Misbakhun Perkenalkan Progam Unggulan Presiden Jokowi di Korea Selatan


Anggota Komisi XI DPR M Misbakhun (Foto: fraksigolkar.or.id)
MerahPutih.Com - Mukhamad Misbakhun tampil sebagai pembicara dalam kuliah umum di sebuah kampus ternama di Korea Selatan.
Anggota DPR dari Partai Golkar ini mempresentasikan program-program unggulan pemerintahan Presiden Joko Widodo saat menyampaikan kuliah di Keimyung University, Daegu, Korea Selatan, Jumat (25/5) kemarin.
Misbakhun medapat kepercayaan menyampaikan kuliah umum di hadapan sekitar 300-an mahasiswa pasca sarjana Keimyung University pada "General Lecture 2018 K-NICE Expert Invitation Forum for East Asia Entrepeneurship and Start Up in Indonesia", seperti dikutip melalui siaran persnya, diterima di Jakarta.

Pada kuliah umum tersebut, Misbakhun menyampaikan makalah berjudul "Indonesia on Jokowi's Presidency Era" yang isinya menjelaskan program-program unggulan Presiden Joko Widodo, terutama di bidang sosial dan pengentasan kemiskinan.
Pada forum tersebut, Misbakhun menjelaskan manfaat Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
"Ini adalah upaya-upaya besar Jokowi untuk mengatasi kemiskinan," kata Misbakhun yang menyampaikan presentasi dalam bahasa Inggris.
Politisi Partai Golkar yang dikenal banyak membela kebijakan Presiden Joko Widodo itu menuturkan, Pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran Rp161,9 triliun dalam APBN 2018 untuk mengentaskan kemiskinan.

Anggaran itu, kata dia, untuk membiayai berbagai program yang diarahkan pada 40 persen keluarga termiskin guna mencapai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2018 sebesar 71,5.
Menurut Misbakhun, anggaran pengentasan kemiskinan pada 2018 meningkat dibanding tahun 2017 sebesar Rp158,4 triliun, sejalan dengan meningkatnya jumlah penerima manfaat program perlindungan sosial.
Anggota Komisi XI itu menjelaskan, pada 2018, Pemerintah Indonesia menjalankan program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
"Jumlah KPM itu meningkat signifikan, dibandingkan dengan tahun 2017 yakni 1,26 juta KPM," katanya.

Misbakhun juga sebagaimana dilansir Antara menjelaskan, Program Keluarga Harapan (PKH) untuk membantu 6 juta KPM pada 2017, dan meningkat menjadi 10 juta KPM pada 2018.
"Penerima manfaat PKH juga menerima jaminan kesehatan dan biaya pendidikan," sebut dia.
Program sosial lainnya, kata dia, adalah Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yakni memberikan pelayanan kepada 86,4 juta jiwa pada 2017, dan kemudian meningkat menjadi 92,4 juta jiwa pada 2018.
Sedangkan di bidang pendidikan, Pemerintah Indonesia memberikan program beasiswa kepada 17,9 juta siswa dan mahasiswa KIP dan ada juga beasiswa Bidik Misi.
"Program perlindungan sosial di era pemerintahan Presiden Jokowi merupakan upaya pengentasan kemiskinan guna meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Program ini terbukti efektif mengurangi kemiskinan," pungkas M Misbakhun.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Trump Batalkan Pertemuan, Korea Utara: Kami Apresiasi Keputusan Tegas Presiden
Bagikan
Berita Terkait
Golkar Bantah Adanya 'Barter' Posisi Menteri di Reshuffle Kabinet Hari Ini

Golkar Nilai Prabowo Berhasil Redam Eskalasi Demonstrasi dengan Pendekatan Tegas Sekaligus Adil

Jadi Perdebatan Publik, Golkar Tegaskan Anggota DPR Nonaktif tak Terima Gaji dan Tunjangan

Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat

Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa

Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman

Profil Setya Novanto, Mantan Sales hingga Ketua DPR yang Baru Bebas dari Penjara Pasca Terlibat Korupsi e-KTP

Istana Ogah Dikaitkan Dengan Dinamika dan Isu Munaslub Partai Golkar

DPD Jakarta Sebut Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia Sebagai Isu Liar

4 Tahun Sebelum Pemilu, Golkar Jateng Ingin Rampungkan Seluruh Kepengurusan
