Perempuan dan Laki-Laki Alami Gejala Serangan Jantung Berbeda

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 26 Februari 2024
Perempuan dan Laki-Laki Alami Gejala Serangan Jantung Berbeda

Gejala serangan jantung bervariasi pada perermpuan dan laki-laki. (Foto: Unsplash/Robina Weermejier)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Penyakit jantung masih menjadi 'pembunuh' nomor satu bagi perempuan dan laki-laki di dunia. Setiap harinya, selama 40 detik dapat dipastikan ada seseorang yang terkena serangan jantung, dan penyakit membunuh tanpa membedakan gender. Meski demikian, gejala serangan jantung yang dialami perempuan dan laki-laki berbeda.

Dilansir Medical Daily, Senin (26/2), serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung tiba-tiba berkurang atau terputus akibat adanya penumpukan lemak (plak), kolesterol dan zat lainnya.

Chief Medical Officer for Prevention for the American Heart Association Dr. Eduardo Sancez mengatakan, sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis dan memahami tanda-tanda gejala untuk meminimalkan perburukan kondisi.

Hal yang tak kalah penting, adalah untuk memahami bagaimana gejalanya yang bervariasi pada perempuan dan laki-laki.

Baca juga:

Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung Katup

Pada umumnya, ketika laki-laki terkena serangan jantung, gejala yang dirasakan antara lain nyeri dada seperti tertekan, nyeri pada rahang, leher, punggung, mual atau muntah dan sesak nafas.

Gejalanya berbeda dengan perempuan yang kebanyakan mengalami serangan jantung tanpa merasakan nyeri dada. Banyak laporan mengatakan, perempuan cenderung merasa nyeri leher, punggung, bahu, rahang, sesak nafas, nyeri di lengan, berkeringat, mual, muntah dan pusing.

Lainnya, mungkin mengalami gejala-gejala seperti sakit perut, gangguan pencernaan, mulas, dan kelelahan ekstrem bahkan beberapa minggu sebelum terkena serangan jantung.

Timbulnya gejala nyeri di dada saat serangan jantung, biasanya terjadi secara terus menerus. Namun sulit untuk mengetahui apakah itu berkaitan dengan jantung atau penyebab lain. Intensitas sakitnya mungkin akan berbeda-beda tiap individu.

Tapi bagi sebagian orang hanya berupa rasa tidak nyaman yang ringan di dada, sementara bagi yang lain akan sangat menyiksa.

Baca juga:

AI Dapat Cegah Penyakit Jantung



Lebih lanjut berdasarkan studi di 2003 menyatakan sekitar 80 persen wanita terkena serangan jantung, mengalami satu gejala setidaknya empat minggu sebelum merasakan serangan jantung.

Sayangnya, mereka cenderung mengabaikan gejala tersebut karena mengira gejalanya tidak mengancam jiwa dan tidak berhubungan dengan jantung.

Misalnya, seperti flu, stres dan timbul perasaan cemas. Walaupun nyeri dada adalah awal mula dari serangan jantung, penyakit itu bisa dikaitkan dengan kondisi seperti pankreatitis, pneumonia atau serangan panik.

Penting untuk dipahami bahwa hanya 20 persen kasus nyeri dada yang diidentifikasi sebagai serangan jantung.

Oleh karena itu, disarankan agar segera menghubungi pihak medis, jika seseorang mengalami nyeri dada yang baru atau tanpa sebab terutama jika disertai dengan gejala-gejala lain. (*)

Baca juga:

Moms, Waspadai Gagal Jantung setelah Melahirkan

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan