Migrain Muncul Setelah Mengonsumsi Karbohidrat dan Gula?


Justru migrain yang menyebabkan orang menyantap makanan tertentu. (Foto: Unsplash/Adrian Swancar)
BEBERAPA orang mungkin mengeluh karena sakit kepala setelah mengonsumsi makanan tertentu, khususnya olahan tinggi gula atau karbohidrat seperti kue cokelat atau pasta. Apakah benar migrain bisa muncul setelah makan makanan tersebut?
Mengutip laman ANTARA, menurut profesor neurologi di King's College London dan University of California, Los Angeles Dr. Peter Goadsby, kemungkinan besar bukan makanan yang menyebabkannya. Sebaliknya, justru migrain yang menyebabkan orang menyantap makanan tertentu.
Seperti dikutip dari Channel News Asia, Peter menjelaskan selama tahap awal serangan migrain atau disebut fase prodrom, orang mungkin mengalami gejala seperti kelelahan, kabut otak, perubahan suasana hati, sensitivitas cahaya, kekuatan otot, dan peningkatan buang air kecil.
Selama waktu itu, studi pencitraan otak telah menunjukkan hipotalamus atau wilayah otak yang mengatur rasa lapar aktif, sehingga menyebabkan orang menginginkan dan makan makanan tertentu.
Baca juga:

"Cukup jelas area ini aktivitasnya sebelum rasa sakit dimulai. Beberapa orang menginginkan camilan gurih atau asin, sementara yang lain menginginkan permen dan cokelat," kata Peter.
"Kemudian, ketika seseorang pada akhirnya makan dan mulai migrain, wajar untuk orang bertanya-tanya apakah sesuatu yang mereka makan berkontribusi pada rasa sakit," kata Pakar Neurologi dan Pengobatan Sakit Kepala di Mayo Clinic Scottsdale, Dr. Rashmi Halker Singh.
Banyak yang mengira cokelat menjadi salah satu makanan pemicu migrain yang paling banyak dilaporkan. Tetapi dalam penelitian di jurnal Nutrients pada 2020, para peneliti menyimpulkan tidak ada cukup bukti untuk menyebut cokelat dapat menyebabkan migrain.
Profesor nutrisi dan studi makanan di George Mason University, Margaret Slavin mengatakan makanan tinggi gula atau karbohidrat juga dapat menyebabkan gula darah melonjak, yang mengarah ke respons insulin terlalu besar.
Baca juga:

Insulin membantu menormalkan gula darah. Tapi jika insulin terlalu banyak, dapat menyebabkan gula darah rendah. Kondisi ini disebut hipoglikemia dan gejalanya antara lain sakit kepala, gemetar, lelah, dan pusing.
Buat yang sering migrain, ada baiknya mengurangi gula tambahan dan menggantinya dengan makanan anti-inflamasi, seperti buah, sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan.
Tetapi karena penelitian tentang hubungan antara diet dan sakit kepala terbatas, Slavin mencatat tidak ada cukup bukti untuk merekomendasikan diet khusus mencegah migrain. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
