Minim Uji Spesimen Bakal Jadi Hambatan Vaksinasi

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 01 Desember 2020
Minim Uji Spesimen Bakal Jadi Hambatan Vaksinasi

Uji Klinis Vaksin COVID-19. (Foto: Antara).

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pandemi COVID-19 telah berlangsung hampir setahun. Para peneliti dunia masih berkutat dengan penelitian vaksin yang diyakini sebagai jalan bebas dari pandemi yang disebabkan SARS CoV 2. Namun kalaupun vaksin jadi, jalan bebas dari pandemi masih panjang.

"Apakah vaksin bisa akhiri wabah ini, WHO menyatakan walaupun ada vaksin tampaknya akan cukup lama menghadapi wabah ini," kata Ketua PBNU Bidang Kesehatan Syahrizal Syarif dalam webinar yang digelar PBNU.

Jalan panjang vaksinasi bakal dilalui Indonesia. Tetapi Indonesia masih banyak pekerjaan rumah, bukan sekedar vaksinasi. Namun, masih menghadapi kendala berupa rendahnya uji spesimen hasil pelacakan penularan COVID-19.

Baca Juga:

Media Dapat Berperan Bangun Masyarakat Sadar Vaksin

Ia menegaskan, rendahnya jumlah uji spesimen membuat kasus penularan COVID terlihat kecil. Hal ini menimbulkan kesulitan secara tidak langsung dan memengaruhi vaksinasi jika vaksin COVID selesai uji klinis.

Vaksin COVID, kata ia, menjadi harapan semua orang di dunia yang dirundung pandemi virus corona. Selama vaksinnya belum ada, masyarakat, lanjut ia, dituntut menerapkan protokol kesehatan secara ketat seperti pakai masker, jaga jarak dan selalu mencuci tangan dengan sabun.

Saat ini vaksin COVID-19 di dunia sedang dalam uji klinis, salah satunya di Bandung lewat penelitian yang dilakukan Bio Farma dan Fakultas Kedokteran Unpad terhadap vaksin buatan Sinovac Biotech, Tiongkok.

Syahrizal menyebut, walaupun penanganan COVIS di Indonesia diklaim lebih baik di bandingkan negara-negara lain, akan tetapi ia berharap semua pihak jujur melihat kenyataan bahwa negeri ini termasuk 6 negara teratas paling besar penularan COVID-nya.

Ilustrasi Vaksin Corona. (Foto: Pixabay).
Ilustrasi Tes Corona. (Foto: Pixabay).

Sebagai perbandingan, uji spesimen di Indonesia pada pertengahan November lalu 98/100 ribu penduduk. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan uji spesimen di Amerika Serikat yang di atas 3000-an per 100 ribu penduduk.

“Kalau kita mau jujur pemeriksaan spesimen maka kita akan melihat. Kalau jaring kecil ikan yang ditangkap pun sedikit. Beda dengan jala besar,” katanya.

Spesialis Perubahan Prilaku dari UNICEF Rizky Ika Syafitri menyebut, saat ini ada lebih dari 200-an kandidat vaksin yang diriset, 10 di antaranya masuk pada fase akhir penelitian.

“Kita berdoa semoga hasilnya cepat keluar. Sehingga kita punya vaksinnya. Saat ini belum ada vaksinnya tapi pemerintah berusaha sedemikian rupa untuk bisa akses vaksin tersebut melalui kerja sama bilateral, multilateral dan dalam negeri,” katanya.

Menurutnya, vaksinasi memang bukan jalan sekali jadi. Perlu proses panjang yang tidak bisa dicapai dalam waktu sekejap. Tujuan vaksinasi Covid adalah untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunitas terhadap COVID.

“Bayangkan untuk mencapai herd immunity agar masyarakat terlindungi, ratusan juta yang harus divaksin, ini bukan upaya mudah,” kata Rizky.

Selain itu, masyarakat juga perlu diberi pemahaman tentang pentingnya vaksinasi Covid. Jangan sampai masyarakat termakan hoaks soal vaksin.

Penerimaan masyarakat terhadap vaksin penting karena menjadi salah satu syarat untuk mencapai herd immunity.

“Karena kalau kita tidak mencapai herd immunity akan sia-sia, penularan akan terus terjadi,” ujarnya. (Iman Ha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Datangnya Vaksin tak Berarti Pandemi COVID-19 Berakhir

#Analisis Isu #Vaksinasi #Vaksin Covid-19 #COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Bagikan