Mikael Jasin Bagi Tips Juarai IBC


Mikael beberkan tips juarai IBC. (Foto: MP/Dickie Prasetya)
MIKAEL Jasin, juara IBC musim 2019 dan 2020, membagikan sejumlah tips dalam menghadapi gelaran kompetisi Indonesia Barista Championship (IBC) yang sebentar lagi akan digelar. Ia sendiri sudah dua kali menjuarai kompetisi tersebut hingga melenggang ke level WBC (World Barista Championship).
Miki, demikian sapaan karib Mikael Jasin, bukan hanya sudah mencicipi kompetisi level internasional itu, ia bahkan juga sudah membawa nama Indonesia bertengger di peringkat keempat di gelaran WBC. Sebagai orang yang sudah melanglang buana di industri kopi, Mikael membeberkan sejumlah tips bagi calon peserta IBC 2022.
"Ketika kita tampil di depan juri dan penonton, pasti ada yang namanya gugup. Kalau saya sendiri, cara melewatinya itu ialah dengan berlatih sebanyak-banyaknya. Ketika kita sudah latihan presentasi ribuan kali dengan naskah dan kopi yang sama, gugup itu pasti lebih mudah kita atasi," kata Mikael kepada Merahputih, Jumat (22/7).
Baca juga:
Awal Kecintaan Mikael Jasin Pada Kebun Kopi

Mikael menambahkan, meski sudah latihan berkali-kali, pasti masih ada rasa gugup. Itu dapat diatasi dengan persiapan matang. Ketika sudah tahu apa yang harus dilakukan, rasa gugup jadi lebih mudah disingkirkan.
"Musuh terberat itu justru bukan datang dari orang lain, tapi diri sendiri. Tentang bagaimana cara kita bisa melawan diri sendiri ketika malas latihan, atau melawan ketidakpercayaan diri saat tampil, maka penting sekali untuk kita selalu merasa percaya diri dengan kemampuan yang kita punya," tambah Mikael.
Mikael menyoroti sejumlah kesalahan umum yang sering dilakukan kontestan ketika tampil di kompetisi seperti IBC. Kesalahan itu terletak pada pemilihan kopi yang kurang mendalam. Menurutnya, kopi tidak harus selalu mahal atau eksklusif. Mikael tak jarang melihat kopi yang lebih murah justru bisa menghasilkan cita rasa yang lebih enak.
Baca juga:
Mikael Jasin Segera Rilis Catur Collection, Kopi Istimewa Cita Rasa Indonesia: Bumi, Senja, Pucuk dan Kamala

"Banyak kontestan itu berpikir kalau kopi yang paling beda, paling mahal, paling langka, atau yang eksklusif, akan membuat rasa yang lebih spektakuler. Padahal tak selalu begitu, ada beberapa hal lain yang juga harus diperhatikan oleh kontestan," ungkapnya.
Mikael berpendapat presentasi, pemaparan di depan juri, dan racikan memiliki porsi yang sama penting dalam menciptakan kopi yang enak. Tanpa kemampuan untuk memberikan upaya maksimal di tiga aspek tersebut, kontestan akan sulit meraih kemenangan.
"Salah satu mindset yang menurut saya juga penting adalah untuk menjauhkan bayang-bayang keinginan untuk menang. Orang yang punya pandangan itu justru malah semakin sulit menang, saya sendiri memilih untuk menikmati saja kompetisi dan segala prosesnya," tandasnya. (waf)
Baca juga:
Kisah Mikael Jasin, Dari Tukang Cuci Piring Hingga Panggung Barista Dunia
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
The Wolf Espresso Perpanjang Umur Ampas Kopi dalam Gelas Keramik

Reaksi Kesal Prabowo Ketika Stafnya Salah Sajikan Teh Bukan Kopi

Google Bikin Doodle Kopi Susu Gula Aren Cuma di Indonesia, Ada Tips Membuatnya Juga Lho

Dukung Gaya Hidup Sehat, ini nih Manfaat Sehat Jus Cold-Pressed

Indonesia Catatkan Surplus Ekspor Kopi, Lampung Jadi Daerah Terbesar Kirim ke Luar Negeri

Kedai Kopi di Indonesia Meningkat 3 Kali Lipat, Masih Banyak Potensi

Pramono Dukung Kopi Indonesia Kuasai Dunia, Ekonomi Kreatif di Jakarta Bakal Terus Didorong

Berburu Biji Kopi dalam Pameran Kopi Internasional World of Coffee Jakarta 2025

Lewat Roemah Koffie, Jerry Hermawan Lo Bawa Misi Kembalikan Kejayaan Kopi Nusantara

Kisah 'Rambadia', Varian Kopi Teranyar dari Roemah Koffie
