Minuman dengan Pemanis Buatan Tingkatkan Risiko Fibrilasi Atrium
Ilustrasi minuman dengan pemanis buatan. (Foto: Pexels/Nothing Ahead)
MerahPutih.com - Sebuah studi menemukan bahwa konsumsi minuman dengan pemanis buatan bisa tingkatkan risiko fibrilasi atrium (AFib), atau kondisi kesehatan yang menyebabkan detak jantung tidak teratur.
Laman Medical Dialy, Kamis (7/3), menyebut kondisi ini dapat menyebabkan pembekuan darah di jantung dan meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan komplikasi terkait jantung lainnya.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, diperkirakan 12,1 juta orang di AS akan menderita fibrilasi atrium pada 2030.
Baca juga:
Perempuan dan Laki-Laki Alami Gejala Serangan Jantung Berbeda
Dalam studi terbaru, para peneliti menyelidiki hubungan antara konsumsi minuman manis dengan gula, minuman buatan pemanis, dan jus buah murni dengan risiko fibrilasi atrium.
Menurut temuan yang dipublikasikan dalam jurnal American Heart Association, Circulation: Arrhythmia and Electrophysiology, minum dua liter atau lebih minuman buatan pemanis seminggu, meningkatkan risiko kondisi jantung tersebut sebesar 20 persen.
Para peneliti tidak dapat mengkonfirmasi apakah minuman manis tersebut menyebabkan fibrilasi atrium, namun hubungannya tetap ada bahkan setelah memperhitungkan kerentanan genetik terhadap kondisi tersebut.
Studi ini didasarkan pada kuesioner diet dan data genetik dari lebih dari 200 ribu orang dewasa di UK Biobank. Peserta tidak memiliki AFib pada saat mereka mendaftar untuk studi ini. Selama periode pemantauan hampir 10 tahun, 9.362 peserta mengembangkan kondisi tersebut.
Baca juga:
Studi Terbaru Ungkap Respons Tubuh Selama Kita Berpuasa
Para peneliti juga membuat temuan menarik lainnya, bahwa minum satu liter atau kurang jus buah murni per minggu berkaitan dengan risiko fibrilasi atrium yang delapan persen lebih rendah.
Sementara, individu yang mengonsumsi jumlah minuman buatan pemanis yang lebih tinggi umumnya perempuan, lebih muda, dan memiliki BMI yang lebih tinggi serta prevalensi diabetes tipe dua yang lebih tinggi.
Di sisi lain, mereka yang memilih minuman manis dengan gula lebih, yakni laki-laki, lebih muda, dengan BMI yang lebih tinggi, riwayat penyakit jantung, dan status sosial ekonomi yang lebih rendah.
Sedangkan, merokok memperparah risiko fibrilasi atrium, karena perokok dengan lebih dari dua liter per minggu minuman manis dengan gula menghadapi risiko 31 persen lebih tinggi terkena AFib.
"Berdasarkan temuan ini, kami merekomendasikan agar orang mengurangi atau bahkan menghindari minuman buatan pemanis dan minuman manis dengan gula. Jangan menganggap remeh bahwa minum minuman buatan pemanis rendah gula dan rendah kalori adalah sehat, karena dapat menimbulkan risiko kesehatan potensial," pungkas penulis utama studi Ningjian Wang. (*)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera