Minta Maaf Sehatkan Tubuh


Meminta maaf bermanfaat bagi kesehatan fisik. (foto: unsplash/brett jordan)
MEMAAFKAN baik untuk kesehatan mental. Banyak yang mengamini hal itu. Namun, ternyata lebih daripada itu, meminta maaf bisa amat baik untuk kesehatan tubuh kamu loh.
Saat kesalahan menjadi menumpuk sekian lama, tak jarang hal tersebut malah memberikan pengaruh pada hubungan dengan orang yang disakiti. Sayangnya, banyak yang memilih untuk melupakan dan memendam perasaan bersalah dalam hati.
BACA JUGA:
Profesi Paling Sering 'Minta Maaf', dari Kasir Minimarket sampai Polantas
Psikolog klinis di Morris Psychological Group Daniel Watter, PhD mengatakan permintaan maaf dapat memberikan efek yang negatif atau positif, bergantung pada cara seseorang saat melakukannya.
Jika tidak dilakukan dengan tulus, itu berarti seseorang masih memiliki berbagai emosi negatif di dalam hati. Perasaan itu tak menghilang dan bahkan dapat dilampiaskan dalam bentuk amarah. Bahkan, bila sudah terlalu pelik, hal itu bisa menyebabkan depresi atau gangguan kecemasan.
Dalam waktu yang lama, amarah yang mengambil alih dapat berdampak buruk pada sistem saraf yang akan menghambat seseorang untuk berpikir jernih. Selain itu, emosi negatif juga dapat memicu beberapa kondisi yang terkait dengan stres, seperti penyakit jantung atau nyeri otot.

Padahal, ketika meminta maaf dengan tulus dan benar-benar menyadari kesalahan, kamu akan merasa lebih lega dan tak lagi menahan emosi negatif.
Pada studi yang dilakukan pada 2014, seperti dilansir Hellosehat, sebanyak 337 peserta yang meminta maaf terlebih dahulu saat ada konflik dengan pasangannya berhasil menurunkan tingkat kemarahan yang mereka rasakan.

Manfaat meminta maaf ternyata dirasakan kedua belah pihak, yang bersalah dan yang dimintai maaf. Studi lain yang dilakukan pada 2002 menunjukkan efek yang baik pada korban kesalahan saat membayangkan menerima permintaan maaf dari orang yang menyakiti hati mereka.
Efek tersebut berupa perlambatan detak jantung, penurunan tekanan darah dan tingkat keringat, serta penurunan tekanan yang dirasakan pada wajah.(dwi)
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
