Militer Rusia Punya Rudal Hipersonik Penghancur Kapal

Leonard Leonard - Selasa, 28 Juli 2020
Militer Rusia Punya Rudal Hipersonik Penghancur Kapal

Diyakini mampu meluncur dengan kecepatan 9.600 km per jam. (Foto: popularmechanics)

Ukuran:
14
Audio:

RUSIA berhasil melakukan uji coba rudal hipersonik. Media pemerintah Rusia melaporkan rudal ini diperkirakan mampu meluncur dengan kecepatan 6.000 mph atau sekitar 9.600 km per jam.

Kementerian pertahanan Rusia mengonfirmasi tahap pengujian telah berakhir setelah rudal ditembak dari kapal perang Laksamana Gorshkov. Rudal Zircon itu ditembak jauh dari kapal berjenis fregat di ujung utara negara itu pekan ini.

Baca juga:

Indonesia Minati Pesawat Tempur Eurofighter 'Typhoon'

1
Memiliki beberapa karaktersitik unik. (Foto: quora)

Laman Daily Star menuliskan Kementerian Pertahanan negara itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa uji coba rudal hipersonik Zircon juga berhasil diselesaikan.

"Uji peluncuran dari fregat Laksamana Gorshkov dari Uni Soviet telah mengkonfirmasi karakteristik taktis dan teknis yang unik dari rudal ini dalam hal jangkauan dan akurasi tembakan, serta kecepatan meluncur hipersoniknya," jelas Kementerian Pertahanan Rusia.

Rudal tersebut dilaporkan telah dikembangkan selama 20 tahun terakhir. Dan untuk memulai uji coba penembakan, Laksamana Gorshov meninggalkan Pangkalan Angkatan Laut Belomorsky pekan lalu.

Baca juga:

Miris, Siluman F-35 Lightning II 'Rapuh' Terhadap Petir

2
Telah melewati 20 tahun tahap pengembangan. (Foto: military)

Zirkon mampu terbang dengan daya jelajah hingga 965 km. Dengan kemampuan ini memungkinkan rudal mencapai targetnya hanya dalam tujuh menit. Kemampuan lain rudal ini kabarnya dapat menargetkan aset angkatan laut dan darat.

Mengutip Asia Times Laksamana Gorshov berlayar dari Pangkalan Angkatan Laut Belomorsky minggu lalu untuk melakukan tes penembakan Zircon. Tes itu sempat tertunda karena pandemi COVID-19 yang telah menyerang Rusia.

Desa Nyonoksa di utara Rusia juga telah dievakuasi karena uji coba yang berkelanjutan terhadap Zircon. Lebih dari 500 penduduk diminta untuk meninggalkan rumah mereka selama 36 jam karena tinggal di zona bahaya.

Menteri Pertahanan AS, Michael D. Griffin, telah menyatakan keprihatinan besar tentang pembukaan celah rudal baru antara Amerika Serikat dan Rusia.

Ia mengatakan Amerika sampai saat ini tidak memiliki sistem yang dapat membuat Rusia dan Tiongkok berada dalam risiko. "Negara kami juga tidak memiliki sistem pertahanan terhadap dari serangan jenis senjata itu," papar Griffin. (lgi)

Baca juga:

Kekuatan Udara Tiongkok Bersiap Saingi Amerika

#Rusia #Militer
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Indonesia
Hadiri Parade Militer di Lapangan Tiananmen China, Presiden Prabowo Duduk di Samping Presiden Putin
Presiden Prabowo Subianto harusnya berkunjungan ke China pada Minggu (31/8). Tapi batal terlaksana karena Prabowo ingin memantau perkembangan kondisi di Tanah Air secara langsung.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 September 2025
 Hadiri Parade Militer di Lapangan Tiananmen China, Presiden Prabowo Duduk di Samping Presiden Putin
Indonesia
Prabowo Berangkat ke China Lihat Parade Militer, Setelah Selesai Langsung Balik ke Indonesia
Undangan Presiden China Xi Jinping awalnya mengharapkan kehadiran Presiden Prabowo dari Tanggal 31 Agustus.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 September 2025
Prabowo Berangkat ke China Lihat Parade Militer, Setelah Selesai Langsung Balik ke Indonesia
Indonesia
Presiden Xi Jinping Undang Presiden Prabowo Saksikan Parade Militer Peringati 80 Tahun Kemenangan Melawan Agresi Jepang
Parade militer disebut akan menampilkan serangkaian persenjataan generasi baru, seperti tank dan pesawat generasi keempat, peralatan nirawak intelijen dan penangkal nirawak, serta rudal canggih termasuk rudal antikapal hipersonik.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 28 Agustus 2025
Presiden Xi Jinping Undang Presiden Prabowo Saksikan Parade Militer Peringati 80 Tahun Kemenangan Melawan Agresi Jepang
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Indonesia
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dan di manapun tidak melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia
Wisnu Cipto - Rabu, 20 Agustus 2025
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Indonesia
Jangan Enak-enakan Kerja di Ruangan, Prabowo: Pimpinan TNI Harus Ikut Turun ke Tempat Paling Berbahaya
Presiden RI, Prabowo Subianto, meminta jajaran pimpinan TNI untuk ikut turun ke tempat paling berbahaya.
Soffi Amira - Minggu, 10 Agustus 2025
Jangan Enak-enakan Kerja di Ruangan, Prabowo: Pimpinan TNI Harus Ikut Turun ke Tempat Paling Berbahaya
Bagikan