Minuman dengan Pemanis Buatan Tingkatkan Risiko Fibrilasi Atrium

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Maret 2024
Minuman dengan Pemanis Buatan Tingkatkan Risiko Fibrilasi Atrium

Ilustrasi minuman dengan pemanis buatan. (Foto: Pexels/Nothing Ahead)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Sebuah studi menemukan bahwa konsumsi minuman dengan pemanis buatan bisa tingkatkan risiko fibrilasi atrium (AFib), atau kondisi kesehatan yang menyebabkan detak jantung tidak teratur.

Laman Medical Dialy, Kamis (7/3), menyebut kondisi ini dapat menyebabkan pembekuan darah di jantung dan meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan komplikasi terkait jantung lainnya.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, diperkirakan 12,1 juta orang di AS akan menderita fibrilasi atrium pada 2030.

Baca juga:

Perempuan dan Laki-Laki Alami Gejala Serangan Jantung Berbeda

Dalam studi terbaru, para peneliti menyelidiki hubungan antara konsumsi minuman manis dengan gula, minuman buatan pemanis, dan jus buah murni dengan risiko fibrilasi atrium.

Menurut temuan yang dipublikasikan dalam jurnal American Heart Association, Circulation: Arrhythmia and Electrophysiology, minum dua liter atau lebih minuman buatan pemanis seminggu, meningkatkan risiko kondisi jantung tersebut sebesar 20 persen.

Para peneliti tidak dapat mengkonfirmasi apakah minuman manis tersebut menyebabkan fibrilasi atrium, namun hubungannya tetap ada bahkan setelah memperhitungkan kerentanan genetik terhadap kondisi tersebut.

Studi ini didasarkan pada kuesioner diet dan data genetik dari lebih dari 200 ribu orang dewasa di UK Biobank. Peserta tidak memiliki AFib pada saat mereka mendaftar untuk studi ini. Selama periode pemantauan hampir 10 tahun, 9.362 peserta mengembangkan kondisi tersebut.

Baca juga:

Studi Terbaru Ungkap Respons Tubuh Selama Kita Berpuasa

Para peneliti juga membuat temuan menarik lainnya, bahwa minum satu liter atau kurang jus buah murni per minggu berkaitan dengan risiko fibrilasi atrium yang delapan persen lebih rendah.

Sementara, individu yang mengonsumsi jumlah minuman buatan pemanis yang lebih tinggi umumnya perempuan, lebih muda, dan memiliki BMI yang lebih tinggi serta prevalensi diabetes tipe dua yang lebih tinggi.

Di sisi lain, mereka yang memilih minuman manis dengan gula lebih, yakni laki-laki, lebih muda, dengan BMI yang lebih tinggi, riwayat penyakit jantung, dan status sosial ekonomi yang lebih rendah.

Sedangkan, merokok memperparah risiko fibrilasi atrium, karena perokok dengan lebih dari dua liter per minggu minuman manis dengan gula menghadapi risiko 31 persen lebih tinggi terkena AFib.

"Berdasarkan temuan ini, kami merekomendasikan agar orang mengurangi atau bahkan menghindari minuman buatan pemanis dan minuman manis dengan gula. Jangan menganggap remeh bahwa minum minuman buatan pemanis rendah gula dan rendah kalori adalah sehat, karena dapat menimbulkan risiko kesehatan potensial," pungkas penulis utama studi Ningjian Wang. (*)

Baca juga:

Benarkah Minuman Manis Picu Kanker Usus pada Anak Muda?

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Bagikan