar negeri sudah berada di bawah 10 persen dari total kasus nasional.

"Ini dapat disimpulkan bahwa transmisi lokal yang terjadi di Indonesia sudah lebih mendominasi dibanding waktu sebelumnya," ujar Luhut.

Baca juga:

Tundapedia, Kamus Besar Si Tukang Nunda

Ia juga memperingatkan masyarakat yang tak memiliki aplikasi peduliLindungi untuk tidak ke mal. Pasalnya, aplikasi ini mampu mendorong percepatan program vaksinasi oleh Pemerintah.

Luhut mengatakan, aktivitas dan mobilitas masyarakat dapat lebih terkontrol di tengah penanganan dan melonjaknya kasus virus varian omicron khususnya di tempat umum seperti mal.

“Kita akan menguatkan dan memasifkan lagi penggunaan Aplikasi PeduliLindungi khususnya dalam varian Omicron ini,” kata Luhut.

Dengan memaksimalkan penggunaan aplikasi tersebut menjadi jawaban ketika angka kasus COVID-19 varian omicron tidak melonjak tinggi di banding negara yang lain.

Baca Juga:

Kasus Omicron Indonesia Paling Banyak 'Diimpor' dari Arab Saudi

Karena jika mal tersebut tidak menerapkan aplikasi tersebut dapat berisiko pada penularan varian baru khusunya Omicron.

“Saya kira ini menjadi momentum untuk mendisiplinkan untuk bangsa ini, satu minggu terakhir ini kasus terus mengalami peningkatan,” tutup Luhut. (Knu)

#Luhut Panjaitan #COVID-19 #Kasus Covid #Kasus COVID-19 #Vaksin Covid-19 #Harga Vaksin COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati
Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum Partai PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merayakan HUT ke-80 RI di Sekolah Partai PDIP
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Dicalonkan jadi Dubes Jepang, Adik Luhut Tekankan Kerja Sama di Bidang Strategis
Juga menekankan pentingnya program penghiliran untuk meningkatkan nilai tambah produk Indonesia dengan Jepang sebagai mitra strategis. ?
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
Dicalonkan jadi Dubes Jepang, Adik Luhut Tekankan Kerja Sama di Bidang Strategis
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Bagikan